PLN Peduli di Kampung Lali Gadget, Oase Permainan Tradisional

JATIMPEDIA, Sidoarjo – Di bawah langit biru cerah Sidoarjo, saya berdiri di tengah sebuah desa yang tampak tenang namun penuh kehidupan, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu. Di sini, terletak sebuah tempat yang namanya kini mulai menggema, Kampung Lali Gadget.

Tempat ini bukan hanya sebuah area bermain biasa, tetapi ada sebuah gerakan yang mengajak anak-anak untuk kembali menikmati masa kecil mereka tanpa terikat oleh gadget.

Saat memasuki area Kampung Lali Gadget, suasana segera berubah. Dari hiruk-pikuk kota yang serba cepat, saya seakan melangkah mundur ke masa lalu, ke masa di mana permainan tradisional masih menjadi bagian penting dari keseharian anak-anak.

Di sekitar saya, tampak kelompok-kelompok kecil anak-anak tertawa riang, asyik bermain egrang, congklak, hingga gobak sodor, permainan yang dulu begitu akrab namun kini perlahan terlupakan.

Saya menemui Irfandi, sosok di balik terciptanya Kampung Lali Gadget. Dengan senyum hangat, dia bercerita tentang bagaimana gagasan ini muncul dari keresahannya terhadap anak-anak yang semakin tenggelam dalam dunia digital.

Baca Juga  120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Resmi Dilantik

“Awalnya saya hanya berpikir sederhana, bagaimana caranya anak-anak bisa kembali merasakan kebahagiaan yang dulu kita rasakan, yaitu bermain di luar rumah, bersama teman-teman, tanpa distraksi dari gadget. Dari situlah muncul ide Kampung Lali Gadget,” kata Irfandi, matanya berbinar saat menceritakan kisah ini.

“Kami ingin mereka lupa dengan gadget dan menemukan kembali kesenangan bermain yang sebenarnya.”tuturnya.

Di sekeliling saya, nampak anak-anak tampak begitu asyik dengan permainan mereka. Ada yang sedang berlomba egrang di atas tanah, sementara yang lain bersorak memberi semangat. Tak ada satu pun yang terlihat meraih ponsel atau tablet. Seolah-olah, di sini, dunia digital tak pernah ada.

Kampung Lali Gadget juga telah menarik perhatian sekolah-sekolah di sekitar Sidoarjo. Tak sedikit dari mereka yang kini rutin mengajak siswanya ke sini untuk merasakan pengalaman langsung berinteraksi dengan permainan tradisional. Mereka belajar kerjasama, kepemimpinan, dan nilai-nilai kebersamaan yang semakin sulit ditemukan di era digital ini.

Baca Juga  SPTP dan IPC TPK Tanam 632 Bibit Terumbu Karang di Lampung

Menariknya, dukungan dari berbagai pihak pun mulai mengalir. Tahun ini, PLN melalui program PLN Peduli, turut berkolaborasi dengan Kampung Lali Gadget.

PLN membantu merevitalisasi beberapa fasilitas di sini—mulai dari kolam bermain hingga pendopo baca. Tak hanya itu, PLN juga mendukung terbentuknya klinik kecanduan gadget dan lomba permainan tradisional yang melibatkan sekolah-sekolah dari berbagai wilayah.

“Kolaborasi ini penting bagi kami, karena kami percaya bahwa dengan adanya dukungan dari PLN, kami bisa menjangkau lebih banyak anak-anak dan keluarga,” ujar Irfandi, penuh harap.

 

 

“Hingga saat ini, sudah lebih dari 4.702 pengunjung yang datang dan merasakan pengalaman di Kampung Lali Gadget. Kami berharap angka ini terus bertambah.”lanjutnya.

Baca Juga  Bola Al Rihla Made In Madiun Jadi Bola Resmi Word Cup Qatar

General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen PLN untuk mendukung generasi muda yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya lokal.

“Membangun karakter generasi penerus adalah tanggung jawab kita bersama. Teknologi memang penting, tetapi budaya lokal juga harus dijaga. Di sinilah kami berkomitmen untuk terus mendampingi Kampung Lali Gadget dalam perjalanannya,” kata Agus dengan nada penuh keyakinan.

Tempat ini, meski sederhana, berhasil menciptakan keajaiban kecil, menghidupkan kembali masa kecil yang lebih sederhana, lebih nyata, dan lebih bermakna. Sebuah pelajaran yang mengingatkan kita semua, bahwa terkadang, kebahagiaan sejati ditemukan jauh dari layar gadget yang berpendar. (eka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *