Tag: #bupati gresik

  • Kisah Warga Gresik Patah Kaki Karena Selamatkan Balita Saat Panik di Stadion Kanjuruhan

    Kisah Warga Gresik Patah Kaki Karena Selamatkan Balita Saat Panik di Stadion Kanjuruhan

    Malang, JP – Tidak semua suporter Aremania adalah warga Malang dan sekitarnya. Suporter Singo Edan ini banyak juga dari luar kota, seperti Refo, warga Gresik. Warga Pongangan Gresik ini adalah satu dari lima warga Gresik yang menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

    Refo saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam mengalami patah tulang di bagian kaki. Remaja yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan di Gresik ini berangkat menuju Malang pukul 15.00 WIB bersama sembilan temannya dengan mengendarai mobil.

    Tiba di Malang, Refo dan teman-temannya masuk di stadion ketika babak kedua sudah dimulai. Setelah peluit panjang ditiup tanda pertandingan usai, Refo yang berada di tribun berdiri berusaha keluar stadion ditengah situasi yang kacau.

    Mengenai patah kaki yang dialami, Refo menceritakan bahwa luka ini didapat ketika berusaha menyelamatkan balita yang terjebak kerumunan. Saat itulah dirinya terjatuh dari tangga pintu keluar dan tertimpa suporter lainnya dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah selama kurang lebih 10 menit. Dia terinjak-injak suporter lainnya sehingga mengalami patah kaki.

    Berikutnya, Refo bersama teman-temannya akhirnya dirujuk di RSI Unisma untuk mendapatkan perawatan yang maksimal hingga hari ini.

    Saat dikunjungi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Senin (3/10) Refo menceritakan semua yang dialaminya.

    Gus Yani, begitu bupati kerap disapa, hadir bersama Kepala Dinas Kesehatan dr. Mukhibatul Khusnah dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Johar Gunawan.

    Di RSI Unisma, Gus Yani bersama rombongan bergegas menuju ruang orchid yang berada di lantai 2. Di ruang tersebut Muhammad Refo Setiawan (19), sedang menjalani perawatan lantaran mengalami patah kaki sebelah kiri.

    Mendapat kunjungan dari Gus Yani hari ini, Refo mengaku senang dan dirinya juga bersyukur lantaran semua biaya ditanggung pemerintah.

    “Bangga dijenguk bupati, rela dari Gresik langsung kesini,” ujarnya.

    Tidak hanya menjenguk, Gus Yani juga langsung membantu Refo untuk izin bekerja terlebih dahulu kurang lebih 3 sampai 4 pekan agar proses penyembuhan berjalan maksimal.

    “Kami melihat langsung kondisi Refo salah satu korban di Stadion Kanjuruhan Malang. Kami cek langsung kondisinya membaik. RSI Unisma berkoordinasi terus dengan Dinkes Kabupaten Gresik,” ucap Gus Yani.

    “Kami beri motivasi agar tumbuh kepercayaan, tidak traumatik. Melihat kondisi kakinya patah tulang di kaki kiri,” Tambahnya.

    Dalam kunjungan ini, tidak hanya Refo saja yang dijenguk. Empat korban lainnya yang berasal dari Malang dan sedang menjalani perawatan juga dijenguk.

    “Ada empat korban lainnya di RSI Unisma juga kemi beri motivasi, seluruh masyarakat Gresik mendoakan semoga semuanya diberikan kesembuhan. Juga ada satu warga kami asal Ujungpangkah meninggal dunia kami doakan khusnul khotimah dan diampuni seluruh dosanya,” tambahnya.

    Pengobatan Refo ditanggung pemerintah mulai dari menjalani perawatan di RSI Malang. Gus Yani juga memastikan hingga nanti saat kembali pulang di Gresik, Refo bisa melakukan kontrol rutin di RSUD Ibnu Sina.

    Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Johar Gunawan yang turut serta bersama rombongan mengungkapkan, kunjungan Bupati dan Kadinkes Gresik ini merupakan bentuk dukungan moral dari Pemerintah Kabupaten Gresik kepada masyarakat.

    “Selain itu, kita juga memastikan tidak ada lagi warga Gresik yang menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan dengan melakukan konfirmasi di Posko Kota Malang. Semoga bisa memberikan motivasi dan dorongan mental agar para korban bisa lekas membaik,” terang Johar.  (sat)

  • Dorong UMKM Ekspor Produknya, Bupati Gresik Dapat Penghargaan dari Kementerian Keuangan

    Dorong UMKM Ekspor Produknya, Bupati Gresik Dapat Penghargaan dari Kementerian Keuangan

    Gresik, JP – Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gresik menggerakkan ekonomi produktif hingga mendorong UMKM bisa mengekspor produkknya mendapat apresiasi Kementerian Keuangan. Penghargaan itu diterima Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dari Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Prof P.M Jhon Hutagaol di Surabaya, Rabu (28/9)

    Kementerian Keuangan menyebut, hingga kini sudah ada 21 pelaku usaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik yang memasarkan produknya ke luar negeri. Kolaborasi antara Bea Cukai dan Pemkab Gresik dalam wadah Klinik Ekspor ini menjadi referensi bagi daerah lain untuk menumbuhkan minat UMKM menembus pasar internasional.

    Dalam paparannya Bupati Gresik menjelaskan, Diskoperindag Gresik mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan setelah adanya pendampingan dari Klinik Ekspor. Pada tahun 2021, nilai ekspor Gresik hanya tercatat USD 6.920,51. Namun pada periode yang sama tahun ini nilainya meningkat menjadi USD 34.154,56.

    Paparan tersebut disampaikan di depan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, Wakil Menteri Keuangan Oza Olivia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto, Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budi Kismulyanto, dan seluruh kepala daerah se-Jawa Timur.

    Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Kepala Bea Cukai Gresik Bier Budi Kismuljanto dan pelaku UMKM yang sukses mengekspor produknya ke luar negeri

    Lebih lanjut Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik itu mnambahkan,  dalam pendampingan UMKM dengan Klinik Ekspor harus melalui beberapa prosedur. Namun demikian, bukan berarti hanya UMKM tertentu saja yang bisa dikembangkan. Namun semua UMKM kriteria yang cocok dan potensi yang valid maka tentu saja bisa dilakukan.

    “Kami mengedukasi ke masyarakat ini harus cerdas memilih suatu usaha, peran Diskoperindag kita ini yang turun ke bawah. Bagaimana menciptakan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan, potensinya ada peluangnya ada, baru kita dorong,” ungkapnya.

    “Kita turun ke pintu rumah pelaku UMKM, kita lihat barangnya, ambil sampling, lalu kita bantu perijinannya, Nomer Induk Berusaha (NIB) sampai dengan pasarnya sehingga alhamdulillah bisa berjalan.” imbuhnya.

    Dari produk yang dikembangkan tersebut, hampir semuanya adalah produk dari desa. Mulai dari sektor perikanan sampai perkebunan. Ini menarik perhatian Presiden Indonesia Joko Widodo untuk membuat food estate saat berkunjung di Gresik beberapa waktu yang lalu.

    Di Tempat yang sama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program percepatan ekonomi nasional. Menurutnya, lewat UMKM akan dapat menjadi gravitasi baru dalam peningkatan perekonomian masyarakat luas.

    Gubernur Khofifah juga mengungkapkan tantangan kedepan para pengusaha adalah digital marketing. Dimana menurutnya 99% UMKM dan sejenisnya akan bertransformasi menjadi via online.

    “Nah, kalau 2030 UMKM dunia 99% akan bersifat online, maka literasi digital adalah sebuah kebutuhan. Tadi Gus Yani itu sudah sangat maju dengan proses yang dilakukan,” tandas Khofifah.

    Data disampaikan Gubernur Khofifah tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Sebab, mempelajari ucapan Jack Ma founder perusahaan raksasa Alibaba, tentang bagaimana untuk mengglobalisasi usaha-usaha yang ada.

    Gubernur Khofifah juga mengatakan, dengan 227 juta penduduk Indonesia maka itu akan menjadi pasar yang luar biasa besar bagi masyarakat lokal. Tinggal sinergi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memanfaatkan hal tersebut pada UMKM.

    Di tempat yang sama, Uli Darojah, pemilik UMKM Gresik Birdnestjoy mengatakan, usaha sarang burung walet yang digelutinya saat ini merupakan sebuah peluang yang dia lihat saat pandemi Covid-19. Dalam perjalanannya, ia juga mengaku mendapatkan dukungan dari pemerintah Kabupaten Gresik. Di antaranya pengurusan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),  merek dagang, sertifikasi halal, sampai dengan NIB Ekspor.

    “Saya mengucapkan terimakasih kepada Gus Yani melalui dinas koperasi usaha mikro dan Bea Cukai Gresik. Kami banyak disuport mulai dari kelengkapan izin legalitas, NIB, dan mencari market pasar,” ucapnya.

    Ditambahkan,  melalui klinik ekspor dirinya dapat mengikuti Bisnis Matching dengan beberapa negara dan kota di dunia, antara lain Hongkong, China, Singapura, dan Jepang. “Alhamdulillah bulan Oktober 2021 kemarin kami berhasil ekspor ke Hongkong dengan nilai total transaksi Rp. 800 juta,” pungkasnya. (eka)

  • 158 Pemuda Bawean Ikuti Diklat Pelayaran di Poltekpel

    158 Pemuda Bawean Ikuti Diklat Pelayaran di Poltekpel

    Gresik, JP – Sebanyak 158 peserta Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat mengikuti pelatihan di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. Mereka berasal dari Kecamatan Tambak Bawean.

    Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini bertujuan untuk menciptakan SDM yang berkualitas di bidang transportasi laut. Materi pelatihan meliputi Basic Safety Training (BST), Safety Awareness Training (SAT) dan Advanced Fire Fighting (AFF). Pelatihan berlangsung 15 hari mulai 27 September sampai 11 Oktober 2022.

    Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mengapresiasi kegiatan diklat pemberdayaan masyarakat, yang diselenggarakan oleh Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. Bupati berharap dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas dan profesionalitas terutama memiliki pengetahuan tentang keselamatan, tata cara berlayar dan bernavigasi di laut.

    “Ini merupakan kesempatan terutama pada anak – anak yang hidup di wilayah yang potensi akan kemaritiman seperti kepulauan Bawean,” ujarnya dalam sambutan sekaligus melepas peserta diklat di halaman Kantor Pemkab Gresik, Selasa (27/9/2022).

    Oleh karena itu, lanjut Gus Yani, dia meminta kepada peserta untuk mengikuti dengan serius dan optimis dalam penerapan aturan berlayar.

    “Hal ini penting sebagai salah satu upaya untuk memberi peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam keselamatan berlayar/bekerja sehari-hari,” pungkasnya.

    Turut mendampingi Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Sekretaris Dinas Perhubungan Joyo Pranoto, Kabag Prokopim Johar Gunawan, dan Camat Tambak Nur Syamsi. (sat)

  • Bupati Gresik : Sektor Transportasi Jadi Penggerak Perekonomian

    Bupati Gresik : Sektor Transportasi Jadi Penggerak Perekonomian

    Gresik, JP –  Ditengah masa pemulihan pasca pandemi, sektor transportasi mengalami pertumbuhan hingga 21,27% di kuartal I-2022. Sektor ini memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional 5,44 %.

    “Geliat pertumbuhan transportasi ini juga dirasakan di Kabupaten Gresik. Pelayaran kapal Gresik-Bawean berangsur normal dan terjadi pergerakan ekonomi di daerah tujuan kapal yakni Bawean,” kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat memimpin upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional ke-52 di Pelabuhan Gresik, Sabtu (17/9) pagi.

    Bupati Yani menambahkan, dalam pencapaian tersebut tentu tidak lepas dari kerja keras berbagai insan perhubungan dan seluruh stakeholder. Kedepan, sesuai tema Hari Perhubungan ke-52 “Bangkit Maju Bersama”, menjadi bekal untuk menghadapi berbagai tantangan.

    “Berbagai tantangan yang ada di depan mata juga harus di hadapi dengan bekal kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi. Semuanya demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Yani.

    Dalam kesempatan ini, diberikan juga penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun, penghargaan untuk nahkoda kapal penumpang yang diterima oleh nahkoda KM Express Bahari sekaligus pemberian life jacket dari Jasa Raharja.

    Diberikan juga Pas Kecil yang merupakan dokumen penting yang dapat digunakan sebagai dokumen kepemilikan kapal, Surat Tanda Kebangsaan Kapal, Dokumen Kelengkapan Berlayar yang selain dapat dijadikan jaminan kredit usaha juga memudahkan pendataan. Yang diberikan kepada perwakilan nelayan dari Balai Purbo, Balai Wonorejo dan Balai Cilik, serta piala bergilir pemenang kegiatan bersih pantai tahun 2022 yang diraih oleh PT. Petrokimia Gresik. (eka)

  • Kabupaten Gresik Borong 10 Penghargaan HLH

    Kabupaten Gresik Borong 10 Penghargaan HLH

    Surabaya, JP – Sedikitnya 10 penghargaan diboyong Kabupaten Gresik dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH), Provinsi Jawa Timur, Senin (12/9).Penghargaan diberikan Gubernur Jatim Khofifah di Jatim Enviroment & Exhibition Forum 2022 di gedung JX International Surabaya.

    10 penghargaan itu masing-masing diraih 4 Desa/Kelurahan sebagai Desa/Kelurahan Bersih dan Lestari (Berseri) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Masing-masing Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Desa Prupuh, Kecamatan Panceng, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, dan Desa Balongpanggang, Kecamatan Balongpanggang.

    Tak mau kalah, 6 sekolah dari Kabupaten Gresik juga meraih penghargaan dari Pemprov Jatim. Di antaranya dari UPT SDN 303 Gresik, MI Ihyaul Ulum Canga’an Ujungpangkah, MI Miftahul Ulum Sidowungu, MIN 1 Gresik / MIN Kedamean, UPT SMP 14 Gresik / SMPN 1 Benjeng, dan MTS Umar Mas’ud. Ke-6 sekolah tersebut meraih penghargaan sebagai sekolah adiwiyata di Jawa Timur.

    Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang hadir saat itu, memberikan apresiasi pada mereka. Ia berharap kedepannya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan atensi lebih dalam acara lingkungan hidup kali ini. Menurutnya, salah satu cara dalam mengatasi dampak negatif limbah di dunia ini adalah lewat pengendalian sampah.

    “Karena kalau ngurusi sampah harus turun langsung on the spot, itu merupakan salah satu tugas kita hari ini untuk menyembuhkan dunia” ucapnya.

    Dalam upayanya mengendalikan sampah, Gubernur Khofifah pastikan untuk menggerakkan semua lini yang ada di Pemprov Jatim. Karena menurutnya sampah merupakan urgensi yang harus ditangani bersama-sama.

    “Kami akan melakukan percepatan dalam menangani sampah, mulai dari pemerintah sampai dengan masyarakat akan kita libatkan” tegasnya.

    Tak cukup sampai disitu, Pemprov Jatim juga manfaatkan momen ini untuk launching Sistem Informasi Laboratorium Lingkungan (SI-LABI) yang akan dikelola oleh UPT. Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.

    SI-LABI ini merupakan sistem uji laboratorium seperti limbah cair, emisi udara hingga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang telah berbasis teknologi informasi.

    Disamping itu, Gus Yani menandatangani perjanjian MoU penanganan sampah regional dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama beberapa Bupati dan Walikota di kawasan Gerbang Kertosusilo dan Kediri Raya.

    Di antaranya yaitu Bupati Sidoarjo, Bupati Lamongan, Bupati Mojokerto, Walikota Mojokerto, Bupati Kediri, dan Walikota Kediri. (sat)

  • Ada 56 ribu Pengangguran di Gresik, Ini Yang Dilakukan Bu Min

    Ada 56 ribu Pengangguran di Gresik, Ini Yang Dilakukan Bu Min

    Gresik, JP – Badan Pusat Statistika (BPS) Gresik mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Gresik pada 2021 mencapai 56.261 orang. Angka ini mengindikasikan masih banyak angkatan kerja yang belum terserap di lapangan kerja.

    Hal ini disampaikan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat menghadiri sarasehan peran kepemudaan di dunia industri yang digelar karang taruna Desa Bedanten, Kecamatan Bungah, Jumat (10/9/2022) siang. Tidak hanya wabub, kegiatan kali ini juga menghadirkan Komisi II DPRD Gresik Syahrul Munir, Camat Bungah Munir, Kepala Desa Bedanten Abdul Majid, perwakilan JIIPE Mifti Haris, serta para pemuda Bedanten.

    Wabup Aminatun Habibah yang akrab disapa Bu Min mengatakan, Gresik sendiri menjadi basis dari 1.811 perusahaan, mulai dari Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sampai dengan Perseroan Terbatas (PT). Dengan jumlah tersebut Kabupaten Gresik seharusnya dapat memberikan lahan yang cukup besar bagi tenaga kerja lokal. Sehingga jelas ini menjadi perhatian utama dari Pemerintah Kabupaten Gresik.

    Bu Min juga mendorong para pemuda untuk bersikap inovatif dan peka terhadap perkembangan teknologi saat ini. Sehingga dapat membentuk kompetensi diri untuk kesiapan dalam menghadapi perubahan jaman.

    “Maka kuasai teknologi yang ada sekarang, jadilah kreatif supaya nanti dilirik orang banyak, sehingga bisa bekerja sesuai keahlian masing-masing” katanya.

    Dia juga mengatakan telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mendukung perkembangan kompetensi para pemuda produktif di Gresik lewat pelatihan. Mengingat persaingan sekarang sudah masuk ke era industri 5.0 yang lebih banyak mengandalkan kemampuan mesin ketimbang manusia.

    “Kita sudah kerjasama dengan Jiipe dan Disnaker untuk yang bekerja adalah ber KTP Gresik, meskipun sudah bikin kerjasama, tetap skill yang utama, karena sekarang persaingan tidak hanya dengan manusia tapi juga mesin” ungkap Bu Min. (sat)

  • Pemkab Gresik Alokasikan Rp. 28 Miliar Untuk Bansos

    Pemkab Gresik Alokasikan Rp. 28 Miliar Untuk Bansos

    Gresik, JP – Pemerintah Kabupaten Gresik mengalokasikan anggaran bantuan sosial atau bansos sebesar Rp. 5 miliar dari P-APBD 2022 dan Rp 23 miliar dari RAPBD 2023 untuk perlindungan sosial masyarakat. Langkah tersebut untuk menekan inflasi pasca kenaikan BBM subsidi, 3 September 2022 lalu.

    Hal ini terungkap dalam kegiatan rutin One Week Programme yang dipimpin Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kamis (08/09).

    Bupati Gresik menjelaskan, bentuk program perlindungan sosial masyarakat tersebut terfokus pada tiga hal. Masing-masing bantuan sosial kepada pelaku UMKM, ojek, dan nelayan.

    Kemudian penciptaan lapangan kerja lewat bantuan keuangan program padat karya, dan subsidi transportasi umum.

    “Terkait Bansos, kita akan memprioritaskan pada wilayah kantong kemiskinan ekstrim berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial. Dari database DTKS tersebut, kami harapkan pemberian Bansos bisa diberikan secara efektif dan tepat sasaran,” ujar Bupati Yani.

    Mengenai bentuk bantuan akan yang diberikan, saat ini Pemkab Gresik melalui OPD terkait akan terus mencari formula yang pas. Sehingga bisa segera diberikan kepada kelompok masyarakat yang terdampak.

    Kenaikan harga dan jasa memang berkaitan erat dengan naiknya harga bahan bakar minyak. Sebagai informasi, data dari BPS mencatat inflasi Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun cenderung rendah dan stabil. Tingkat inflasi Kabupaten Gresik pada tahun 2020 cenderung rendah yakni 1,34% akibat pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan rendahnya permintaan akan komoditas.

    Pada Juli 2022 lalu, inflasi Kabupaten Gresik tercatat 3,74% yang secara umum masih berada dibawah angka inflasi nasional sebesar 3,85% dan angka inflasi Provinsi Jatim 3,95%.

    Plt. Kadiskoperindag Malahatul Fardah menyebutkan bahwa di antara tujuh bahan pokok yakni beras, telur ayam, cabai, kedelai lokal, bawang, gula pasir minyak goreng, daging dan tepung terigu, terdapat tiga bahan pokok yang berpotensi naik. Masing-masing tepung terigu, cabai dan bawang yang terpantau mengalami kenaikan secara bertahap.

    Diakui dampak kenaikan BBM belum terlihat pada minggu ini. Namun Diskoperindag menyatakan akan terus memantau dan akan melakukan berbagai langkah agar harga-harga barang pokok tidak melonjak signifikan.

    “Beberapa hal yang dilakukan adalah terus melakukan sidak untuk terus memantau perkembangan harga dengan melibatkan satgas pangan di Kecamatan/Desa, melakukan operasi pasar, hingga melakukan koordinasi dengan koperasi yang ada di pasar guna mengamankan stok barang,” jelasnya. (sat)

  • Wabup Gresik : Pondok Pesantren Harusnya Ramah Anak

    Wabup Gresik : Pondok Pesantren Harusnya Ramah Anak

    Gresik, JP – Kasus kekerasan di lingkungan pondok pesantren saat ini sering terjadi. Salahsatunya menimpa santri di sebuah pondok pesantren Jombang.

    Fenomena ini menarik perhatian publik Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.

    Wabup Gresik meminta kegiatan di pondok pesantren harus ramah anak. Ini penting dalam mewujudkan cita-cita Gresik sebagai kabupaten ramah anak.

    Hal ini disampaikan Bu Min ketika memenuhi undangan rutinan pertama Bu Nyai Nusantara. Kegiatan tersebut diikuti 73 Bu Nyai se-Kabupaten Gresik, Rabu (7/9/2022) di Pondok Pesantren Al-Karimi Tebuwung, Kecamatan Dukun.

    Sejumlah Bu Nyai yang hadir saat itu di antaranya Nur Khoiriyah PP Al-Maghfur Sekapuk, Aliyah Ghozali PP Assalafi Al-Kholili Gresik, Suaibatul Islamiyah PP Al-Hidayah Driyorejo, dan Ashimatul Wardah PP Qomaruddin Bungah.

    Sebagai ketua Bu Nyai Gresik, Wabup Aminatun memastikan kegiatan ini akan berkelanjutan. Tujuannya untuk mereformasi cara pandang dalam mendidik anak-anak di dalam maupun di luar ponpes.

    “Intinya bagaimana cara kita menjadikan kabupaten ramah anak” ujar Bu Min.

    Dia menekankan kepada seluruh anak-anak memiliki hak setara dalam diperlakukan sejak masih dalam kandungan.

    “Sejak dalam kandungan, anak-anak punya hak yang sama yaitu hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi” tutur Bu Min.

    Disamping itu, Bu Min juga menambahkan kepada seluruh Bu Nyai agar dapat wujudkan lingkungan yang nyaman bagi para santri.

    Sifat otoriter menurutnya masih melekat pada beberapa pesantren dan harus diperbaiki. Ini tentunya akan mencoreng gelar Gresik sebagai Kota Santri.

    “Saya tahu sifat bu nyai beberapa masih ada yang otoriter, tidak semua tapi ada, maka dari itu harus dirubah” tegas Wabup Gresik itu. (sat)

  • 25 Persen Jalan Kabupaten Gresik Rusak, Ini Strategi Gus Yani

    25 Persen Jalan Kabupaten Gresik Rusak, Ini Strategi Gus Yani

    Gresik,JP – Dinas PUPR Gresik mencatat, ada  122 ruas jalan kabupaten sepanjang 512,16 kilometer. Dari jumlah itu, 25% di antaranya mengalami kerusakan dengan kategori ringan maupun berat. Untuk itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani akan memprioritaskan perbaikan yang rusak berat.

    Strategi perbaikan jalan itu disampakan Bupati Yani bersama DPUTR Kabupaten kelada perwakilan kepala desa melalui Ketua AKD Kecamatan dan juga para camat, Rabu (7/9). Ini sebagai langkah pemerintah daerah dalam upaya sinkronisasi bersama dengan pemerintah desa terkait kewenangan dan skema yang akan dijalankan.

    “Kita tahu bahwa antara pemerintah daerah dan pemerintah desa memiliki kewenangan masing-masing. Sehingga perlu adanya sinkronisasi antara pemerintah daerah dan pemerintah desa,” kata Gus Yani.

    Disebutkan,  ruas jalan poros desa dan jalan lingkungan tercatat ada 212 ruas dan 36% di antaranya mengalami kerusakan dengan kategori ringan maupun berat.

    Dengan kerusakan jalan yang ada, DPUTR melakukan simulasi kebutuhan anggaran yang ditaksir membutuhkan dana sekitar Rp. 2 triliun. Skemanya meliputi peningkatan kemantaban ruas jalan kabupaten, peningkatan akses dengan memperhatikan sektor ekonomi, pariwisata dan industri serta peningkatan konektivitas antar wilayah.

    Dari simulasi itu, Gus Yani mengatakan bahwa penanganan perbaikan jalan ini tidak serta merta tuntas dalam jangka waktu dekat. Namun hal ini membutuhkan sistem perbaikan berkelanjutan.

    “Melihat besarnya kebutuhan anggaran, tidak mungkin perbaikan ini tuntas dalam jangka waktu yang pendek dengan keterbatasan anggaran yang ada. Maka kita lihat skala prioritas dengan alokasi anggaran sebesar kurang lebih Rp. 300 miliar rupiah pertahun,” kata Gus Yani.

    Sementara itu, untuk perbaikan jalan poros desa, bisa menggunakan dana yang bersumber dari dana BK yang dioptimalkan untuk desa-desa.

    Selain itu, Gus Yani juga meminta DPUTR untuk melakukan pemetaan titik ruas jalan mana yang dilakuakan pengaspalan dan titik ruas jalan mana yang di beton. “Skema ini untuk peningkatan akses bagi wilayah yang bergerak di sektor industri, pariwisata atau kegiatan ekonomi lainnya,” katanya.

    Gus Yani juga mendorong DPUTR, AKD dan Camat untuk melakukan diskusi dan pemetaan untuk menentukan skala kebutuhan masyarakat.

    “Perbaikan ruas jalan yang tidak masuk dalam skala prioritas, saya minta untuk dilakukan pemetaan dan dimasukkan salam skala kebutuhan masyarakat. Maka DPUTR, AKD dan camat segera lalukan pertemuan dan lakukan diskusi lanjutan,” pungkasnya. (sat)

  • Pesan Bupati Gresik, Milenial Harus Jauhi Narkoba

    Pesan Bupati Gresik, Milenial Harus Jauhi Narkoba

    Gresik, JP – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengapresiasi upaya BNN (Badan Narkotika Nasional) Kabupaten Gresik dalam mengkampanyekan Pencegahan dan juga Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dilingkungan sekolah.

    Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik juga turut andil dalam kampanye tersebut di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik.

    Bupati millenial tersebut menyerukan siswa di sekolah tersebut untuk nyatakan ‘War On Drugs’ atau perang terhadap narkoba dan tanpa negoisasi terhadap peredaran gelap narkoba demi generasi muda yang gemilang.

    “Millenial Gresik harus jauh dari narkoba. Jika ingin sukses dimasa mendatang, maka cukup 2 kata yaitu Jauhi Narkoba,” serunya.

    Gus Yani sangat mendukung kampanye ini, sebab menurutnya kampanye pencegahan dan peredaran narkoba dengan sasaran kaum milenial ini sangat strategis digelar. Tujuan untuk mengajak masyarakat terutama kaum milenial memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelar narkoba.

    Disisi lain, menurut Gus Yani, generasi milenial di era transformasi digital saat ini harus diimbangi dengan kegiatan-kegiatan yang positit, kreatif dan inovatif. Sebab, jika generasi muda saat ini mengisi kegiatan yang positif tersebut, maka secara otomatis akan dijauhakan dari hal negatif khususnya bahaya peredaran narkoba.

    “Dalam rangka menumbuhkan imunitas masyarakat untuk tidak melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Serta mewujudkan Gresik secara khusus dan Indonesia secara umum Bersinar, Bersih Narkoba,” paparnya.

    Ia menambahkan, Pemkab Gresik menyambut baik kegiatan kampanye War On Drug yang digelar BNNK Gresik tersebut. Ia berharap generasi milenial terutama pelajar dapat menjadi agen dalam pemberantasan narkoba, dengan cara berani mengatakan tidak ataupun melaporkan jika mengetahui adanya tindakan penyalahgunaan narkoba.

    “Kami berharap generasi milenial bisa menjadi agen pemberantasan narkoba khususnya di lingkungan sekolah. Termasuk ikut mengkampanyekan bahaya narkoba,” ungkapnya. (sat)