Gudang Garam Usung Tema Ujung Galuh Dalam Parade Budaya Surabaya
JATIMPEDIA, Surabaya – Pabrik rokok PT Gudang Garam, Tbk di Kediri, Jawa Timur, mengusung kisah masa keemasan “Hujung Galuh Surya Kirana i Churabaya” (Ujung Galuh ‘Sinar Matahari’ di Surabaya) dalam parade budaya Surabaya Vaganza 2024.
Parade budaya tersebut digelar Pemerintah Kota Surabaya, memperingati Hari Jadi ke-731 kota tersebut.
Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk. Iwhan Tri Cahyono di Kediri, Sabtu, mengemukakan pihaknya ikut serta dalam kegiatan tersebut untuk menghibur masyarakat.
Dalam Surabaya Vaganza 2024, perusahaan mengusung kisah masa keemasan Hujung Galuh Surya Kirana i Churabaya (Ujung Galuh ‘Sinar Matahari’ di Surabaya).
“Hujung Galuh adalah nama pelabuhan utama yang sudah dikenal sejak zaman Raja Airlangga (1009- 1042). Pelabuhan ini berada di sebelah Selatan kampung Galuhan, sebuah permukiman yang didirikan 100 tahun sebelum Gajah Mada menggunakannya sebagai markas militer/misi diplomatik menyatukan Nusantara,” katanya.
Ia menambahkan semangat penyatuan Nusantara yang diinisiasi Raja Kertanegara itu dititipkan kepada putrinya Gayatri, yang juga istri Raden Wijaya pendiri Majapahit.
Kemudian dilanjutkan oleh putrinya Tribuwana Tunggadewi, hingga pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang didampingi Mahapatih Gajah Mada.
Dalam prasasti Canggu, kata dia, nama dan lokasi Surabaya terdeskripsikan dengan jelas dan tertulis dalam aksara Jawa Kuno. Jika ditulis dalam aksara latin menjadi Curabhaya, sebuah desa di tepian sungai yang menyediakan jasa penyeberangan atau tambangan.
Prasasti Canggu merupakan piagam kerajaan, yang berisi tentang peningkatan status desa-desa penyeberangan di seluruh Mandala Jawa (termasuk bandar besar di Kediri yakni Jung Biru yang ada di Desa Jung Biru, Kecamatan Gampengrejo).
Ia menambahkan semangat membangun peradaban juga dilakukan di era Kerajaan Kahuripan, yang diwujudkan sebagai nama ibukota kerajaan di Kadhiri bernama Dhahanapura (sekarang Kota Kediri).
“Dhahana bermakna api atau surya yang melambangkan semangat, sehingga semangat Hujung Galuh Surya Kirana i Churabaya (Ujung Galuh ‘Sinar Matahari’ di Surabaya) selaras dengan semangat yang dibangun PT Gudang Garam ‘Kita Adalah Surya’,” kata Iwhan.
Pemerintah Kota Surabaya menggelar kegiatan Surabaya Vaganza. Acara pawai mobil bunga dan parade budaya ini digelar Minggu (26/5), dengan mengambil start dari Tugu Pahlawan menuju Balai Kota Surabaya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Surabaya Hidayat Syah mengatakan, Surabaya Vaganza tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena tema yang diusung.
Ia menjelaskan tema The Chronicle of Surabaya tersebut menceritakan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa. Tema ini menceritakan tentang Surabaya sebelum era kerajaan, era kerajaan, era kolonial, dan Surabaya di era sekarang.
“Nanti parade mobil hias itu akan berjalan berurutan sesuai dengan era yang diceritakan,” kata dia.
Dalam kegiatan ini, akan melibatkan peserta dari jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), swasta, perguruan tinggi dan peserta lainnya. Dijadwalkan akan ada 22 peserta pawai mobil hias dan 22 peserta pawai budaya yang akan ikut serta dalam kegiatan ini.
Gudang Garam juga selalu diundang ikut serta dalam acara ini. Kontingen perusahaan rokok ini mendapat apresiasi sebagai penampil terbaik pertama dalam lima event berturut-turut. (ind)