Menko Pangan Zulhas Optimis Swasembada Gula Tercapai Sebelum 2028
JATIMPEDIA, Lumajang – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan optimisme bahwa pencapaian swasembada pangan, termasuk gula, dapat direalisasikan lebih cepat dari target awal tahun 2028.
Menurutnya, dengan kerja sama yang solid antara berbagai pihak dan penerapan teknologi modern, swasembada pangan bisa terwujud dalam waktu tiga tahun.
Dalam sejumlah kesempatan berbicara dengan wartawan, Zulkifli menekankan pentingnya mengesampingkan ego sektoral yang sering menjadi hambatan dalam program nasional semacam ini. “Saya sering mengatakan, jangan ada ego sektoral. Kalau semua pihak kompak, saling mendukung, dan bekerja maksimal, kita tidak perlu menunggu empat tahun lagi hingga 2028. Swasembada pangan bisa kita capai dalam tiga tahun,” tegasnya.
Ia menambahkan, percepatan ini sangat mungkin diwujudkan dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang sudah mulai diterapkan di berbagai lini produksi. Teknologi seperti penggunaan drone untuk pemantauan lahan, irigasi modern, dan benih unggul varietas baru memiliki peran besar dalam meningkatkan produktivitas.
“Produktivitas gula sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tahun lalu, produksi nasional tercatat sebesar 2,2 juta ton, dan tahun ini naik menjadi 2,4 juta ton. Kalau pola peningkatan ini terus didorong dan diperluas, kita yakin swasembada gula bisa tercapai lebih cepat dari target,” ujar Zulkifli.
Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan bahwa percepatan swasembada pangan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana membangun ekosistem yang mendukung. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, petani, dan pelaku industri lainnya untuk menciptakan rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan.
Dalam rangkaian kunjungannya ke acara peluncuran Program Manis Menuju Swasembada Gula Nasional yang digelar di Pabrik Gula Djatiroto, Lumajang, Zulkifli menyempatkan diri meninjau berbagai inovasi yang sedang dikembangkan. Salah satunya adalah empat varietas benih tebu unggulan yang baru saja diluncurkan, yaitu PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084. Benih-benih ini dikembangkan untuk memberikan hasil panen yang lebih tinggi sekaligus lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Selain itu, Zulkifli juga turut melakukan penanaman tebu perdana di kebun unggulan P10T, yang menjadi bagian dari proyek percontohan intensifikasi produksi tebu nasional. Penanaman ini melibatkan teknologi modern yang mempercepat proses tanam sekaligus meningkatkan kualitas hasil panen.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting dalam industri gula, termasuk Direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Direksi PTPN III (Persero), perwakilan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, serta mitra petani tebu dari berbagai wilayah.
Dalam penutupan sambutannya, Zulkifli kembali menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam mewujudkan swasembada pangan. “Kita sudah berada di jalur yang benar. Tinggal bagaimana kita menjaga momentum ini dan memastikan setiap langkah yang diambil membawa dampak nyata. Dengan teknologi, kerja keras, dan dukungan semua pihak, saya yakin swasembada pangan bisa tercapai lebih cepat dari yang kita rencanakan,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan adopsi teknologi modern, pemerintah optimis bahwa swasembada pangan tidak hanya menjadi mimpi, tetapi sebuah kenyataan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia.(raf)