Pemkab Gresik Godok Pedoman Pemotongan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK

Gresik, JP – Pemerintah Kabupaten Gresik sedang merumuskan pedoman pemotongan hewan kurban di saat wabah PMK mengganas. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, meminta masukan dari Forkopimda serta MUI dan lembaga keagamaan untuk menyusun pedoman itu dalam rakor bersama anggota Forkopimda, Kamis (30/6).

“Ini perlu kita musyawarahkan bagaimana pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang ada di kabupaten Gresik” kata Bupati Gresik.

Bupati Gresik berharap masyarakat Gresik membeli hewan kurban di dalam daerah sehingga bisa membantu dan mengurangi dampak yang diperoleh para peternak.

Rakor yang juga dihadiri oleh perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Gresik, PCNU Gresik, Muhammadiyah Gresik, serta LDII Gresik tersebut, sampaikan saran dan masukan terkait pedoman penanganan PMK saat hari raya Idul Adha.

Baca Juga  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik Gelar Festival Literasi

Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir menilai penanganan PMK di Gresik sudah bagus dengan memberikan vaksinasi dan sebagainya kepada hewan ternak. Dia menyetujui menjelang hari raya diberikan surat edaran yang nantinya disebarkan ke seluruh tempat ibadah di Gresik sehingga kebersihan tempat pemotongan dapat terkontrol dan mengurangi penyebaran PMK.

“Pak Bupati membuat surat edaran keseluruh masjid-masjid di Gresik untuk menjaga sterilisasi lokasi yang akan dijadikan tempat persembelihan” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Nur Saidah Wakil Ketua DPRD Gresik. Menurutnya ada kekhawatiran dari sudut pandang masyarakat sekitar tentang PMK. Sehingga diharapkan nantinya akan ada solusi agar masyarakat tidak parno dengan hewan kurban yang disembelih.

Baca Juga  Arumi Dardak Ajak Masyarakat Bangun Ketahanan Keluarga

“Jadi itu yang kemudian kita sambungkan dengan OPD terkait untuk memberikan informasi seluas-luasnya, untuk disampaikan ke panitia kurban atau kepala desa, jadi supaya tidak ada ketakutan berlebihan” Katanya.

Sedangkan dari Polres Gresik, Kejaksaan Negeri Gresik, dan Pengadilan Negeri Gresik Kompak mendukung segala macam kebijakan yang akan dikeluarkan pada hari raya kurban tersebut, dengan catatatn harus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang lain seperti Dinas Pertanian, Depag, MUI dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar seluruh keputusan yang dikeluarkan memiliki landasan hukum dan alasan kuat, yang pada akhirnya dapat menjadi pedoman tidak hanya pemerintah Kabupaten Gresik tapi juga masyarakatnya.

Dari Departemen Agama Nasichun Amin sampaikan juga tentang kebijakan pemotongan hewan kurban yang akan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), yang mana boleh untuk dilakukan diluar RPH sesuai dengan fatwa yang berlaku.

Baca Juga  Pemkab Gresik Bawa Dua Penghargaan Pada Ajang East Java Investment Forum

“Terkait dengan keterbatasan RPH, maka boleh dilakukan dliuar RPH. Dengan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan peraturan” ucapnya. (eka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *