Tahun ini Indospring Targetkan Bukukan Sales Rp 3,4 Triliun

Gresik, JP – Tahun 2022 ini PT Indospring Tbk (INDS) menargetkan penjualan tahun ini bisa mencapai Rp3,4 triliun. Target ini mengalami kenaikan 30 persen (Yoy) seiring dengan pulihnya pasar otomotif serta telah dilakukannya akusisi PT MK Prima Indonesia.

Pada 2021, Produsen komponen kendaraan bermotor berupa pegas ini  membukukan penjualan sebesar Rp2,6 triliun naik 63 persen (YoY). Peningkatan ini dipengaruhi oleh kenaikan penjualan kendaraan roda empat sebesar 67 persen dan roda dua sebesar 34 persen (YoY).

Direktur Indospring, Bob Budiono mengatakan proyeksi penjualan tahun ini sejalan dengan proyeksi pasar domestik dari Gaikindo yang diperkirakan ada sebanyak 900.000 unit mobil terjual tahun ini atau tumbuh dibandingkan 2021 yang hanya 887.000 unit.

“Selain itu, perseroan telah mengakuisisi 51 persen saham PT MK Prima Indonesia dari PT Indoprima Gemilang dengan nilai investasi sebesar Rp91 miliar pada 27 Juni 2022. Investasi ini pun diharapkan memberikan peningkatan pendapatan dan laba bagi perseroan,” jelasnya dalam Paparan Publik Virtual, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga  Pemkab Gresik Raih Kategori Public Government

Dikatakan, tahun ini perseroan juga telah mengoperasikan line stabilizer bar yang memiliki kapasitas 900.000 pcs per tahun, bahkan merencanakan penambahan investasi 2 line leaf spring tahun ini yang diperkirakan akan beroperasi pada 2023.

Direktur Utama Indospring, Wiranto Nurhadi menambahkan, perseroan semakin optimistis karena industri otomotif diperkirakan mengalami kenaikan penjualan mobil dan sepeda motor karena dipengaruhi oleh daya beli konsumen dan naiknya harga komoditas seperti batu bara, nikel, dan sawit.

“Hingga kuartal I/2022 ini, penjualan bersih kita sudah mencapai Rp777 miliar atau naik 34 persen year on year (YoY), dengan capaian laba bersih Rp34 miliar atau turun 30 persen (YoY),” ujar Dirut Indospring.

Baca Juga  XL Axiata Minta Pemerintah Ciptakan Iklim Industri Kondusif

Sementara itu Wakil Direktur Indospring, Lioe Cu Ling mengatakan meski penjualan bersih ditargetkan meningkat 30 persen, tetapi memang kinerja laba bersih sampai akhir tahun ini secara forecast diperkirakan mencapai Rp141 miliar atau turun 11 persen dibandingkan 2021 yang mencapai Rp158 miliar.

Penurunan proyeksi laba bersih 2022 ini, katanya, dipengaruhi oleh kondisi harga material bahan baku baja yang secara global mengalami kenaikan, termasuk biaya ocean freight untuk mengangkut bahan baku yang juga cukup tinggi.

“Namun kita tetap menaruh harapan positif di pasar otomotif baik domestik dan ekspor. Kami yakin masih tetap bisa melakukan efisiensi pada biaya produksi, dan operasional lainnya. Kita juga masih wait and see apakah akan mengkoreksi harga jual dengan melihat perkembangan ke depan bagaimana daya beli masyarakat,” terangnya.

Baca Juga  BI : Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku

Dari total penjualan tahun lalu, pasar ekspor berkontribusi sebesar Rp1,16 triliun dengan negara tujuan ekspor yakni ke Jepang, Korea Selatan, India, Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Rusia serta beberapa negara di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Selatan.

Sedangkan sisanya dikontribusi pasar dalam negeri dari segmen pasar purna jual serta dari segmen pabrikan otomotif besar seperti Mitsubishi, Hino, Isuzu, Daihatsu, Toyota, Honda dan Suzuki dan Hyundai, dan semua pabrikan sepeda motor. (eka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *