Mensos Gus Ipul Dorong Percepatan Sekolah Rakyat di Banyuwangi
JATIMPEDIA, Banyuwangi – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyerukan kepada pemerintah daerah dan seluruh pilar sosial untuk bergerak cepat dalam mempersiapkan calon siswa dari keluarga tidak mampu untuk program Sekolah Rakyat. Pernyataan ini disampaikan saat dialog pilar-pilar sosial dan koordinasi pembentukan Sekolah Rakyat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi.
Menurut Gus Ipul, Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang telah mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat sejak awal program ini digulirkan. Saat ini, tim dari berbagai kementerian sedang melakukan verifikasi kelayakan lokasi dan kesiapan pelaksanaan.
“Banyuwangi ini sudah mengusulkan lahan seluas lebih dari 7 hektare, padahal syarat minimal hanya 6 hektare. Artinya sudah sangat siap. Lahannya cukup untuk SD, SMP, SMA, termasuk perumahan guru dan fasilitas olahraga,” ujar Gus Ipul.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school) yang menyediakan pendidikan formal dan karakter secara gratis, mulai dari konsumsi, alat belajar, hingga fasilitas tempat tinggal. Sasaran utama adalah anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang masuk dalam desil 1 data kesejahteraan nasional.
“Ini semuanya gratis. Makan, minum, alat tulis, bahkan tempat tinggal di asrama. Ini bukan sekadar sekolah, tapi juga pusat pembinaan karakter,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul menekankan pentingnya keterlibatan daerah, terutama dalam penyediaan guru. Kementrian Sosial mendorong sasaran siswa yang diprioritaskan adalah warga yang masuk kategori desil 1.
“Kalau belum terpenuhi bisa daru bisa dari desil 2. Tapi tetap prioritas paling miskin. Kita punya data 9 juta KPM di desil 1,” ungkap Gus Ipul.
Sekolah rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Program ini merupakan kerja bersama bukan hanya Kementerian Sosial. Kementerian PU yang bertugas untuk pembangunan, Kemendikbud untuk kurikulum dan rekrutmen guru, dan kami di Kemensos mendukung dari sisi sosial dan data.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, menyambut baik program ini dan menyatakan kesiapan daerahnya. Ia menjelaskan bahwa dua lokasi telah disiapkan sebagai calon tempat sementara untuk memulai kegiatan pembelajaran, yakni di Rusunawa Klatak dan Balai Diklat Banyuwangi.
“Kami sudah usulkan ke Kementerian Sosial dan alhamdulillah sudah dicek langsung. Tinggal menunggu penetapan lokasi mana yang paling cocok. Intinya kami siap,” ujar Ipuk.
Terkait sumber daya manusia, ia menyampaikan Dinas Pendidikan Kabupaten telah mengidentifikasi ASN dan P3K yang dapat ditugaskan ke Sekolah Rakyat. Ipuk juga berharap agar program ini dapat segera berjalan karena dampaknya akan sangat signifikan bagi pengurangan kemiskinan di Banyuwangi. (sat)