Kemensos Apresiasi Kampung Edukasi Sampah Sekardangan Sidoarjo

Sidoarjo, JP – Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri, Faozan Amar memuji pengelolaan limbah di Kampung Edukasi Sampah di RT 23/RW 07, Kelurahan Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo.

Menurutnya, warga di kampung tersebut mampu mengelola sampah menjadi barang berharga.
Di sela kunjungan kerja ke kampung tersebut pada Minggu (21/8), sampah dapat memberikan nilao komersial jika dikelola dengan baik. Salah satunya dengan mengolah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman.

“Selama ini sampah selalu lekat dengan hal yang kotor, kemiskinan, dan hal negatif lainnya. Di kampung ini, sampah dikelola sangat baik oleh warga dan untuk warga, Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo ini dapat dijadikan contoh untuk meningkatkan taraf sosial masyarakat di kampung-kampung lain,” katanya.

Baca Juga  Pemkab Sidoarjo dorong Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen pada 2025

Ia menambahkan bahwa lingkungan yang bersih dan asri secara tidak langsung dapat mencerminkan taraf sosial masyarakat di lokasi setempat. Bahkan, Faozan melihat Kampung Edukasi Sampah dalam pelaksanaan program berpegang pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Sejauh ini sampah masih menjadi persoalan global. Di mana mata rantai yang ditimbulkan adalah persoalan lingkungan. Di Indonesia, produksi sampah rumah tangga mencapai 175.000 ton per hari.

“Yang dibutuhkan adalah partisipasi warga untuk mengelola sampah dengan baik. Kita berharap bisa menciptakan lingkungan yang bersih, dan berdaya sosial bagi masyarakat,” Faozan menambahkan.

Lurah Sekardangan Amat Adi Subhan menambahkan bahwa Kampung Edukasi Sampah telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Baca Juga  Pemprov Jatim Gelontor Anggaran Rp 7,1 Trilliun Dalam 5 Tahun Terakhir

Adanya kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari sisi ilmu pengetahuan maupun pengabdian. Harapannya untuk menambah kesadaran mengelola sampah dengan baik dan benar.

“Kami berharap Kampung Edukasi Sampah dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang dilakukan secara mandiri, dan dilakukan warga,” jelas Amat.

Sementara itu, Ketua RW 07 Kelurahan Sekardangan Hariyanto menyebut kesadaran dan kebersamaan warga menjadi kunci utama dalam penataan Kampung Edukasi Sampah. Harapannya agar warga memilah sampah sukarela, sesuai dengan jenisnya di rumah masing-masing.

Selanjutnya pengolahan sampah organik menjadi kompos dilakukan secara bersama-sama di lingkungan rumah warga. Di kampung tersebut juga terdapat bank sampah untuk mengelola sampah nonorganik.
“Hasil pengelolaan sampah dimanfaatkan sepenuhnya untuk warga untuk penataan kampung sehingga lebih nyaman dan asri,” ungkapnya.(arif)

Baca Juga  UB Malang Kembangkan Jagung Raja di Kabupatan Malaka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *