Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina untuk Wujudkan Swasembada Energi

JATIMPEDIA, Jakarta – Menteri BUMN menyatakan dukungan penuh terhadap rencana strategis Pertamina dalam pengembangan bisnisnya melalui Dual Growth Strategy sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan hingga 2029. Strategi ini selaras dengan misi dan program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mendukung kemandirian bangsa melalui swasembada energi.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyebutkan bahwa Menteri BUMN Pertamina, sebagai pemegang saham utama, memberikan dukungan terhadap langkah bisnis perusahaan untuk menyediakan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Strategi ini memadukan penguatan bisnis minyak dan gas bumi dengan pengembangan energi baru terbarukan yang rendah karbon.

“Strategi dan rencana bisnis Pertamina untuk ketahanan serta kemandirian energi nasional mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian BUMN. Oleh karena itu, Pertamina mendorong seluruh anak perusahaan untuk mencapai target bisnis dan operasional secara efektif dan efisien,” ujar Fadjar.

Baca Juga  Indonesia Pavilion, Apresiasi Karya Anak Bangsa di Event Internasional

Fadjar menjelaskan bahwa Dual Growth Strategy mencakup optimalisasi produksi minyak dan gas bumi, di mana Pertamina telah mencapai produksi migas sebesar 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari), dengan rincian produksi minyak mencapai 556 ribu BOPD dan produksi gas sebesar 2,86 miliar SCFD. Selain itu, Pertamina terus melanjutkan proyek peningkatan kapasitas kilang, termasuk proyek Kilang Balikpapan yang progresnya telah mencapai 92%.

“Optimalisasi kilang ini telah mengantarkan Indonesia mandiri dalam kebutuhan Avtur dan Solar,” tambah Fadjar.

Selain itu, Pertamina terus memperluas layanan BBM dan LPG, terutama melalui Program BBM 1 Harga yang kini telah mencakup 573 titik di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), 6.703 outlet Pertashop, serta distribusi LPG ke 96% desa di Indonesia melalui program One Village One Outlet (OVOO). Pertamina juga meningkatkan digitalisasi di seluruh infrastruktur pemasaran.

Baca Juga  Tinjau PLTS PLN, Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

Dalam upaya mendukung transisi energi, Pertamina telah memiliki kapasitas terpasang energi baru terbarukan sebesar 2.502 MW dengan produksi panas bumi mencapai 4,6 GWh. Pertamina juga menjadi pelopor perdagangan karbon di Indonesia dengan pangsa pasar nasional sebesar 95%.

“Dengan membangun bisnis rendah karbon, Pertamina mendukung program dekarbonisasi pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060,” tutup Fadjar.

Langkah strategis ini mempertegas komitmen Pertamina dalam mendukung kemandirian energi nasional, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan pemerintah.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *