Tag: #gresik

  • Baru Sehari Dilaunching, 100 Laporan Warga Masuk ke Kanal Lapor GUS

    Baru Sehari Dilaunching, 100 Laporan Warga Masuk ke Kanal Lapor GUS

    JATIMPEDIA, Gresik — Sehari setelah peluncurannya, layanan pengaduan berbasis WhatsApp Lapor GUS (Gresik Urus Segera) mencatat respons yang sangat positif dari masyarakat.

    Kanal aduan yang dapat diakses melalui nomor 0812-3225-4001 ini langsung dimanfaatkan warga untuk menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi. Di antaranya terkait infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, hingga persoalan sosial di lingkungan sekitar.

    Sejak resmi diluncurkan pada Senin (14/7), tercatat lebih dari 100 laporan masuk dalam kurun waktu 24 jam pertama. Lebih dari separuh telah diteruskan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk ditindaklanjuti. Sementara sisanya masih dalam proses verifikasi dan klasifikasi.

    Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gresik, Johar Gunawan, membenarkan tingginya volume laporan sejak hari pertama peluncuran Lapor GUS. Ini menjadi indikator kuat bahwa kanal ini dibutuhkan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

    “Laporan yang kami terima sangat beragam, mulai dari kondisi jalan rusak, pelayanan di puskesmas, hingga persoalan sosial di tingkat desa. Ini menunjukkan bahwa kehadiran Lapor GUS benar-benar menjawab kebutuhan warga,” ujar Johar.

    Menurutnya, peluncuran Lapor GUS bukanlah akhir dari proses, melainkan justru awal dari pekerjaan besar untuk memastikan sistem berjalan optimal dan berkelanjutan.

    “Kami sedang menyiapkan penguatan sistem back-end agar lebih adaptif dan andal. Termasuk rencana integrasi dengan sistem pengaduan nasional SP4N-LAPOR,” jelasnya.

    Tidak sampai hanya disitu, Pemkab akan menambahkan fitur pendukung, seperti respon otomatis berbasis kategori laporan dan notifikasi progres penanganan yang dikirim melalui WhatsApp ke pelapor.

    Fitur ini dirancang untuk memastikan masyarakat tidak hanya menyampaikan laporan, tetapi juga dapat memantau sejauh mana laporan tersebut ditindaklanjuti.

    “Kami ingin pelapor merasa didengar dan dilibatkan dalam setiap proses penanganan. Dengan adanya notifikasi, masyarakat bisa mengetahui progres laporan mereka secara langsung,” imbuh Johar.

    Dengan semangat transparansi dan keterbukaan, Pemerintah Kabupaten Gresik mengajak seluruh warga untuk memanfaatkan kanal Lapor GUS secara aktif, bertanggung jawab, dan beretika. Setiap aspirasi, kritik, dan saran yang masuk akan menjadi bahan penting bagi perbaikan kualitas layanan publik di Gresik. (ind)

  • Koordinasi Kuat Antar Damkar, Kebakaran Kawasan JIIPE Cepat Tertangani

    Koordinasi Kuat Antar Damkar, Kebakaran Kawasan JIIPE Cepat Tertangani

    JATIMPEDIA, Gresik – Sebagai kawasan industri yang lengkap dan terintegrasi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik senantiasa melengkapi sarana infrastruktur dan keamanan. Salah satunya keberadaan Tim Damkar & Rescue JIIPE yang solid dengan tim keamanan kawasan industri.

    Seperti dalam kejadian kebakaran di salah satu gudang kontraktor perusahaan tenant KEK JIIPE, pekan lalu. Kebakaran yang menimpa gudang bisa dipadamkan dengan cepat sebelum menjalar ke lokasi lain berkat kesigapan Tim Damkar & Rescue KEK JIIPE bekerja sama dengan unit lain dari perusahaan tenant serta Unit Damkar Kabupaten Gresik.

    Penanganan dilakukan secara cepat dan profesional sesuai dengan prosedur standar keselamatan, Tim Damkar & Rescue bersama Unit Damkar lain langsung melakukan pemadaman dan pengamanan lokasi, sehingga tidak menimbulkan gangguan lebih lanjut terhadap aktivitas industri di sekitarnya.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik, Suyono menjelaskan, kebakaran yang menimpa salahsatu gudang kontraktor perusahaan di dalam kawasan berhasil dipadamkan dalam waktu 1 jam setelah tim tiba di lokasi.

    “Begitu kami menerima informasi dari Tim Damkar & Rescue KEK JIIPE, kami langsung berkoordinasi dengan unit lain yang ada di Gresik. Kami juga menurunkan tim pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran di kawasan JIIPE.

    Ditambahkan, semua armada damkar yang ada di kawasan JIIPE bergerak serempak dengan koordinasi baik dari PT BKMS dan Dinas Kebakaran Kabupaten Gresik. Sejumlah mobil tiba di lokasi seperti dari dari PT BKMS, PT Freeport Indonesia, PT Petrokimia Gresik serta unit Damkar Kabupaten Gresik.

    “Kebakaran gudang kontraktor pada Kamis sore tidak butuh waktu lama sudah berhasil dipadamkan. Itu berkat koordinasi yang bagus antara PT BKMS selaku pengelola Kawasan dengan Damkar Kabupaten Gresik serta unit Damkar milik perusahaan tenant di KEK JIIPE. Langkah ini hasil positif yang dicapai oleh JIIPE dalam melaksanakan tanggap darurat saat terjadi kebakaran,” ujar Suyono.

    Ditambahkan, apa yang dilakukan oleh Tim Damkar JIIPE bisa ditiru oleh kawasan industri lain di Kabupaten Gresik. Dengan koordinasi dan kesiapan unit Damkar yang dimiliki perusahaan kawasan, tenant, industri sekitar sebuah kebakaran bisa dipadamkan dengan cepat tepat dan profesional.

    Hal senada disampaikan Kepala Administrator KEK JIIPE, Ibnu Sina. Menurutnya, seluruh perusahaan yang ada di dalam kawasan sudah menerapkan HSE (Health, Safety and Environment)  atau lenih dikenal dikenal sebagai K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

    HSE merupakan suatu sistem atau prosedur yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan, serta meminimalkan risiko kecelakaan dan dampak negatif terhadap lingkungan.  langsung bergerak ke lokasi titik kebakaran sesaat setelah menerima laporan.

    “Kami pastikan semua perusahaan yang ada di dalam kawasan menerapkan HSE. Untuk kejadian kebakaran tentunya masing-masing perusahaan sudah memiliki sistem hidangan untuk pencegahan, beberapa perusahaan sudah memiliki unit damkar. Dan dari PT BKMS juga memiliki unit damkar dan rescue. Sehingga saat ada kejadian sistem HSE atau K3vsudah dijalankan dengan baik saat ini,” terang Ibnu Sina.

    Dikatakan, sistem yang baik berjalan dengan bagus dengan terjalinya koordinasi antara kawasan dengan Damkar Pemkab Gresik. “Sehingga seluruh armada damkar tiba di lokasi tak lama setelah ada laporan. Kemudian kebakaran  berhasil dipadamkan sekitar 1 jam kemudian,” ujar.

    Ditambahkan, saat terjadi kebakaran,  Tim Damkar & Rescue JIIPE menerapkan sistem mitigasi risiko dan tanggap darurat di JIIPE berjalan secara efektif. Protokol keselamatan yang diterapkan mampu meminimalkan dampak dan memastikan kontinuitas kegiatan industri tetap terjaga.

    Sebagai kawasan yang menyandang status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), JIIPE telah dilengkapi dengan fasilitas dan layanan penanggulangan kebakaran yang siaga 24 jam. Tim Damkar & Rescue JIIPE terdiri dari personel profesional dan terlatih, yang didukung oleh armada dan peralatan pemadaman modern.

    Yudi Darjanto, Manager Comdev PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (pengelola KEK JIIPE), menyampaikan bahwa keberadaan Tim Damkar & Rescue JIIPE bukan hanya untuk kebutuhan industri, tetapi juga mencakup area residensial seperti GEMS City yang berada dalam kawasan.

    Dikatakan,  fasilitas Damkar & Rescue JIIPE siap mendukung Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gresik dalam hal penanggulangan kebakaran, khususnya jika terjadi insiden yang memerlukan bantuan tambahan di dalam kawasan.

    Dengan pengalaman, kesiapan, dan fasilitas yang terus diperkuat, JIIPE menegaskan komitmennya dalam menciptakan kawasan industri yang aman, tangguh, dan berkelanjutan bagi seluruh tenant dan pemangku kepentingan. (eka)

  • Ada Keluhan di Gresik, Kontak Lapor GUS di Nomor 0812-3225-4001

    Ada Keluhan di Gresik, Kontak Lapor GUS di Nomor 0812-3225-4001

    JATIMPEDIA, Gresik — Pemerintah Kabupaten Gresik resmi meluncurkan kanal pengaduan baru berbasis WhatsApp bernama Lapor GUS (Gresik Urus Segera), Senin (14/7) di Ruang Command Center Kantor Bupati Gresik.

    Dengan nomor 0812-3225-4001, kanal ini menjadi wujud komitmen Pemkab Gresik dalam membangun sistem komunikasi dua arah yang lebih inklusif dan responsif antara pemerintah dan masyarakat.

    Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dalam sambutannya menegaskan bahwa Lapor GUS adalah bentuk konkret keterbukaan Pemkab Gresik terhadap partisipasi publik.

    “Kami ingin membangun satu kanal komunikasi tanpa sekat antara masyarakat dengan pemerintah. Tidak hanya di tingkat kabupaten, tapi juga kecamatan hingga desa. Melalui Lapor Gus, masyarakat bisa menyampaikan keluhan, aspirasi, atau masukan secara langsung dan cepat,” ujar Bupati Yani.

    Karenanya, Bupati Yani berharap nomor WhatsApp layanan aduan ini bisa dikenal luas hingga ke pelosok desa. Harapannya, tidak lagi ada sekat antara pemerintah dan masyarakat dari tingkat desa hingga kecamatan dan kabupaten.

    Lebih jauh, Bupati Yani juga mengajak insan pers untuk turut menyebarluaskan informasi terkait Lapor GUS kepada masyarakat.

    “Kami butuh gerak yang cepat untuk melayani warga, bukan hanya soal infrastruktur, tetapi semua hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. Lapor GUS ini terintegrasi langsung dengan seluruh dinas, sehingga pengaduan masyarakat akan ditindaklanjuti secara cepat dan tepat,” tegasnya.

    Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gresik, Johar Gunawan, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Lapor GUS melengkapi saluran aduan yang sudah dimiliki Pemkab Gresik sebelumnya, seperti aplikasi LAPOR dan call center 112.

    “Lapor GUS memberikan ruang interaksi langsung dari masyarakat kepada Pemkab Gresik. Kanal ini memperkuat sistem pengaduan publik yang selama ini sudah berjalan,” ungkapnya.

    Lapor GUS dirancang sebagai kanal pengaduan yang sederhana, mudah digunakan, dan langsung terkoneksi dengan sistem kerja seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Tidak hanya untuk menampung keluhan, kanal ini juga diharapkan dapat menjadi ruang aman bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan masukan konstruktif.

    Sebagai bagian dari implementasi semangat Nawakarsa, Lapor GUS menjadi langkah konkret memperkuat tata kelola pemerintahan yang adaptif, terbuka, dan responsif. Pemkab Gresik berharap budaya pengaduan tidak lagi dianggap negatif, melainkan menjadi alat perbaikan pelayanan publik yang berkelanjutan.

    “Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Gresik untuk aktif menggunakan dan menyebarluaskan informaai tentang Lapor Gus yang kita launching hari ini. Mari bersama kita tumbuhkan budaya menyampaikan keluhan dengan santun, menyampaikan aspirasi dengan cerdas, dan membangun Gresik dengan semangat gotong royong digital,” pungkas Bupati Yani. (ind)

  • Bupati Gresik Apresiasi PHE WMO Atas Komitmen dan Kepatuhan Dalam Wujudkan Gresik Lestari

    Bupati Gresik Apresiasi PHE WMO Atas Komitmen dan Kepatuhan Dalam Wujudkan Gresik Lestari

    JATIMPEDIA, Gresik – Komitmen, kepatuhan, dan kontribusi nyata Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam pelestarian lingkungan hidup mendapatkan apresiasi tinggi dari Pemerintah Kabupaten Gresik.

    Apresiasi ini diberikan melalui Ajang Nawakarsa Award: Gresik Lestari 2025, sebuah penghargaan bagi individu, kelompok, dan perusahaan yang menunjukkan kepedulian serta kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan di Kabupaten Gresik.

    PHE WMO berhasil meraih penghargaan BRILIAN (Bina Industri Ramah Lingkungan) kategori GOLD, yaitu kategori tertinggi bagi perusahaan yang telah melaksanakan pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, kepada Pjs Manager WMO Field, Arie Setiawan, pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2025 yang diselenggarakan di GOR SOR Tri Dharma.

    Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyatakan bahwa kegiatan Nawakarsa Award ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI dalam pembangunan lingkungan. Ia mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam upaya penyelamatan lingkungan. “Malam hari ini kita berikan penghargaan untuk memotivasi teman-teman yang berjuang di lingkungan. Semoga jadi motivasi untuk lebih baik lagi,” ujar Yani.

    BRILIAN merupakan program Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik untuk menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.

    Program ini juga melakukan pembinaan bagi usaha dan/atau kegiatan di Kabupaten Gresik melalui sistem pemberian rapor dan penghargaan tahunan. Tujuannya adalah memotivasi perusahaan untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan.

    Penghargaan ini bertujuan untuk memenuhi Nawakarsa Bupati Gresik, yaitu Gresik Lestari, serta mendukung rekomendasi peserta PROPER Nasional dan Pusaka Lingkungan Provinsi Jawa Timur, dan meningkatkan perolehan Peringkat Biru.

    Kategori penilaian BRILIAN mencakup aspek Perizinan Lingkungan (PL), Pengendalian Pencemaran Air (PPA), Pengendalian Pencemaran Udara (PPU), serta Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (PLB3) & Non Bahan Berbahaya Beracun (Non B3). (cin)

  • Pemkab Gresik Apresiasi Gerai Sembako Kopdes Merah Putih Desa Dapet Balongpanggang

    Pemkab Gresik Apresiasi Gerai Sembako Kopdes Merah Putih Desa Dapet Balongpanggang

    JATIMPEDIA, Gresik – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman mengapresiasi Pemerintah Desa (Pemdes) Dapet dalam mendirikan gerai sembako koperasi desa (Kopdes).

    Hal ini disampaikan Sekda Achmad Washil saat meresmikan Kopdes Merah Putih Desa Dapet Kecamatan Balongpanggang, Minggu (12/7/2025).

    Menurut dirinya, gerai sembako Kopdes merupakan upaya strategis desa dalam menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, kualitas terjamin. Serta dikelola secara profesional oleh Kopdes Merah Putih.

    “Dengan hadirnya gerai sembako ini mudah mudahan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat kemandirian ekomomi desa, ” harapnya.

    Tidak hanya itu, Sekda Achmad Washil menilai menilai sinergi antara Koperasi Merah Putih Desa Dapet dan Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat sangat positif dan bisa membawa dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat. Pihaknya mendorong desa desa lain untuk mengikuti jejak Desa Dapet menjalin kerjasama dengan Koperasi Ponpes Sunan Drajat.

    “Ini contoh baik. Saya berharap desa-desa lain bisa mengikuti jejak Desa Dapet yang menjalin kerja sama dengan Koperasi Pondok Sunan Drajat, “ujar Achmad Washil.

    Langkah inovatif Desa Dapet, lanjut Achmad Washil, yang telah menghadirkan fasilitas pelayanan sembako untuk masyarakat. Tidak hanya mempermudah akses terhadap kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi desa.

    “Gerai sembako Kopdes Merah Putih duharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Dapet. Serta menjadi contoh bagi desa desa lain dalam pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, “ujarnya.

    Sementara, Kepala Desa Dapet, Siswadi dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya gerai sembako Kopdes Merah Putih tersebut.

    “Saya berharap keberadaan gerai sembako Koperasi Merah Putih Desa Dapet dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa, “singkatnya.

    Selanjutnya, prosesi peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan pemotongan tumpeng oleh Sekda Gresik Achmad Washil didampingi Kepala Desa Dapet, Siswadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Abu Hasan, serta Kepala Diskoperindag Gresik Darmawan.

    Hadir pula, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Balongpanggang, Ketua Paguyuban Kepala Desa Indonesia (PKDI) Gresik Nurul Yatim, perangkat desa, tokoh masyarakat serta perwakilan dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. (ind)

  • Jatim Terdepan dalam Lindungi Pekerja Migran

    Jatim Terdepan dalam Lindungi Pekerja Migran

    JATIMPEDIA,  Gresik – Komitmen kuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam melindungi dan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali mendapat pengakuan nasional. Kali ini, penghargaan datang dari Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding.

    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Abdul Kadir Karding kepada Gubernur Khofifah yang diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Sigit Priyanto, dalam acara Launching Desa Migran Emas di Wahana Ekspresi Poesponegoro, Kabupaten Gresik, Jumat (11/7).

    Menurut Gubernur Khofifah, penghargaan ini bukan semata bentuk apresiasi, melainkan menjadi momentum meningkatkan dan menguatkan perlindungan yang menyeluruh bagi PMI asal Jawa Timur. Bahwa dalam hal ini Jatim dinilai terdepan dalam melindungi pekerja migran.

    “Penghargaan ini menjadi momentum penting bagi kami untuk memperluas jangkauan perlindungan dan memberdayakan lebih banyak PMI, baik yang sedang bekerja di luar negeri, yang akan berangkat, maupun yang telah kembali,” kata Khofifah.

    Pemprov Jatim kata Khofifah, hingga saat ini menjadi provinsi dengan penempatan PMI tertinggi secara nasional. Data terbaru menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Februari 2025, sebanyak 11.265 PMI telah diberangkatkan ke berbagai negara, terdiri dari 5.438 orang pada Januari dan meningkat menjadi 5.827 orang pada Februari.

    Bahkan proyeksi dari Pusat Data dan Informasi BP2MI menunjukkan bahwa total penempatan PMI asal Jatim sepanjang tahun 2025 diperkirakan mencapai 70.422 orang, meningkat dari realisasi tahun 2024 yang berjumlah 69.594 orang.

    Hal ini menjadikan Jatim sebagai daerah penyumbang tenaga kerja migran terbesar dan sekaligus menjadi tolok ukur praktik migrasi aman di tingkat provinsi.

    “Jumlah ini menunjukkan besarnya potensi tenaga kerja dari Jatim. Namun ini juga menjadi tantangan besar dalam hal perlindungan. Maka, edukasi dan literasi menjadi prioritas kami agar para calon PMI dan keluarganya memahami prosedur yang benar dan tidak mudah tergiur tawaran yang tidak resmi,” ucapnya.

    Menurutnya sejauh ini, Pemprov Jatim telah menjalankan berbagai program strategis bagi PMI. Mulai dari edukasi pra-penempatan, fasilitasi dokumen legal, penguatan balai pelatihan kerja, hingga pemberdayaan purna migran dengan pelatihan wirausaha dan kemudahan akses KUR dari perbankan.

    “Kita ingin agar hasil kerja keras para PMI itu tidak berhenti di remitansi. Lebih dari itu, kita ingin para PMI kita tumbuh menjadi pengusaha, menjadi motor ekonomi desa. Harus pulang sebagai juragan, jangan sampai menjadi korban,” tegasnya

    Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengapresiasi hadirnya program Desa Migran Emas yang dicanangkan Kementerian PPMI sebagai bentuk peningkatan dari program Desmigratif. Ia menyebut program ini sangat relevan dengan kebutuhan desa-desa kantong migran.

    “Desa harus menjadi garda terdepan dalam edukasi, perlindungan, dan pemberdayaan migran. Maka Desa Migran Emas ini kita sambut sebagai peluang besar membangun desa dari migrasi yang aman dan produktif,” katanya.

    Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, LPK, komunitas migran, hingga sektor swasta untuk terus membangun kolaborasi dalam pelindungan PMI.

    “Pekerjaan ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Ini harus dilakukan bersama. Oleh karena itu sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat penting sehingga mewujudkan terciptanya migrasi aman,” pungkasnya. (ind)

  • Menteri Karding : 97 Persen PMI Alami Kekerasan Karena Berangkat Secara Ilegal

    Menteri Karding : 97 Persen PMI Alami Kekerasan Karena Berangkat Secara Ilegal

    JATIMPEDIA, Gresik – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meluncurkan program Desa Migran EMAS (Edukatif, Maju, Aman dan Sejahtera) sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem migrasi aman dan berkelanjutan.

    Peluncuran dilakukan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) sekaligus Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding, didampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, di Wahana Ekspresi Poeponegoro (WEP) Jum’at (11/7/2025).

    Desa Migran Emas yang diluncurkan di antaranya, Desa Campurejo, Desa Dalegan, Desa Ngemboh, Desa Cangakan dan Desa Mentaras. Kelima desa tersebut diproyeksikan menjadi model pengelolaan migrasi pekerja secara aman, legal, dan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi desa.

    Menteri PPMI Abdul Kadir Karding mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik yang mempunyai langkah langkah maju soal pekerja migran. Salah satunya akan membentuk Migran Center sebagai upaya untuk melengkapi calon pekerja migran dengan skil, atau softskil serta bahasa sebelum berangkat ke luar negeri.

    “Kita tidak membatasi masyarakat yang akan bekerja di luar negeri tidak. Tetapi pemerintah daerah berusaha membekali peningkatan kapasitas SDM dengan skil yang bagus, agar pekerja migran punya talenta dan skil saat bekerja diluar Negeri, ” harapnya.

    Dikatakan, Kementrian P2MI merupakan Kementrian baru di era Presiden Prabowo Subianto, ditugaskan dalam dua mandat pokok. Pertama kurangi atau hilangkan tindakan kekerasan, tindakan eksploitasi, tindakan ketidakadilan hak hak asasi maupun TPPO. Kedua tugas kementrian ini adalah menempatkan orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan prosedural dan skil yang baik.

    “Berdasarkan data Kementrian, semua pekerja migran yang mengalami tindak kekerasan eksploitasi antara 95 – 97 persen terjadi karena berangkat secara non prosedural atau ilegal. Baik lewat calo, lewat sindikat itu rawan mengalami masalah. Karena mereka tidak mengantongi syarat syarat tertentu atau hanya bermodal paspor dan visa turis, “ungkapnya.

    Selain itu, Karding menegaskan, pentingnya regulasi dan komitmen dari seluruh pihak, termasuk perangkat desa dan pemerintah kabupaten, dalam memastikan tata kelola migrasi yang sesuai prosedur. Ia memgimbau kepala desa untuk mengkontrol warganya yang bekerja sebagai migran secara prosedural dan dibekali dengan sertifikasi, BPJS Kesehatan, kontrak kerja yang jelas yang sudah diatur hak dan kewajiban pemberi kerja.

    “Peluang kerja di luar negeri sejak 1 Januari hinggal 9 Juli 2025 tercatat 381.066 lowongan kerja. Total penyerapan sebanyak 28,648 atau sebesar 7,52 persen, sehingga sisa lowongan yang tersedia berjumlah 352,418, ” ujarnya.

    Desa Migran Emas bentuk komitmen KP2MI untuk menciptakan ekosistem perlindungan PMI dan keluarganya. Mulai dari desa sebagai pintu paling pertama masuknya informasi dan sindikasi TPPO, penipuan peluang kerja, serta keberangkatan ilegal PMI. Menurut dirinya, lulusan SMA dan SMK menjadi penyumbang pengangguran tertinggi di Indonesia.

    “Lulusan SMK/SMA di Indonesia dari data BPS sejak Februari 2025 menyumbang 50,4 persen atau 3,66 juta orang dari 7,28 juta pengangguran, “terangnya.

    Ia menambahkan, bekerja di luar negeri tidak hanya soal penghasilan tinggi seperti profesi perawat di negara Jepang, yang bisa menghasilkan Rp 15–25 juta per bulan tetapi juga soal peningkatan kapasitas SDM. Tetapi pekerja migran yang kembali ke tanah air membawa pengalaman, keterampilan, dan budaya kerja yang positif.

    “Dengan adanya Migran Center, diharapkan PMI yang pulang bukan hanya membawa uang, tetapi juga budaya hidup sehat, bersih, disiplin. Selain itu PMI juga sudah mempunyai keterampilan yang bisa ditularkan ke lingkungan sekitar, ” pungkasnya.

    Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi peluncuran Desa Migran Emas oleh Kementrian PPMI. Menurut bupati, ini bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah, khususnya dalam hal perlindungan dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

    “Perlindungan PMI menjadi salah satu prioritas Nawakarsa kami. Kabupaten Gresik akan terus mendorong isu kunci ini dengan berbagai inovasi yang mendekatkan keberpihakan kepada PMI. Bahkan anak anak PMI yang saat ini belum terjamah sistem perlindungan, “ujarnya.

    Mantan Ketua DPRD Gresik itu mengatakan, Gresik bukan menjadi satu satunya kantong PMI di Jawa Timur. Tetapi Gresik punya data PMI yang ada di wilayah utara, kemudian dua kecamatan di Bawean yang rata rata menjadi pekerja Migran.

    Dijelaskan, dominasi negara tujuan 76 persen PMI Gresik terdaftar memilih Malaysia sebagai negara tujuan utama, diikuti Hongkong dan Taiwan. Terdapat 3,024 PMI asal Gresik yang tercatat secara resmi. Dengan sebaran terbesar berasal dari Kecamatan Dukun 26%, Kecamatan Panceng 18 %, Kecamatan Ujungpangkah 14% dan Bawean 12%.

    “Angka ini mencerminkan konsentrasi migrasi pada wilayah wilayah pesisir dan Agraris yang memiliki tekanan ekonomi tinggi. Banyak PMI yang berangkat tidak melalui administrasi yang benar. Ada dua akar masalah kenapa masyarakat berangkat sebagai pekerja Migran yaitu faktor ekonomi dan pendidikan, “ucap Gus Yani sapaan akrab bupati.

    Pemkab Gresik, lanjut Gus Yani, berkomitmen untuk terus memperkuat regulasi, edukasi, dan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung tata kelola migrasi yang aman, bermartabat, dan berkelanjutan. Salah satunya melalui peluncuran Desa Migran Emas

    “Selain itu, Pemkab Gresik nanti akan membentuk Migran Center sebagai langkah literasi mendorong kemampuan SDM. Untuk memastikan pekerja yang akan berangkat mempunyai skil didukung dengan bahasa dan mental yang bagus, “tandasnya. (sat)

  • Petrokimia Gresik Gelar Aksi Plogging di Gunung Penanggungan

    Petrokimia Gresik Gelar Aksi Plogging di Gunung Penanggungan

    JATIMPEDIA, Gresik – Petrokimia Gresik mengkampanyekan #SehatuntukMemperbaikiBumi melalui kegiatan Viral to Plogging (VLOG) di Gunung Penanggungan, Jawa Timur, baru-baru ini.

    Dalam VLOG, sebanyak 100 generasi muda di perusahaan menggelar kegiatan mendaki gunung seraya memunguti sampah di sepanjang jalur pendakian.

    Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob menyampaikan bahwa, dalam kegiatan VLOG ini, puluhan karyawan muda Petrokimia Gresik merayakan ulang tahun perusahaan ke-53 dengan cara yang lebih bermakna. Melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan di level yang berbeda.

    “Tujuan utama kegiatan VLOG ini bukan semata-mata mencapai puncak, tapi bagaimana seluruh peserta bekerja sama dan melakukan aksi nyata selama perjalanannya. Partisipasi aktif generasi milenial perusahaan ini adalah bukti bahwa kolaborasi dan kepedulian bisa berjalan beriringan,” ujar Daconi.

    Gunung Penanggungan merupakan salah satu ikon pendakian di Jawa Timur. Memiliki nilai sejarah, spiritual, dan ekologi yang tinggi. Setiap sampah yang dipungut menjadi langkah kecil menuju perubahan besar. Daconi berharap kegiatan ini mampu menjadi inspirasi setiap pendaki, dimana menjadi pendaki tidak hanya dibutuhkan kekuatan fisik, tapi juga peduli terhadap alam.

    “Plogging bukan hanya sekadar tren, tetapi aksi nyata. Dengan memungut sampah sembari mendaki, kami menyampaikan pesan kuat bahwa alam bukan tempat sampah, dan tanggung jawab lingkungan adalah milik kita bersama,” tandas Daconi.

    Sementara itu, Ketua Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-53 Petrokimia Gresik, Chandra Budiman menambahkan, VLOG dilaksanakan untuk dua kelompok finish, yaitu Puncak Bayangan dan Puncak Penanggungan. Sebelum kegiatan, ungkapnya, para peserta telah melewati berbagai challenge untuk menjaga pola hidup sehat serta meningkatkan strength.

    “Tantangan tersebut adalah bentuk komitmen peserta untuk mengikuti agenda ini. Terdapat 100 Insan Petrokimia Gresik yang mengikuti agenda utama di Penanggungan,” tandas Chandra.

    Terakhir, ia mengungkapkan dalam kegiatan ini, Petrokimia Gresik juga memberikan bantuan kepada stakeholder terkait. Bantuan tersebut berupa bibit dan dana pelestarian lingkungan kepada Koperasi Masyarakat Desa Hutan (KMDH) Watu Kelir Desa Tamiajeng, serta bantuan pembinaan Bank Sampah Induk Mojosari.
    “Semoga kegiatan ini membawa dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan,” tutupnya. (raf)

  • Freeport dan STANIA Jalin Kerja Sama Pasokan Perak dan Timbal

    Freeport dan STANIA Jalin Kerja Sama Pasokan Perak dan Timbal

    JATIMPEDIA, Batam – Upaya Indonesia dalam memperkuat industri hilirisasi nasional semakin nyata. PT Freeport Indonesia resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA), anak usaha dari Arsari Tambang, untuk memasok bahan baku berupa perak dan timbal.

    Penandatanganan MoU ini dilakukan bertepatan dengan peresmian pabrik solder ramah lingkungan pertama di Indonesia milik STANIA, yang berlokasi di kawasan industri Tunas Prima, Batam, pada Kamis (10/7/2025).

    Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menjelaskan bahwa pihaknya akan memasok 10 ton perak dan 250 ton timbal setiap tahunnya ke STANIA. Kedua logam tersebut merupakan komponen penting dalam pembuatan produk solder.

    “Selama ini, perak dan timbal yang kami hasilkan belum tentu terserap oleh industri dalam negeri. Dengan hadirnya STANIA, kita memiliki peluang besar untuk memperkuat hilirisasi nasional. Ini merupakan langkah penting yang harus kita dorong bersama,” ujar Tony.

    Ia menambahkan bahwa volume pasokan akan disesuaikan secara bertahap mengikuti pertumbuhan kapasitas produksi STANIA. Harga bahan baku akan mengacu pada harga pasar global, yang saat ini berada di kisaran USD 30 per pon.

    Pabrik STANIA dibangun di atas lahan seluas 6.500 meter persegi dengan kapasitas awal produksi mencapai 2.000 ton solder batangan per tahun. Ke depannya, fasilitas ini dirancang untuk dikembangkan hingga mampu memproduksi 16.000 ton per tahun, mencakup berbagai jenis produk seperti solder wire, powder, dan paste. Target pendapatan tahunan ditetapkan sebesar Rp 1 triliun.

    Komisaris Utama Arsari Tambang, Hashim S. Djojohadikusumo, menyebut kolaborasi ini sebagai tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian industri nasional, khususnya dalam hilirisasi berbasis timah di wilayah Kepulauan Riau.

    “Meski secara skala pabrik ini tergolong kecil dibanding proyek lain yang pernah saya kerjakan, namun STANIA merupakan langkah strategis. Ini membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing secara global, menciptakan nilai tambah, dan menghasilkan produk ekspor yang kompetitif,” ujar Hashim.

    Ia juga menyampaikan bahwa STANIA siap memperluas kapasitas hingga delapan jalur produksi seiring meningkatnya permintaan pasar. Hashim mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun industri nasional tanpa terjebak pada sekat-sekat politik. (raf)

  • Pemkab Gresik Dorong Kepatuhan Pajak dan Bangun Gresik Bersama

    Pemkab Gresik Dorong Kepatuhan Pajak dan Bangun Gresik Bersama

    JATIMPEDIA, Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik memberikan apresiasi kepada para wajib pajak kendaraan bermotor dan restoran. Hal ini dilakukan dalam sebuah acara bertajuk Pemberian Apresiasi Wajib Pajak.

    Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan Pemkab Gresik terhadap pelaku usaha dan masyarakat yang taat membayar pajak, sekaligus sebagai upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah.

    Acara berlangsung hangat di Wizzmie Icon Mall, Selasa (08/07) sore. Kegiatan ini dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Asluchul Alif, Kepala BPPKAD Gresik, serta pimpinan OPD, pelaku usaha, dan masyarakat.

    “Kontribusi para wajib pajak menjadi salah satu tulang punggung pembangunan daerah. Apresiasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberi penghargaan kepada mereka yang konsisten dan bertanggung jawab,” ujar Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

    “Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi semangat kita bersama. Apresiasi khusus juga kami sampaikan kepada Wizzmie, yang menjadi salah satu wajib pajak yang taat dan konsisten. Selain apresiasi ini, pajak yang telah dibayarkan akan kami kembalikan dalam bentuk pelayanan dan pembangunan. Doorprize yang kami undi hari ini hanyalah stimulan. Penghargaan sebenarnya, adalah pembangunan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” imbuhnya.

    Kepala BPPKAD Gresik, Andhy Hendro Wijaya, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi mendorong kepatuhan pajak yang semakin menunjukkan tren positif, terutama untuk Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT).

    “Ini adalah bentuk apresiasi kami kepada para wajib pajak. Tren kepatuhan terhadap PBJT terus naik. Hingga saat ini, capaian PBJT sudah mencapai 55 persen,” jelasnya.

    Dalam apresiasi periode kali ini, Pemkab Gresik memberikan 8 unit televisi, 2 unit sepeda motor, dan 4 tabungan umrah. Beberapa nama pemenang utama yang berhasil membawa pulang hadiah hari ini antara lain:
    • Sokhan, warga Sisir Barat Gresik – pemenang sepeda motor
    • Sudarsono, warga Kedamean – pemenang sepeda motor
    • Siti Patimah, warga Desa Bringkang – pemenang tabungan umrah
    • Jakfar Shodiq, warga Desa Ganggang – pemenang tabungan umrah
    • Mochammad Choirul, warga Gresik – pemenang tabungan umrah
    • Dirnadi, warga Desa Lasem – pemenang tabungan umrah.

    Untuk periode berikutnya (hingga akhir 2025), Pemkab Gresik akan kembali memberikan apresiasi berupa 14 unit televisi, 4 unit sepeda motor, dan 8 tabungan umrah.

    “Berikutnya, kami juga akan menambah jumlah tapping box hingga ke pelosok-pelosok Gresik agar partisipasi masyarakat bisa lebih merata,” tutupnya. (ind)