Tulungagung Jadi Pelopor Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jatim, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

JATIMPEDIA, Tulungagung – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meresmikan kawasan kuliner halal pertama di Pasar Sore Tulungagung, Kamis (3/10). Kawasan ini menjadi percontohan bagi daerah lain di Jatim sebagai bagian dari langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor usaha kecil, mikro, dan menengah (KUKM).

“Ini kali pertama kami meresmikan kawasan kuliner halal di Jawa Timur, dan akan menjadi pilot project bagi daerah lainnya. Pola kerjasama yang dibangun di sini diharapkan dapat ditiru dan diduplikasi. Kami di Provinsi Jatim siap berkolaborasi,” ungkap Adhy Karyono.

Adhy menekankan bahwa pengembangan kawasan kuliner halal adalah bagian dari komitmen Pemprov Jatim untuk mendukung KUKM yang berkelanjutan dan berkualitas. “Ini bukan hanya soal halal industri atau halal tourism, tetapi juga tentang memberikan jaminan kualitas dan kehalalan produk kepada masyarakat melalui kuliner halal,” tambahnya.

Baca Juga  Lantik MABI dan SAKA 2024-2025, Pj. Gubernur Adhy Harapkan Jadi Satuan Strategis Yang Siap dan Sigap Tanggulangi Bencana

KUKM di Jatim, lanjut Adhy, memainkan peran vital dalam perekonomian daerah, menyumbang lebih dari separuh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2022, kontribusi KUKM tercatat sebesar 58,36 persen atau sekitar Rp 1.593,67 triliun, dan meningkat menjadi 59,18 persen atau Rp 1.747,99 triliun pada 2023.

Pemprov Jatim terus mendorong percepatan sertifikasi halal, dengan mengembangkan infrastruktur halal yang mencakup 12 lembaga pemeriksa halal, 47 lembaga pendampingan proses produk halal, dan sejumlah rumah potong hewan serta juru sembelih bersertifikat.

“Kami berkomitmen untuk mempercepat sertifikasi halal bagi KUKM dan memberikan pelatihan serta pendampingan agar produk-produk mereka bisa bersaing di pasar,” jelasnya.

Adhy juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan kawasan kuliner halal melalui penataan fasilitas publik, seperti kantong parkir, guna memastikan kawasan ini mampu bertahan dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.

Baca Juga  Pj Gubernur Serahkan Perpanjangan SK Pj. Walikota Kediri

Industri halal di Jatim terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama setelah adanya perpanjangan masa kewajiban sertifikasi halal hingga 2026. Berdasarkan data BPJPH, Jatim telah menerbitkan 364.094 sertifikat halal dari 263.706 pelaku usaha, menjadikannya salah satu dari tiga provinsi terbesar secara nasional dalam hal sertifikasi halal.

“Kami ingin Jatim bukan hanya masuk tiga besar, tetapi menjadi nomor satu di Indonesia dalam industri halal,” tegas Adhy.

Sebagai penutup acara, Pj Gubernur Adhy menyerahkan sertifikat halal, fasilitas HACCP, serta bantuan dari Baznas berupa gerobak senilai Rp 5.000.000 dan bantuan modal usaha sebesar Rp 1.500.000 kepada pelaku usaha di kawasan kuliner halal. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *