Pastikan Pasokan Listrik ke Madura, PLN UIT JBM Lakukan ‘Climb Up Inspection’
JATIMPEDIA, Surabaya – Menjaga keandalan guna memasok energi listrik ke konsumen menjadi komitmen PLN, sehingga PLN terus berupaya untuk memastikan infrastruktur kelistrikan berjalan optimal, salah satunya jaringan transmisi (SUTT/SUTET).
Upaya preventif dilakukan oleh PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) untuk menjaga keandalan sistem transmisi jelang Natal dan Tahun Baru 2025, khususnya ke pulau Madura.
Disampaikan General Manager PLN UIT JBM, Amiruddin, PLN terus memastikan suplai kepada seluruh pelanggan tidak mengalami kendala. “UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Gresik melakukan Climb Up Inspection pada tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150 kV Gilitimur – Bangkalan yang menjadi penyuplai utama untuk Madura, untuk mendeteksi anomali yang berpotensi menyebabkan terganggunya suplai energi listrik,” terang Amiruddin.
Climb Up Inspection bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan tower transmisi sehingga dapat memetakan segala anomali yang ada guna mencegah penyebab gangguan yang akan terjadi pada sistem transmisi. Climb Up Inspection dilakukan dengan cara memanjat tower dan melakukan pengecekan secara visual untuk mengetahui anomali-anomali yang ada pada tower SUTT.
“Dalam 2 hari, 6 orang tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) UPT Gresik melakukan climb up inspection pada 21 tower untuk memastikan tower transmisi tidak ada kendala. Tim juga melakukan thermovisi yaitu mengecek suhu terhadap klem sambungan pada peralatan, apakah ada yang menunjukkan indikasi suhu tinggi (hotspot),” lanjut Amiruddin menjelaskan pekerjaan climb up inspection.
Dengan pemeliharaan sistem transmisi Gilitimur – Bangkalan, keandalan pasokan listrik terutama untuk pelanggan di Pulau Madura dapat optimal.
Amiruddin juga terus mengingatkan untuk seluruh masyarakat dapat memerhatikan jarak aman beraktivitas dari jaringan listrik. “Menjaga kelistrikan tetap andal untuk suplai Nataru ini, kami harapkan masyarakat dapat bekerjasama memahami dan mengingat untuk tidak melakukan aktivitas dekat jaringan transmisi, seperti bermain layang-layang, menerbangkan balon udara, menggunakan plastik mulsa untuk menutup tanaman di sawah, serta pohon dan bangunan tidak melebihi jarak aman dari tower transmisi. Semuanya selain untuk menjaga sistem transmisi tetap aman dan andal, juga untuk keselamatan masyarakat sendiri,” pungkasnya. (eka)