BI-FAST dan QRIS Dongkrak Inklusi Keuangan
JATIMPEDIA, Jakarta – Bank Indonesia (BI) membeberkan keberhasilan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Hal itu terbukti dengan penggunaan BI-Fast dan transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang terus meningkat.
“Ada lima output pertama yang lahir dari BSPI 2025 Ada SNAP, ada BI-Fast, ada QRIS Ada berbagai program elektronifikasi yang memang di BSPI 2025 dasarnya lebih banyak bagaimana kita mendorong digitalisasi di pemerintah. Hasilnya kita lihat disini Pertumbuhan transaksi SNAP itu luar biasa,” kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ryan Rizaldy.
BI mengakui bahwa QRIS dan BI-Fast perkembangannya lebih menonjol dibandingkan transaksi keuangan lainnya. Lantaran saat ini sudah banyak pedagang atau merchant yang menggunakan QRIS untuk aktivitas pembayaran.
“QRIS dan BI-Fast yang memang dua ini yang memang sangat menonjol sekarang, dengan mudah kita temukan gak cuma pedagang-pedagang atau merchant yang punya toko bahkan pedagang bakso pun ada QRIS nya. Sesuatu yang tidak terjadi di beberapa tahun yang lalu,” ujarnya.
Adapun Bank Indonesia mencatat kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Juli 2024 tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Dari sisi nilai besar, transaksi BI-RTGS meningkat 15,36% (yoy) sehingga mencapai Rp15.450 triliun. Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tumbuh 65,08% (yoy) mencapai 301,41 juta transaksi.
Transaksi digital banking tercatat 1.845,27 juta transaksi atau tumbuh sebesar 30,50% (yoy), sementara transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 22,61% (yoy) mencapai 1.272,35 juta transaksi.
Sementara, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun 9,57% (yoy) menjadi 584,95 juta transaksi. Kemudian, transaksi QRIS terus tumbuh pesat 207,55% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 51,43 juta dan jumlah merchant 33,21 juta.(cin)