PG Perluas Proyek Solusi Agro Petani Edamame Kabupaten Jember
Jember, JP – Project Agro Solution Petrokimia Gresik juga menyasar petani edamame pada demonstration plot (demplot) di Desa Rowo Tengah, Kec. Sumberbaru, Kab. Jember. Dari hasil panen program kemitraan bersama PT Mitratani Dua Tujuh, Senin (26/9), pendapatan petani edamame meningkat hingga Rp 5,5 Juta/Ha.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik akan terus memperluas jangkauan manfaat dari project Agro Solution. Untuk pertama kalinya, program diinisasi Pupuk Indonesia selaku holding Petrokimia Gresik ini menggelar demplot untuk komoditas edamame.
“Program Agro Solution Petrokimia Gresik baru menyasar petani edamame di Temanggung (Jawa Tengah) dan Jember. Sedangkan untuk demplotnya, ini (Jember, Red) yang pertama kali. Alhamdulillah produktivitas dan pendapatan petani meningkat,” tandas Digna di hadapan awak media.
Dari hasil panen demplot, Agro Solution mampu meningkatkan produktivitas edamame hingga 13,2 ton/Ha atau meningkat 6 persen dibandingkan dengan budidaya petani sebelumnya yang hanya 12,4 ton/Ha. Begitu juga dengan pendapatan petani yang meningkat, petani edamame Jember memperoleh pendapatan sebesar Rp 82,2 juta/Ha. Penghasilan ini bertambah 7 persen atau Rp 5,5 juta/Ha dibandingkan dengan hasil sebelumnya sekitar Rp 76,7 juta/Ha.
Peningkatan produktivitas dan pendapatan ini dihasilkan dari aplikasi pupuk organik Petroganik sebanyak 480 Kg/Ha, kemudian pupuk nonsubsidi Petrocas masing-masing 480 Kg/Ha, kemudian Petro Gladiator (2 Kg/Ha), Phonska Plus (200 Kg/Ha), Urea (150 Kg/Ha), ZA Plus (50 Kg/Ha), dan Petro Biofertil (40 Kg/Ha).
Sedangkan, ZA Plus merupakan produk baru yang diluncurkan tepat pada perayaan tahun emas 50 tahun Petrokimia Gresik. Petro ZA Plus ini menjadi wujud kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.
ZA Plus memiliki kandungan Nitrogen 21%, Sulfur 24%, dan Zinc 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau. Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit. Pada panen hari ini, kualitas edamame tampak dari bentuk fisiknya, lebih berbobot.
“Demplot ini sekaligus menjadi media edukasi kami untuk petani, jika penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan petani, sehingga petani tidak bergantung pada pupuk bersubsidi yang alokasinya sangat terbatas. Untuk itu kami berharap demplot ini dapat ditiru petani edamame lain di Jember dan Jawa Timur sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Digna.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji yang turut hadir dalam panen demplot mengatakan, edamame merupakan ikon dari kota Jember, karena wilayah ini memiliki agroklimat yang spesifik dan cocok untuk budidaya edamame. Produk edamame Jember juga berdaya saing dan banyak diminati. Untuk itu, produksi edamame Jember harus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan domestik dan manca negara.
“Sosialisasi budidaya edamame ini sangat tepat. Ini untuk membantu petani edamame di Jember dalam meningkatkan produktivitas mereka,” tandasnya.
Sedangkan, Direktur Mitratani Dua Tujuh, Arif Suhariadi mengungkapkan jika pihaknya adalah eksportir edamame terbesar di Indonesia ke berbagai negara, terutama ke negara Jepang. Program Agro Solution yang dihadirkan Petrokimia Gresik ini sangat membantu perusahaannya dalam meningkatkan kinerja ekspor melalui peningkatan produktivitas dan kualitas edamame dari petani binaannya.
“Melalui program ini kami berharap kualitas edamame yang dihasilkan oleh petani mitra kami kualitasnya sesuai dengan yang kami harapkan, dan hasil dari panen demplot terlihat menuju ke arah sana (sesuai kualitas diharapkan, Red). Ini akan menjadi rancangan budidaya untuk petani-petani baru yang menjadi mitra kami karena sangat menguntungkan dan mensejahterakan,” ujar Arif.
Sementara itu, Agro Solution dihadirkan sebagai solusi permasalahan petani di lapangan, diantaranya produktivitas rendah, kurangnya pendampingan, harga agro-input (pupuk, pestisida dan benih) tidak terjangkau, sulitnya akses ke lembaga keuangan, terbatasnya jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), harga jual hasil panen yang cenderung turun saat panen raya (tidak ada jaminan harga), serta belum terfasilitasinya petani dari risiko gagal panen dan infrastruktur yang terbatas.
Agro Solution berupaya menciptakan ekosistem pertanian secara komprehensif, baik on farm maupun off farm, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, kemudian jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker.
Untuk Jawa Timur bagian Timur, yaitu Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Lumajang, project Agro Solution telah menyasar di lahan seluas 7.599,31 Ha dengan melibatkan 3.484 petani. Sedangkan komoditas yang digarap diantaranya padi, tebu dan hortikultura.
Dalam program ini, Petrokimia Gresik memiliki tanggung jawab pendampingan budidaya dengan menyediakan layanan Mobil Uji Tanah untuk melihat kondisi tanah, sehingga komposisi pemupukannya akurat dengan hasil optimal. Kemudian menyediakan pupuk berkualitas, kawalan pengendalian hama.
“Petani bisa fokus pada budidaya, karena Agro Solution menyediakan solusi petani mulai dari awal budidaya hingga pascapanen,” tutup Digna. (sat)