PLN UID Jatim Pastikan Layanan Kelistrikan Normal Pasca Gempa 6,5 SR

JATIMPEDIA, Surabaya – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) memastikan kondisi kelistrikan aman dan tidak terdampak gempa berkekuatan 6,5 magnitudo di 130 km timur laut Tuban, Jumat.

General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo dalam keterangan, di Surabaya, Jumat, mengatakan sejak gempa pertama yang terjadi sekitar pukul 11.22 WIB, petugas PLN di lapangan telah melakukan pemantauan dan memastikan tidak ada jaringan maupun infrastruktur kelistrikan yang terdampak.

“Petugas kami terus memantau kondisi kelistrikan di wilayah Tuban, Bawean, Surabaya dan sekitarnya pascagempa. Saat ini tidak ada jaringan listrik dan gardu yang terdampak gempa,” ujar Agus.

Baca Juga  9 Perusahaan Jerman Jajaki Kerja Sama dengan PLN Nusantara Power

Terkait gempa tersebut, PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana. Warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.

Untuk mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sejumlah daerah di Pulau Jawa mengalami getaran berkekuatan skala intensitas III-IV MMI akibat gempa bumi yang berpusat di wilayah Tuban, Jawa Timur, pada Jumat siang pukul 11.22 WIB.

BMKG mencatat gempa susulan terjadi lebih dari lima kali sejak gempa awal dengan magnitudo 6,0 pada Jumat pukul 11.22 WIB di 132 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga  BPS : Nilai Ekspor Oktober 2024 Capai 24,41 Miliar Dolar AS

Gempa susulan berkekuatan 6,5 magnitudo pada pukul 15.52 WIB. Gempa bumi tersebut dirasakan dengan skala III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah) di sejumlah daerah, seperti di Blora, Surabaya, Kabupaten Banjar.

Sementara skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) di Malang, Lumajang, Nganjuk, hingga Yogyakarta.

BMKG mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa dan kemudian memeriksa serta memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *