Pak YES : Grebeg Wilwatikta, Komitmen Lestarikan Budaya Leluhur
JATIMPEDIA, Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak YES), menegaskan komitmennya yang kuat dalam melestarikan budaya dan menjaga warisan leluhur.
Hal ini diungkapkannya saat menghadiri rangkaian acara “Tanggap Warsa Anyar 1959 Jawa” yang diselenggarakan oleh Paguyuban Budaya Wilwatikta di Kawasan Gunung Ratu, Kecamatan Ngimbang, pada Jumat (27/6).
Dalam sambutannya, Pak YES menyoroti pentingnya pelestarian budaya di tengah pesatnya kemajuan zaman.
“Tentu menjaga budaya adat istiadat leluhur adalah hal yang harus dilakukan. Banyak negara maju secara teknologi tapi gagal melestarikan budaya. Adat istiadat kita yang terangkum dalam Pancasila harus kita sampaikan ke generasi berikutnya. Acara ini adalah komitmen kita semua untuk menjaga nilai-nilai itu,” tegasnya.
Beliau juga mendorong agar kegiatan serupa terus diapresiasi dan dikembangkan ke depannya. Menyambut tahun baru Saka, Pak YES berharap acara ini menjadi momentum bagi Lamongan untuk semakin “megilan” (luar biasa).
“Acara ini harus terus kita apresiasi sehingga semakin maju, semakin baik. Mudah-mudahan di tahun baru kita akan semakin baik, mendapatkan rezeki prima dan barokah. Selamat Tahun Baru Saka, mudah-mudahan selalu dalam bimbingan Allah SWT,” tambahnya.
Sementara itu, Ki Salikin Suryo Atmojo selaku perwakilan Paguyuban Budaya Wilwatikta menjelaskan bahwa kegiatan ini dilandasi semangat untuk membentuk generasi muda yang mencintai sejarah dan menghormati jasa para leluhur.
“Tujuan pendirian Paguyuban Budaya Wilwatikta awalnya adalah membangun generasi muda yang menghargai jasa leluhurnya, khususnya Gajah Mada yang telah mempersatukan Nusantara,” jelas Ki Salikin.
Rangkaian acara Grebeg Wilwatikta tahun ini berlangsung khidmat dan sarat makna. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, meliputi lomba nembang macapat, kirab budaya dari makam Gajah Mada menuju pendopo makam Ibu Ratu Dewi Andonosari, sungkeman, cipratan tirta suci dari tujuh sendang Gunung Ratu, ritual Suro, dan doa lintas agama, serta wilujengan.
Acara ini berhasil menarik perhatian dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh budaya, pelajar, masyarakat sekitar, serta para pecinta sejarah dan adat istiadat dari berbagai daerah. (sat)