Danantara Suntik Modal Garuda Indonesia Rp6,65 Triliun
JATIMPEDIA, Jakarta – Danantara Indonesia melalui PT Danantara Asset Management (Persero) resmi menyuntik dana sebesar Rp 6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero).
Dana sebesar itu berstatus pinjaman pemegang saham (shareholder loan) untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan bernilai sekitar US$1 miliar atau setara Rp 16,32 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Pandjaitan menuturkan, dana pinjaman ini sebagai komitmen transformasi perseroan dalam jangka panjang. “Kami sangat senang Danantara dapat berperan sebagai mitra strategis Garuda Indonesia untuk mendukung komitmen transformasi jangka panjang yang diawali dengan pemberian pinjaman pemegang saham senilai US$405 juta,” kata Wamildan saat konferensi pers, Selasa (24/6/2025).
Wamildan menyebutkan, Garuda Indonesia memproyeksikan akan mengoperasikan total sekitar 120 pesawat hingga 5 tahun ke depan. Langkah ekspansi tersebut dirancang untuk mengokohkan posisi maskapai sebagai pemain utama di transportasi udara.
Kemitraan strategis tersebut, lanjut dia, menandai tahap lanjutan dari proses transformasi Garuda yang diawali pada tahun 2021-2024 dengan restrukturisasi fundamental operasional dan keuangan untuk memastikan keberlanjutan usaha perusahaan.
“Kini melalui kolaborasi strategis bersama Danantara, Garuda Indonesia telah memasuki fase penyehatan kinerja periode 2025-2029,” imbuhnya.
Suntikan modal merupakan dukungan transformasi komprehensif ini mencakup optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola dan restrukturisasi penyehatan kinerja.
Informasi penting disajikan secara kronologis
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keberlangsungan operasional dan kualitas layanan Garuda Indonesia dan PT Citilink Indonesia, bersamaan dengan persiapan fondasi transformasi jangka panjang oleh Danantara Indonesia dan Garuda Indonesia Group.
Adapun kolaborasi fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).
Selanjutnya, dukungan pembiayaan tersebut akan diikuti oleh berbagai langkah yang berfokus pada optimalisasi kinerja operasional dan keuangan untuk mendukung transformasi bisnis jangka panjang menjadi maskapai penerbangan yang berkelanjutan. (raf)