HeadlineSerba Serbi

Banyuwangi Luncurkan Beras Sunwangi, Gunakan Teknologi Biofortifikasi

JATIMPEDIA, Banyuwangi  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi,  meluncurkan beras biofortifikasi Sun Rice of Java Banyuwangi atau Sunwangi berskala industri pertama di Indonesia setelah setahun melalui proses penelitian budi daya.

Peluncuran ini ditandai dengan panen raya padi biofortifikasi, di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh. Beras biofortifikasi Sunwangi merupakan beras bernutrisi tinggi hasil budi daya benih padi yang telah ditingkatkan kandungan gizinya.

“Banyuwangi wajib patut bersyukur menjadi lokasi pilot project terkait pengembangan beras biofortifikasi, apalagi dalam ekosistemnya kami didukung banyak pihak, sehingga tidak hanya bermanfaat di sektor pertanian tapi juga berdampak pada sektor kesehatan, ekonomi, dan penurunan kemiskinan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu.

Ipuk menyampaikan, selain peningkatan gizi masyarakat secara luas, dengan program ini juga dapat mendukung stabilitas harga.

Baca Juga  Mensos Gus Ipul Dorong Percepatan Sekolah Rakyat di Banyuwangi

Menurutnya, Banyuwangi menargetkan luasan budi daya Sunwangi bisa terus berkembang dan ditargetkan mencakup hingga 500 hektare lahan budi daya pada tahun depan.

“Semoga program ini terus substain, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Banyuwangi, apalagi secara nutriso kandungan nutrisinya tinggi,” kata Bupati Ipuk.

Dalam peluncuran ini, hadir berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem industri beras biofortifikasi, di antaranya Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Rachmad, Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional, Dr. Nurjaeni, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan, Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Langgeng Wisnu Adi, Sekretaris Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof. Dr. Agus Purwito, CEO Pandawa Agri Indonesia (PAI) Kukuh Roxa, Tim Pengendali Inflasi Pangan, Head of Public Affairs and Sustainability Danone Ratih Anggraini, dan lainnya.

Baca Juga  KKIH : Total Ada 40 Jamaah Indonesia Wafat Selama Puncak Haji

Beras Sunwangi merupakan budi daya varietas padi yang diperkaya dengan zat besi (Fe) dan zinc (Zn) dua mikronutrien penting untuk tumbuh kembang anak, kesehatan ibu, dan mencukupi kebutuhan gizi masyarakat.

Pada tahap awal, ekosistem ini diuji di lahan seluas 5 hektar menggunakan varietas Nutrizinc, yang memiliki kandungan zat besi dan zinc 25–50 persen lebih tinggi dibandingkan padi biasa.

Usai Nutrizinc menunjukkan hasil gizi yang tinggi, di tahap selanjutnya dikembangkan varietas benih yang telah disempurnakan seperti IPB 9G dan IPB 15S, sekaligus menjajaki varietas padi biofortifikasi lainnya dengan kandungan gizi tinggi.

Varietas-varietas ini menggabungkan kandungan mikronutrien yang tinggi dengan hasil panen yang lebih baik, sehingga produksi padi lebih banyak yang umumnya produksi padi antara 6-7 ton per hektare, dengan varietas ini mencapai 11 ton per hektare.

Baca Juga  Aneka Bonsai Senilai Rp 25 M Dipamerkan di Banyuwangi

Ekosistem Sunwangi merupakan kolaborasi multipihak mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi, perbankan, swasta, dan petani.

Pemkab sebagai orkestrator, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai pengembang benih biofortifikasi dan mitra riset; Pandawa Agri Indonesia (PAI) penyedia inovasi dan teknologi pertanian regeneratif, Danone Indonesia sebagai mitra keberlanjutan dan pemenuhan gizi, Bulog sebagai off-taker nasional, Bank Indonesia sebagai pendukung pembiayaan inklusif, serta ratusan petani sebagai pelaku utama. (sat)