Pemkab Gresik Alokasikan Rp. 28 Miliar Untuk Bansos

Gresik, JP – Pemerintah Kabupaten Gresik mengalokasikan anggaran bantuan sosial atau bansos sebesar Rp. 5 miliar dari P-APBD 2022 dan Rp 23 miliar dari RAPBD 2023 untuk perlindungan sosial masyarakat. Langkah tersebut untuk menekan inflasi pasca kenaikan BBM subsidi, 3 September 2022 lalu.

Hal ini terungkap dalam kegiatan rutin One Week Programme yang dipimpin Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kamis (08/09).

Bupati Gresik menjelaskan, bentuk program perlindungan sosial masyarakat tersebut terfokus pada tiga hal. Masing-masing bantuan sosial kepada pelaku UMKM, ojek, dan nelayan.

Kemudian penciptaan lapangan kerja lewat bantuan keuangan program padat karya, dan subsidi transportasi umum.

“Terkait Bansos, kita akan memprioritaskan pada wilayah kantong kemiskinan ekstrim berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial. Dari database DTKS tersebut, kami harapkan pemberian Bansos bisa diberikan secara efektif dan tepat sasaran,” ujar Bupati Yani.

Baca Juga  Perputaran Uang di Surabaya Halal Festival Capai Rp150 juta per Hari

Mengenai bentuk bantuan akan yang diberikan, saat ini Pemkab Gresik melalui OPD terkait akan terus mencari formula yang pas. Sehingga bisa segera diberikan kepada kelompok masyarakat yang terdampak.

Kenaikan harga dan jasa memang berkaitan erat dengan naiknya harga bahan bakar minyak. Sebagai informasi, data dari BPS mencatat inflasi Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun cenderung rendah dan stabil. Tingkat inflasi Kabupaten Gresik pada tahun 2020 cenderung rendah yakni 1,34% akibat pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan rendahnya permintaan akan komoditas.

Pada Juli 2022 lalu, inflasi Kabupaten Gresik tercatat 3,74% yang secara umum masih berada dibawah angka inflasi nasional sebesar 3,85% dan angka inflasi Provinsi Jatim 3,95%.

Baca Juga  Yoraisa, Yuk Gresik Yang Kini Sandang Raki Jatim 2022

Plt. Kadiskoperindag Malahatul Fardah menyebutkan bahwa di antara tujuh bahan pokok yakni beras, telur ayam, cabai, kedelai lokal, bawang, gula pasir minyak goreng, daging dan tepung terigu, terdapat tiga bahan pokok yang berpotensi naik. Masing-masing tepung terigu, cabai dan bawang yang terpantau mengalami kenaikan secara bertahap.

Diakui dampak kenaikan BBM belum terlihat pada minggu ini. Namun Diskoperindag menyatakan akan terus memantau dan akan melakukan berbagai langkah agar harga-harga barang pokok tidak melonjak signifikan.

“Beberapa hal yang dilakukan adalah terus melakukan sidak untuk terus memantau perkembangan harga dengan melibatkan satgas pangan di Kecamatan/Desa, melakukan operasi pasar, hingga melakukan koordinasi dengan koperasi yang ada di pasar guna mengamankan stok barang,” jelasnya. (sat)

Baca Juga  Bupati Gresik Ajak ASN Dan Masyarakat Ikut Program Pengungkapan Sukarela (PPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *