Pemkab Bojonegoro Genjot Produksi Bawang Tahun Ini Hingga 30 Ribu Ton

JATIMPEDIA, Bojonegoro – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menargetkan adanya peningkatan produksi bawang merah hingga sebanyak 30.000 ton pada 2025 dari total produksi tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 28.242 ton.

“Tahun 2025 ditargetkan naik sekitar 3.000 ton dari tahun sebelumnya,” kata Kepala DKPP Bojonegoro, Helmy Elisabeth di Bojonegoro, Kamis.

Helmy mengatakan, pada 2024 bawang merah yang dihasilkan sebanyak 28.242 ton tersebut berasal dari petani di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kedungadem, Gondang dan Sekar yang menjadi sentra penghasil bawang merah.

“Luas lahan pertanian bawang merah tahun ini ada sekitar 3.243 hektar,” jelas Helmy.

Untuk itu, lanjut Helmy, DKPP Bojonegoro memprioritaskan program pembuatan bibit bawang merah, agar para petani bawang merah tidak lagi bergantung bibit dari luar Bojonegoro.

Baca Juga  Sampai Oktober, Penyidik OJK Tuntaskan 131 Perkara Jasa Keuangan

Menurutnya, dinas pertanian juga sudah menjalin kerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkenalkan budidaya bibit bawang merah dari biji atau True Shallot Seed (TSS).

“Adanya pembuatan bibit bawang merah di Bojonegoro, petani tidak lagi membeli produk bibit dari luar daerah seperti Nganjuk,” ungkapnya.

Dijelaskan, nantinya para petani mengambil bibit yang telah disediakan oleh petani khusus penyemaian bawang merah dari biji yang harganya lebih murah dibandingkan membeli di daerah lain.

“Sudah menggandeng beberapa petani bawang merah untuk menyemaikan biji menjadi bawang merah siap tanam,” jelasnya.

Helmy menambahkan, program penyemaian biji bawang merah mendapatkan anggaran sebesar Rp200 juta, untuk membeli biji bawang merah yang nantinya akan diberikan ke para petani binaan DKPP.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Putuskan Kabupaten Sidoarjo Tuan Rumah Porprov 2023

Komoditas bawang merah menjadi program prioritas karena Kabupaten Bojonegoro pada 2024 masuk peringkat ke lima se-Jawa Timur sebagai daerah penghasil bawang merah terbesar.

Diharapkan tanaman hortikultura ini juga mampu menekan angka inflasi di kabupaten Bojonegoro.

“Tidak mengacu produksi bawang merah saja, tapi juga memperhatikan penyediaan bibit yang sebelumnya kebanyakan diambil dari luar Bojonegoro,” katanya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *