Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai dalam keterangan yang diterima di Kota Batu, Minggu, mengatakan bahwa ada kurang lebih sebanyak 1.057 pedagang yang akan direlokasi dari area dalam Stadion Brantas ke pasar yang menjadi ikon wisata Kota Batu itu.

“Kebutuhan untuk relokasi pedagang sangat mendesak, dikarenakan area stadion segera direvitalisasi untuk dijadikan kawasan pusat olahraga di Kota Wisata Batu,” kata Aries.

Aries menjelaskan para pedagang tersebut akan ditempatkan sesuai dengan zonasi seperti area pangan basah, pangan kering, siap saji dan non-pangan. Penataan dilakukan sesuai zonasi tersebut dan sebagian pedagang akan mendapat los berukuran 1×2 meter.

Baca Juga  BGSKIN Kolaborasi dengan UMKM Jetis Kampung Batik

Menurutnya,  jam operasional pedagang akan dimulai pukul 22.00 hingga 07.00 WIB. Diharapkan pedagang bisa menaati peraturan dan kesepakatan waktu operasional yang sudah ditentukan tersebut dan tidak mengganggu aktivitas Pasar Among Tani pada siang hari.

Ia menambahkan, jika para pedagang tersebut tidak mengikuti aturan yang telah ditentukan,  Pemerintah Kota Batu akan memberikan sanksi. Penerapan sanksi tersebut, demi kenyamanan bersama di Pasar Induk Among Tani.

“Tujuannya untuk kenyamanan bersama semua yang beraktivitas di Pasar Induk Among Tani. Baik pedagang maupun pembeli, seperti masyarakat Kota Wisata Batu maupun wisatawan,” katanya.

Dengan masuknya para pedagang pasar pagi tersebut, Pasar Induk Among Tani Kota Batu bisa beroperasional selama 24 jam. Diharapkan, selain menjadi daya tarik wisatawan, pasar tersebut juga bisa mendorong sektor perdagangan setempat

Baca Juga  Perkuat Identitas Kota, Pemkab Sumenep Bangun Tugu Keris

“Kita berharap perekonomian Kota Wisata Batu tumbuh berkembang tidak hanya sektor pariwisata tapi juga sektor perdagangan yang akan berdampak bagi masyarakat kota Batu,” katanya.

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu menyatakan bahwa pelaksanaan relokasi pedagang pasar pagi tersebut rencananya akan dilakukan pada 6 Mei 2024. Saat ini, Pemerintah Kota Batu masih menyiapkan meja untuk berdagang untuk para pedagang itu.

Para pedagang pasar pagi tersebut akan ditempatkan di pasar yang dibangun dengan biaya mencapai Rp166 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasar tersebut, dibangun dengan konsep tiga lantai.

Pada lantai pertama, merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi. Sementara pada lantai tiga, disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi.

Baca Juga  AirNav Tanam 12 Ribu Pohon di 12 Provinsi

Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu itu mulai dibangun pada 2021 dan memiliki 1.716 kios serta 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih mencapai 2.630 pelaku usaha atau pedagang. (sat)