Arumi Dardak Cicipi Makanan Kampanyekan Cegah Stunting

Gresik, JP – Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Dardak mengajak ibu-ibu untuk mengkonsumsi ikan laut di lingkungan rumah tangganya. Selain untuk memenuhi kebutuhan makan, makanan laut  khususnya produk perikanan yang bergizi tinggi bisa mencegah sekaligus menurunkan risiko angka stunting anak.

“Sebagai salah satu tanggung jawab kita semua untuk mengurangi stunting di wilayah Jawa Timur dengan meningkatkan ragam olahan pangan perikanan untuk mendapatkan pangan bergizi beragam dan seimbang,” ujar Arumi saat menghadiri sosialisasi ragam produk perikanan dalam rangka peningkatan gizi keluarga bertempat di atrium Gressmall Gresik, Selasa (6/9).

Dijelaskan, pada 2021 Provinsi Jawa Timur menghasilkan produk perikanan dengan jumlah terbesar di Indonesia baik untuk konsumsi ekspor atupun domestik. Potensi ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membangun ketahanan pangan, peningkatan gizi dan pengentasan stunting di wilayah Jawa Timur, ” kata Arumi Dardak.

Baca Juga  450 Bus Shalawat Mulai Beroperasi Layani Jamaah Haji Indonesia ke Masjidil Haram

“Salah satu permasalahan kekurangan gizi yang saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya,” terang istri Wagub Jatim.

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun 14% pada tahun 2024. berupaya menanggulangi permasalahan stunting melalui Program Suplementasi yaitu perubahan perilaku konsumsi masyarakat agar mengkonsumsi sumber makanan yang beragam, kaya akan kandungan gizi termasuk zat gizi mikro yang sehat, aman dan fortifikasi pangan,” ungkapnya.

“Stunting merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah, bahkan diputus mata rantainya dengan memperhatikan asupan nutrisi dalam makanan yang kita makan, salah satu nutrisi dan protein yang penting untuk tubuh yakni dengan mengkonsumsi ikan,” ujar Arumi Dardak.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani dalam sambutannya mengajak ibu-ibu untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Caranya  melalui peningkatan konsumsi ikan yang telah diakui manfaatnya bagi kesehatan serta kecerdasan oleh para ahli gizi.

Baca Juga  Cobain Menu Olahan Bandeng Sidoarjo di Nu Normal, Sepeti Apa Sensasinya

“Untuk membangun sesuatu yang besar tentunya dimulai dari yang kecil terlebih dahulu, begitu juga halnya untuk meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat haruslah kita mulai dari peningkatan konsumsi ikan di Keluarga,”

Dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing serta berkarakter maka pembangunan pembinaan fisik dan mental haruslah dimulai dari keluarga, maka pemberian nutrisi dan gizi yang baik pada anak harus dimulai sejak dari usia dini terutama saat dalam kandungan sehingga usia balita dimana perkembangan fisik dan mental pada anak bisa berkembang dengan pesat.

“Asupan yang sehat dan bergizi serta bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan membentuk kecerdasan anak tak lupa adalah kehalalan makanan yang sangat berpengaruh terhadap mental dan perilaku atau akhlak anak,

Baca Juga  Kedatangan Jamaah Kloter 43 Asal Jember Tutup Fase Pemulangan Haji Gelombang I

Ikan salah satu sumber protein hewani merupakan jawaban yang tepat dalam penyediaan gizi yang sehat, halal dan baik terhadap keluarga. Dari dahulu hingga sekarang ahli-ahli gizi tidak bosan bosan mengingatkan kita untuk selalu mengkonsumsi ikan.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein yang dikandung ikan sangat berkualitas tinggi beberapa keunggulan daging ikan adalah kadar kolestrol daging ikan yang rendah, daging ikan mengandung asam lemak tidak jenuh atau Omega 3, penyerapan protein ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi daging ikan dan lain lain.

Ibu-ibu penggerak PKK berperan penting dalam memasyarakatkan nilai lebih dari konsumsi ikan melalui sosialisasi keutamaan nilai gizi yang terkandung dalam daging ikan dan difertifikasi produk olahan berbahan ikan kepadaaayarakat khususnya ibu ibu Posyandu maupun dasawisma,” tambahnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *