Penulis: Satriyo

  • Kini Dapur MBG Kabupaten Pamekasan Bertambah

    Kini Dapur MBG Kabupaten Pamekasan Bertambah

    JATIMPEDIA, Pamekasan – Dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan bertambah dengan beroperasinya dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) As Salman, di Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Senin (14/7/2025).

    Kepala Dapur SPPG As Salman, Ala Ahdiyani mengatakan pada hari pertama ini, pihaknya menyalurkan MBG kepada sebanyak 3.377 siswa.

    “Ini meliputi 17 sekolah, mulai dari jenjang TK hingga SMA. Pendistribusiannya menggunakan dua armada,” ucapnya.

    Lanjut ia menyampaikan menu MBG di hari pertama terdiri dari nasi putih, ayam teriyaki, tumis buncis dan wortel, tempe goreng, dan pisang.

    Dengan demikian, sampai saat ini total ada 7 SPPG yang memproduksi MBG untuk didistribusikan kepada penerima manfaat di Kabupaten Pamekasan.(sat)

  • Bupati Jember Tegaskan Disabilitas Punya Hak yang Sama

    Bupati Jember Tegaskan Disabilitas Punya Hak yang Sama

    JATIMPEDIA, Jember – Pemerintah Kabupaten Jember kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan layanan publik yang inklusif dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas.

    Hal ini ditegaskan Bupati Jember Muhammad Fawait dalam peringatan Milad ke-22 Persatuan Penyandang Disabilitas dan Center Advokasi (Perpenca), yang digelar di Alun-Alun Nusantara.

    Milad bertema Bergerak untuk Disabilitas diisi beragam kegiatan inspiratif. Mulai dari lomba menggambar, pembacaan Deklarasi Setya Mantera (Setara–Berdaya–Mandiri–Sejahtera).

    Kemudian penampilan seni dari SLB Harapan Pelangi dan komunitas Tanoker Minggu Ceria. Acara ditutup dengan penyerahan dokumen kependudukan (KTP) kepada penyandang disabilitas.

    Hal itu sebagai wujud komitmen terhadap pelayanan administrasi yang setara. Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan komitmennya untuk memberikan hak dan akses yang setara.

    “Kami sadar bahwa saudara-saudara kami, kaum disabilitas, tidak meminta dikasihani. Tapi meminta diberikan hak yang sama untuk membangun Republik Indonesia,” ujarnya.

    Fawait menegaskan pentingnya pendidikan sebagai kunci pengentasan kemiskinan. Ia menargetkan minimal 20.000 anak Jember akan mendapatkan beasiswa kuliah dalam 5 tahun ke depan.

    Termasuk dari kalangan penyandang disabilitas. Di hadapan peserta, Bupati Fawait juga menyuarakan gagasan untuk mengganti istilah disabilitas dengan kekhususan.

    Hal itu sebagai bentuk pengakuan atas potensi unik yang dimiliki tiap individu. “Mungkin secara fisik ada keterbatasan, tetapi saya yakin Allah memberikan kelebihan di sektor lainnya,” kata dia.

    Tak hanya soal pendidikan, pemerintah daerah juga akan mendorong lahirnya koperasi yang dikelola oleh komunitas disabilitas, termasuk komunitas tuna netra.

    Langkah ini diyakini bisa menjadi strategi konkret dalam mewujudkan keadilan ekonomi dan langkah inklusif pengentasan kemiskinan.

    “Koperasi adalah jati diri bangsa dan alat untuk mengurai ketimpangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi jangan hanya dinikmati oleh segelintir orang,” tambahnya.

    Pemkab Jember memastikan, seluruh organisasi penyandang disabilitas di wilayahnya akan mendapatkan dukungan penuh dalam berbagai program sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.(sat)

  • Gubernur Khofifah Serahkan Santunan Ahli Waris Keluarga Korban KMP Tunu Jaya Pratama di Banyuwangi

    Gubernur Khofifah Serahkan Santunan Ahli Waris Keluarga Korban KMP Tunu Jaya Pratama di Banyuwangi

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir dan menyerahkan santunan duka kepada delapan ahli waris korban meninggal dunia tragedi laka laut KMP Tunu Pratama Jaya asal Kabupaten Banyuwangi di ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Sabtu (12/7).

    Sebagai informasi, dari 18 orang korban meninggal dunia atas tragedi memilukan tersebut, terdapat sebanyak 10 orang masyarakat Jatim. Terdiri dari 8 orang warga Banyuwangi, 1 orang warga Blitar, dan 1 orang warga Probolinggo.

    Didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono dan Kepala OPD Provinsi Jatim, Gubernur Khofifah menyerahkan santunan berupa uang senilai Rp 10 juta untuk masing-masing korban.

    Peluk haru dan isak tangis dari keluarga korban pun tak terpecahkan. Dengan sabar, Gubernur Khofifah menguatkan para keluarga korban agar tetap tabah dan mendoakan agar para korban laka laut meninggal dalam kondisi khusnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

    Tak hanya itu, dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah juga turut berdialog dengan para keluarga korban yang belum ditemukan. Gubernur Khofifah mengajak mereka untuk terus berdoa agar pencarian korban yang belum ditemukan segera membuahkan hasil.

    “Atas berpulangnya para korban laka laut KMP Tunu Pratama Jaya, kami menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran,” kata Khofifah.

    “Sampai dengan hari ini ada 18 korban meninggal yang sudah ditemukan. Ada 30 korban yang ditemukan dalam keadaan selamat,” imbuhnya.

    Gubernur Khofifah menyebut, terdapat 10 warga Jawa Timur yang menjadi korban laka laut ini. Rincinya 8 orang dari Banyuwangi dan satu orang korban dari Blitar dan satu orang lagi dari Probolinggo.

    “Ada delapan keluarga korban yang hadir yang kita serahkan langsung santunan duka. Sedangkan 1 korban dari Probolinggo dan 1 dari Blitar, saya sudah pesan kepada Kalaksa BPBD agar ada tim Tagana yang ditugaskan untuk menyampaikan duka takziah kami,” jelasnya.

    Tak hanya itu, Khofifah juga berkesempatan meninjau _operation room_ yang ada di Pelabuhan Ketapang bersama tim gabungan untuk menganalisis pergerakan arus laut di Selat Bali agar bisa memudahkan proses pencarian korban.

    Gubernur Khofifah secara khusus menyampaikan apresiasi kerja keras Tim Operasi Terpadu yang terdiri dari tim gabungan baik dari Pusat hingga Banyuwangi dan Jembrana.

    “Itu tentu atas kerja keras semua Tim Operasi Terpadu baik dari Banyuwangi, Provinsi terutama dari Tim Pusat,” tambahnya.

    “Karena makin hari kebutuhan peralatan makin membutuhkan alat bantu yang lebih _advance_. Kita bisa melihat bagaimana arus air bisa mengalami perubahan yang sangat cepat dan semua sesungguhnya sudah melalui proses digital IT,” sambungnya.

    Untuk itu, lanjut Khofifah, berdasarkan informasi dari Tim Operasi Terpadu bahwa pelaksanaan pencarian korban akan dilanjutkan sampai 3 hari kedepan hingga 14 Juli 2025.

    “Bahkan hari ini sudah masuk pada perpanjangan tiga hari kedua. Itu artinya bahwa kita semua akan terus berikhtiar memaksimalkan upaya pencarian dan penyelamatan ini,” imbuhnya.

    “Dan tadi yang sudah dikonfirmasi datanya melalui temuan dari tim DVI, tim Anti Mortem ada delapan. Tentu doa kita mudah-mudahan mereka dipanggil Allah dalam keadaan husnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima Allah dan khilafnya diampuni Allah,” terangnya.

    Sementara itu, Deputi Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) R. Eko Suyatno mengapresiasi gubernur yang hadir langsung melihat situasi posko dan meninjau langsung keluarga korban yang meninggal dunia.

    “Inilah wujud perhatian Pemerintah Daerah terhadap masyarakatnya. Dan Alhamdulillah siang ini pukul 10.40 WIB telah menemukan 1 korban lagi, korban ke 48 dengan jenis kelamin wanita ini dalam proses identifikasi DVI,” kata Eko.

    “Ini adalah proses hari pertama dari tiga hari perpanjangan hasil operasi SAR. Kami komitmen mudah-mudahan ada suatu kemajuan proses pencarian korban. Apabila ada penemuan kami segera mengkomunikasikan dengan keluarga korban,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, kedelapan korban KMP Tunu Pratam Jaya asal Banyuwangi tersebut diantaranya Eko Satriyo (L/51) asal Lingk. Sukowidi Barat Tril Kerta RT 1 Kec.Kalipuro, Kab Banyuwangi, Elok Rumantini (P/34) asal Lingk. Sritanjung, Kab. Banyuwangi, Cahyani (P/45) asal Dusun Krajan Kulon, RT.004/RW.013, Klurahan Wonosobo, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi.

    Selanjutnya, Fitri April Lestari (P/33) asal Dsn. Sumbar 1, Ds. Tampo, Kec. Cluring, Kab. Banyuwangi, Afnan Aqiel Mustafa (L/3) asal Dsn. Simbar 1, Ds. Tampo, Kec. Cluring, Kab. Banyuwangi, Daniar Nadief Inzaqi (L/21) asal Dsn. Gunung sari RT/02 RW/04, Ds. Sumbergondo, Kec. Glenmore, Kab. Banyuwangi, Rido Anggoro (L/29) RT.002/RW.001 Dsn. Badean, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi dan Novan Hadiansyah (L/15) Jembrana, RT.01/RW.01 Ds. Kunir, Kec. Singojurug, Kab. Banyuwangi. (sat)

  • Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Sukses Gelar Transformasi Budaya Lokal Jadi Mendunia

    Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Sukses Gelar Transformasi Budaya Lokal Jadi Mendunia

    JATIMPEDIA, BanyuwangiGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Grand Carnival Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 di Taman Blambangan Kab. Banyuwangi, Sabtu (12/7).

    BEC kembali masuk dalam pagelaran terpilih Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena dinilai memiliki atraksi unggulan pariwisata yang memberikan efek positif luar biasa bagi daerah.

    Mengusung tema “Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual”, BEC Tahun 2025 berjalan meriah dan berhasil menarik puluhan ribu wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Para pungunjung dimanjakan oleh gegap gempita Parade Fashion Show Puteri Indonesia 2025, serta penampilan Fragment Ngelukat-Kidung Nyurup oleh Dewan Kesenian Blambangan.

    Tak hanya itu, ada pula pagelaran musik serta tari yang menggabungkan seni tradisional dengan sentuhan modern. Selain menampilkan parade berbagai kostum, BEC juga menyediakan pameran dan kaleidoskop yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa BEC memang milik Banyuwangi, tapi pengaruhnya dapat dirasakan oleh seantero nusantara bahkan dunia. Sehingga, memang layak menyandang status sebagai gelaran nasional dalam KEN.

    “Hari ini kita kembali menjadi saksi bahwa BEC memberikan kekuatan pada beragam bingkai ekonomi, budaya, dan sosial. BEC juga merajut kekuatan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, dan Indonesia se-nusantara. Ini peragaan budaya yang menguatkan kita dan peradaban kita,” katanya.

    Dirinya juga memuji bagaimana Banyuwangi dapat menggali kekuatan budaya lokal melalui tema yang ada. Sehingga, siklus kehidupan manusia dapat tergambarkan dengan apik.

    “Di Banyuwangi Ethno Carnival ini kita bisa melihat bagaimana kekayaan budaya kita bisa menggambarkan life cycle manusia. Dari mulai kehamilan, 7 bulanan, turun tanah, sampai menikah dan seterusnya. Jadi ada proses yang terus dihidupkan berbasis budaya Banyuwangi,” ujarnya.

    Untuk itu, Gubernur Khofifah memberikan apresiasi luar biasa pada semua pihak yang terlibat. Pasalnya, untuk membuat event berskala nasional dan terus berkelanjutan, dibutuhkan sinergitas smemua lapisan masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan dan memberikan yang terbaik setiap tahunnya.

    “Apresiasi tertinggi saya untuk tim kreatif, desainer, budayawan, dan semua pihak yang menguatkan BEC. Terima kasih atas peran panjenengan semua, bagaimana mengusung pagelaran budaya lokal menjadi nasional dan bahkan global. Terima kasih semua tim kreatif Banyuwangi,” ujarnya.

    “Dengan memohon ridho Allah SWT , hari ini Sabtu tanggal 12 Juli 2025 Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival resmi dimulai. Mudah-mudahan semua yang datang bisa pulang dengan membawa bahagia dan penguatan peradaban yang diangkat BEC. Mudah-mudahan budaya kita makin dikenali di dalam maupun luar negeri,” harap Gubernur Khofifah.

    Sementara itu, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Masruroh menjelaskan bahwa tidak mudah untuk dapat menjadi acara terpilih pada KEN. Terlebih, BEC pernah masuk sebagai 10 terbaik KEN pada 2024 lalu.

    Dikatakannya, penilaian KEN tidak dilakukan oleh Kementerian Pariwisata RI melainkan oleh dewan juri yang melihat dampak dan keberlanjutan acara. Masruroh percaya, ada tiga hal yang membuat BEC sukses.

    “Yang pertama, komitmen dari pimpinan daerah untuk membuat event ini ada dan memberikan filosofi serta value. Yang kedua, mengangkat kekuatan lokal karena semua event hanya dapat bertahan jika menjadi milik masyarakat itu sendiri. Terakhir, bagaimana event itu memberikan dampak positif dari budaya, sosial, dan ekonomi,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Masruroh memberikan piagam KEN kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Di mana, Ipuk mengatakan bahwa pengakuaan dari pemerintah pusat ini menjadi penting terhadap dampak positif yang diberikan.

    “Tema Ngelukat kali ini menceritakan fase kehidupan manusia yang Allah ciptakan dengan sangat sempurna. Tema ini kaya akan makna dan sebagai simbol pensucian diri dan menjernihkan hati. Tema ini menghubungkan Tuhan, manusia, dan alam,” tuturnya.

    “Ini lebih dari sekedar parade konstum, tapi pernyataan kuat bahwa budaya adalah daya hidup. Setiap kostum, setiap gerakan tari, setiap irama musik merupakan wujud dari budaya Banyuwangi. Karena budaya bukan untuk ditinggalkan, tapi untuk dihidupkan,” ungkap Ipuk. (ind)

  • Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan Senilai Rp 276 Juta Untuk Nelayan Banyuwangi

    Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan Senilai Rp 276 Juta Untuk Nelayan Banyuwangi

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan dialog dan menyerap aspirasi para kelompok perikanan dan nelayan di Dermaga Muncar Banyuwangi, Sabtu (12/7). Tak hanya melakukan dialog, dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan perikanan dengan total senilai Rp 276 juta.

    Didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jatim Isa Anshori dan Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, detailnya Gubernur Khofifah memberikan 100 alat tangkap senilai Rp 60 juta yang diberikan secara simbolis kepada 25 orang.

    Tak hanya itu, dirinya turut menyerahkan bantuan paket budidaya ikan lele kepada 2 kelompok pembudidaya ikan senilai Rp 166 juta. Serta menyerahkan bantuan kemasan produk olahan ikan kepada 2 kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan senilai Rp 50 juta.

    “Dalam dialog yang kita lakukan, ternyata keluhan yang disampaikan banyak terkait sampah, nanti kita akan sisir. Insya Allah minggu depan saya akan kembali dan kita bisa melakukan pengerukan menggunakan ekskavator. Yang seperti ini memang sering sekali kita lakukan sambil berkeliling,” katanya.

    Pembersihan ini sekaligus untuk mengangkat bangkai-bangkai kapal yang menghalangi jalur keluar masuk. Namun untuk melakukannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya memastikan kapal-kapal itu tidak bertuan dan memang tidak akan digunakan.

    Gubernur Khofifah lebih jauh mendiskusikan terkait keselamatan kerja para nelayan. Pasalnya, para nelayan tersebut melaporkan terkait kesulitan sinyal di laut sehingga penanganan terhadap kecelakaan seringkali terhambat.

    “Ini akan kami koordinasikan dengan Kominfo. Tapi untuk jaminan keamanan dan keselamatan kerja, kami akan berikan BPJS ketenagakerjaan untuk para nelayan yang belum punya. Nanti ini akan dikoordinasikan dengan Pemkab Banyuwangi juga,” jelasnya.

    Gubernur Khofifah juga berdialog dengan Rabiatullah, salah satu Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar) Muncar yang fokus pada pendampingan istri-istri nelayan. Di mana, Rabiatullah memastikan mereka tidak bergantung hanya pada pendapatan suami.

    “Jadi di sini ibu-ibu ini kami bantu mengolah produk ikan yang Alhamdulillah sudah dipasarkan sampai ke luar Banyuwangi. Tapi kami terkendala perijinan BPOM dan HAKI. Mohon bantuannya untuk ijin ini, Bu Gubernur, agar kami semakin percaya diri dan produk kami tidak dijiplak,” ujar Rabiatullah.

    Merespon hal tersebut, Gubernur Khofifah berjanji bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan pendampingan baik untuk HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) maupun BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

    “Untuk HAKI relatif lebih mudah dan cepat. Tapi untuk BPOM memang bisa sampai dua tahun karena melibatkan hasil laboratorium dan harus ada orang BPOM yang turun untuk melakukan survei. Memang membutuhkan biaya, tapi saya tugaskan komandan-komandan yang ada di sini untuk memberikan pendampingan,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, UPT Pelabuhan Perikanan Muncar Banyuwangi ditetapkan sebagai juara 3 Pelabuhan Perikanan Teladan dan Terbaik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2024 lalu. Setidaknya terdapat 920 kapal dengan 13.000 nelayan di Muncar. (ind)

  • Wamentan Dorong Jember Tingkatkan Ekspor Kopi dan Kakao

    Wamentan Dorong Jember Tingkatkan Ekspor Kopi dan Kakao

    JATIMPEDIA, Jember – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk ekspor kopi dan kakao dengan menggenjot permintaan dan kualitas kopi dan kakao yang dijual sesuai dengan yang diinginkan pasar global.

    “Kopi Jember bisa diekspor, namun harus digenjot untuk menaikkan demand, sehingga yang membeli kopi banyak dan petani yang menanam juga semakin bersemangat,” kata Sudaryono di sela kunjungan kerja di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Kabupaten Jember, Jumat.

    Ia mengaku optimis bahwa Indonesia mampu memproduksi dan menghasilkan kopi dan cokelat yang berkualitas karena memiliki alat dan teknologi unggul dalam mengolah hasil perkebunan seperti kopi dan kakao.

    “Hasil perkebunan di Indonesia sudah baik, sehingga tinggal bagaimana bisa ditingkatkan sedemikian rupa agar bisa bersaing di pasar dunia, sehingga perlu kami ekspose kepada dunia bahwa Indonesia mampu,” ujarnya pula.

     

    Menurutnya, perlu kerja sama dan koordinasi berbagai pihak dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, PT Perkebunan Nusantara dan petani untuk meningkatkan ekspor dari hasil perkebunan dan pertanian.

    Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan Pemkab Jember bersama Kementan serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao menjajaki kerja sama dalam bidang peningkatan pengetahuan petani. Edukasi akan dilakukan melalui kelompok tani, pemerintah desa, hingga penguatan koperasi.

    “Kami ingin pertanian Jember tidak hanya meluas secara kuantitas, tetapi juga meningkat secara kualitas. Produktivitas akan kami dorong dengan cara merangkul petani, memberikan pelatihan, dan membentuk sinergi antara desa, kelompok tani, dan koperasi,” katanya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat produksi kopi pada tahun 2023 mencapai 4.477,11 ton. Kabupaten Jember menjadi salah satu andalan penghasil kopi di Jawa Timur. Pemkab Jember menggandeng Puslitkoka untuk mengembangkan klaster agribisnis kopi, yang memainkan peran penting sebagai pusat penelitian kopi dan kakao nasional.

    Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) adalah lembaga riset yang berdiri sejak tahun 1911 dan berlokasi di Kabupaten Jember. Lembaga tersebut memiliki peran strategis dalam menyediakan inovasi teknologi budi daya, pascapanen, serta pengolahan kopi dan kakao yang berorientasi pada peningkatan daya saing produk nasional.

     

    Bahkan hasil-hasil risetnya telah digunakan secara luas oleh para petani, pelaku usaha, dan pemerintah dalam mendorong produktivitas dan kualitas kopi-kakao Indonesia. (cin)

  • Petani Melon Bondowoso Aplikasikan Teknologi Kontrol Panel Surya

    Petani Melon Bondowoso Aplikasikan Teknologi Kontrol Panel Surya

    JATIMPEDIA, Bondowoso – Seorang petani melon di Kabupaten Bondowoso menggunakan kontrol panel tenaga surya dalam mengembangkan usahanya. Adalah Teguh Yudi Cahyono, petani melon asal Desa Petung, Kecamatan Curahdami, Bondowoso, Jawa Timur memanfaatkan lahan pribadinya seluas 1.000 meter2.

    Meski baru setahun melakukan tanam melon. Namun, buah melonnya sudah dikirim untuk memasok penjualan di supermarket di Jember, Surabaya, hingga Denpasar setiap dua pekan.

    Di lahan itu, ia membuat green house sebanyak 6 buah yang masing-masing luasannya 150 meter2. Penggunaan green house, kata pria lulusan Universitas Brawijaya (UB) ini, agar penanaman melonnya lebih banyak dengan perbandingan 1:3 dengan menanam di luar green house. Selain itu, Green House ini tertutup sehingga hama tak semudah ketika ditanam di luar.

    “Kontrol hama dengan Green house. Hama tak semudah masuk ketika ditanam di luar,” ungkapnya Rabu (9/7/2025).

    Ia menjelaskan kontrol panel tenaga surya itu dibuatnya sendiri dengan waktu hanya 1-2 jam. Bagi pria lulusan elektronika Industri UB itu, penggunaan kontrol panel buatannya berkaitan dengan proses penyiraman air dan pemberian pupuk pada tanaman Melon.

    Cara kerjanya, ia menyambungkan sumber air dalam tandon yang dibuatnya di bawah tanah menggunakan pipa dan selang kecil ke tanaman melon di dalam ke Green House. Kemudian, penyiramannya diatur dan ditakar dengan menggunakan kontrol panel tenaga surya yang telah disambungnya di bawah tanah ke pipa dan selang.

    Selanjutnya, setiap tanaman disiram dengan selang yang mengeluarkan air tetesan. Per tanaman disiram sesuai kebutuhannya. Karena tanaman melon tak boleh terlalu banyak dan tak boleh terlalu sedikit airnya. Karena jika terlalu sedikit tak bagus ke tanaman, kalau terlalu banyak airnya justru mengundang penyakit.

    “Makanya saya menciptakan kontrol panel tenaga surya ini untuk menyiram tanaman melon sesuai takaran,” jelas pria Alumnus SMA Negeri 2 Bondowoso itu.

    Kontrol panel tenaga suryanya ini juga berlaku ketika hendak memberi pupuk pada tanaman melonnya. Artinya, pihaknya bisa mengontrol nutrisi dari tanaman melonnya.

    “Nutrisinya ini kita alirkan pakek tandon, jadi dari tandon ini dicampur dengan kebutuhan pupuknya,” ujarnya.

    Berkat penggunaan teknologinya dan Green House ini, kata Teguh, produktivitas tanaman melonnya lebih banyak dibanding ditanam di luar.

    Catatannya, tanaman melon yang miliknya ini jenis Lavender dan Sweet Net dengan jarak tanam masing-masing 2 minggu. Setiap panen, hasilnya bisa mecapai 800 kilogram hingga 1 ton per Green House atau luasan lahan 150 m2.

    “Kalau di luar juga bisa banyak, tapi bergantung pada alam. Kalau di Green House ini kan bisa direkayasa alamnya. Seperti di luar hujan, di dalam tidak,” jelasnya.

    Kendati Teguh menggunakan teknologi untuk pertanian melonnya. Namun dia tetap mempekerjakan sekitar 5 orang warga sekitar.

    Mereka bertugas untuk melakukan penyerbukan yakni pemindahan serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Memanen buah, memantau daun, memotong pucuk, serta penjaga malam.

    “Sebenarnya bisa pakai teknologi semua, tapi saya tak hanya berpikir padat teknologi dan modal. Tapi memikirkan agar tetangga bisa bekerja,” jelasnya.

    Disinggung tentang off taker, kata Teguh sebenarnya hingga saat ini buah melonnya sudah dikirim ke supermarker diDenpasar, Jember, dan Surabaya.

    “Sekarang Jember itu, rutin minta dikirim per minggu 2 kali pengiriman, masing-masing 70 kilogram. Surabaya itu, 1 ton pee minggu,” jelasnya.

    Meski sebenarnya sudah mulai ada yang tertarik untuk ekspor melonnya. Namun, Teguh mengaku masih belum cukup waktu dan lahannya. Karena, untuk membuat alat, Green house, media tanam dan lain-lain dalam satu hektarnya diperlukan modal awal Rp 400 juta per 0,1 hektar. (sat)

     

  • Sambut BEC 2025, KAI Daop 9 Beri Diskon Tiket

    Sambut BEC 2025, KAI Daop 9 Beri Diskon Tiket

    JATIMPEDIA, Jember –  PT KAI Daop 9 Jember memberikan potongan harga tiket kereta api sebesar 10 persen, menyambut Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 di pertengahan Juli ini.

    Diskon ini berlaku khusus untuk tiket kelas eksekutif pada sejumlah kereta api yang melayani rute ke Banyuwangi, yakni KA Blambangan Ekspres, Wijayakusuma, Mutiara Timur, dan Ijen Ekspres.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan promo ini bentuk dukungan terhadap BEC sebagai unggulan pariwisata nasional yang digelar rutin oleh Pemkab Banyuwangi.

    “BEC merupakan ajang budaya yang selalu menarik ribuan wisatawan lokal dan mancanegara. Kami mendukung mobilitas masyarakat melalui layanan kereta api,” ujarnya.

    Diskon 10 persen ini bisa diperoleh untuk pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI, mulai 8 hingga 14 Juli 2025, untuk keberangkatan antara 11 sampai 14 Juli 2025.

    Promo berlaku untuk perjalanan dari atau menuju stasiun Ketapang, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Temuguruh, dan Kalisetail. Namun, tiket tarif diskon ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas.

    Promo ini tidak berlaku untuk kelas mewah seperti Luxury atau kereta wisata. Selain itu, diskon tidak dapat digabung dengan potongan harga lainnya dan tidak berlaku untuk tarif khusus.

    KAI Daop 9 Jember mengajak masyarakat untuk memanfaatkan promo ini sebaik mungkin dan segera merencanakan perjalanan ke Banyuwangi bersama kereta api.

    “Jangan sampai kehabisan tiket! Manfaatkan diskon ini dan ajak keluarga atau teman menikmati gelaran budaya BEC 2025 dengan lebih hemat dan nyaman menggunakan kereta api,” kata dia.

    Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Contact Center KAI di 121, WhatsApp KAI 121 di 08111-2111-121, atau melalui media sosial resmi KAI.(sat)

  • Kunjungi Sampang, Menkes Setuju Relokasi RSUD Mohammad Zyn

    Kunjungi Sampang, Menkes Setuju Relokasi RSUD Mohammad Zyn

    JATIMPEDIA, Sampang – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan langsung ke RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang pada Selasa (8/7/2025). Kunjungan ini turut didampingi oleh Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Ahmad Mahfudz.

    Agenda ini merupakan tindak lanjut dari audiensi antara Pemerintah Kabupaten Sampang dengan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta beberapa waktu lalu, yang membahas rencana relokasi rumah sakit daerah tersebut.

    Plt Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn, Bhakti Setiyo Tunggal mengungkapkan bahwa kehadiran Menkes bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi rumah sakit, terutama kapasitas dan fasilitas yang tersedia.

    “Kebetulan Pak Menteri sedang menjalankan agenda kesehatan di Sampang. Beliau menyempatkan diri meninjau langsung RSMZ dan melihat kondisi di IGD yang saat itu memang dipenuhi pasien,” ujar Bhakti.

    Ia menyebutkan bahwa Menkes ingin memastikan secara langsung bahwa RSUD dr. Mohammad Zyn sudah tidak layak lagi untuk menampung lonjakan jumlah pasien yang terus meningkat setiap harinya.

    “Kami sebelumnya sudah menyampaikan kondisi ini saat audiensi di Jakarta. Maka dari itu, Pak Menteri datang langsung untuk melihat fakta di lapangan. Ternyata benar, ruang-ruangnya penuh sesak,” ucapnya.

    Setelah menyaksikan langsung kepadatan pasien dan keterbatasan ruang, Menkes Budi Gunadi Sadikin akhirnya menyetujui perlunya relokasi rumah sakit ke lokasi yang lebih luas dan representatif.

    “RSMZ memang sudah tidak mampu lagi menampung pasien dalam jumlah besar. Pak Menteri menyatakan setuju agar rumah sakit ini direlokasi ke tempat yang lebih layak,” jelas Bhakti.

    Ia juga menyampaikan harapan besar agar rencana relokasi ini bisa segera direalisasikan. Tak hanya itu, pihaknya juga berharap Kemenkes dapat segera memberikan bantuan peralatan medis seperti yang pernah dijanjikan dalam pertemuan sebelumnya di Jakarta.

    “Kami berharap proses relokasi ini segera berjalan, termasuk bantuan peralatan dari Kemenkes yang sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas layanan,” katanya, mengakhiri.(sat)

  • Bupati Fawait Launching Program Gus’e Peduli Kesehatan Jember

    Bupati Fawait Launching Program Gus’e Peduli Kesehatan Jember

    JATIMPEDIA, Jember – Bupati Jember Muhammad Fawait meluncurkan Program Gus’e Peduli Kesehatan sebagai wujud komitmen prioritas Pemerintah Kabupaten Jember di bidang kesehatan.

    Peluncuran Program Gus’e Peduli Kesehatan ini dilakukan melalui kegiatan dalam bentuk bakti sosial pelayanan kesehatan gratis yang dilaksanakan serentak di tiga rumah sakit daerah di Kabupaten Jember pada Minggu.

    “Tiga rumah sakit milik Pemkab Jember yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi, RSD Kalisat, dan RSD Balung itu menjadi titik awal pelaksanaan kegiatan pertama yaitu khitanan massal gratis,” kata Bupati Jember yang akrab disapa Gus Fawait itu.

    Di RSD dr. Soebandi, sebanyak 65 anak mengikuti khitanan massal, kemudian di RSD Kalisat sebanyak 65 anak dan di RSD Balung 60 anak, sehingga total ada sebanyak 190 anak.

    “Keberpihakan kepada wong cilik bukan sekadar janji kampanye, tetapi diwujudkan dalam program-program riil yang menyentuh langsung masyarakat,” katanya.

    Menurutnya program Gus’e Peduli Kesehatan dilatarbelakangi kondisi sosial ekonomi masyarakat Jember yang memiliki angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Timur juga berdampak pada kemampuan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.

    “Program Gus’e Peduli Kesehatan adalah satu dari sekian ikhtiar kecil untuk menyentuh hati, menyapa kebutuhan, dan mengobati luka masyarakat Jember,” katanya.

    Sementara Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Ahmad Helmi Luqman mengatakan bahwa empat pelayanan kesehatan yang akan digelar secara gratis meliputi khitanan massal dilaksanakan secara serentak di tiga rumah sakit daerah pada 6 Juli 2025.

    Kemudian operasi katarak dijadwalkan pada 31 Juli 2025 di RSD dr Soebandi dan RSD Kalisat. Dilanjutkan operasi bibir sumbing yang berlangsung pada 23 Agustus 2025, serta pelayanan kontrasepsi jangka panjang (MOW/MOP) akan digelar pada 19–20 September 2025 di RSD Balung.

    “Mereka yang ingin mendaftar cukup datang ke puskesmas terdekat. Semua gratis, tanpa syarat rumit. Kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan bukan hanya milik mereka yang mampu, tapi hak seluruh rakyat Jember,” katanya.

    Program Gus’e Peduli Kesehatan ini juga menjadi penguat dari layanan UHC yang sudah berjalan sejak 1 April 2025. Dalam UHC, seluruh warga Jember yang belum memiliki jaminan kesehatan dari BPJS, TNI/Polri, maupun swasta, secara otomatis ditanggung iurannya oleh Pemkab Jember melalui skema PBI daerah.

    Melalui kolaborasi lintas sektor dari puskesmas, rumah sakit, hingga jajaran kecamatan dan kelurahan, maka Pemkab Jember terus menjadikan kesehatan sebagai prioritas yang tidak bisa ditawar.(sat)