Hadapi Lebaran, Pemkot Madiun Jamin Stok Pangan Aman
JATIMPEDIA, Madiun – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, memastikan ketersediaan bahan pangan di wilayahnya aman dalam menghadapi momentum Ramadhan dan Lebaran 2025, sehingga masyarakat tidak perlu panik dan belanja berlebihan.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan stok kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan selama bulan suci Ramadhan dan Lebaran.
“Kebutuhan masyarakat cukup tersedia dengan lengkap. Tidak perlu membeli secara berlebihan agar harga tetap stabil. Kota semakin ramai, dan stok barang akan kami lipat gandakan sesuai kebutuhan,” ujar Wali Kota Maidi seusai memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama BI Kediri dan BPS setempat di GCIO Diskominfo Kota Madiun, Jumat.
Dalam upaya menjaga ketersediaan bahan pokok, Pemkot Madiun bekerja sama dengan berbagai lembaga, di antaranya Bank Indonesia, Bulog, PPI, serta berbagai pihak terkait.
Wali Kota menyebutkan warung tekan inflasi untuk kebutuhan rakyat (wartek) tetap beroperasi di tujuh titik yang tersebar di berbagai lokasi.
Selain itu, Bulog dan Pabrik Gula Rejoagung juga membuka layanan di luar wartek untuk memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Komoditas yang dijual di wartek sangat lengkap, mulai dari beras, gula, minyak goreng, hingga telur. Bulog dan PG Rejoagung juga siap mendukung suplai barang, sehingga masyarakat tidak perlu takut akan kekurangan,” katanya.
Dengan langkah ini, Pemkot Madiun berharap masyarakat dapat menjalani Ramadhan dengan tenang tanpa terbebani kenaikan harga bahan pokok.
Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tetap berbelanja dengan bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan untuk menjaga laju inflasi dan stabilitas harga.
Sementara, sesuai data BPS setempat, Kota Madiun tercatat terjadi deflasi 0,78 persen pada Februari 2025.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Abdul Aziz mengatakan deflasi bulan ini dipengaruhi penurunan harga kelompok pengeluaran perumahan. Seperti air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
“Selain itu, harga beberapa komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami penurunan,” kata Aziz.
Sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, tomat, semangka, bayam, kacang panjang, dan terong. Sehingga memberikan dampak deflasi yang cukup dalam,
Meski Februari ini terjadi deflasi, Aziz menambahkan pada Maret 2025 Kota Madiun dapat terjadi inflasi. Hal itu karena momentum Ramadhan dan Lebaran biasanya terjadi peningkatan konsumsi yang berpotensi menaikkan harga bahan pangan dan terjadi inflasi.(sat)