Maman Mulyana, Anggota Pokdarwis Binaan PT Smelting, Masuk Finalis Local Hero KLHK
JATIMPEDIA, Jakarta – Maman Mulyana, Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bali Ka Bumi, binaan PT Smelting berhasil masuk finalis 20 besar dalam Local Inspiration Award. Kegiatan itu yang baru pertama kali diselenggarakan ini bersamaan dengan penyelenggaraan Festival Pengendalian Lingkungan Hidup yang digelar Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) di Jakarta.
Dalam paparannya dihadapan dewan juri, Maman menjelaskan, kegiatan Pokdarwis Bali Ka Bumi, Sukabumi bersama PT Smelting beberapa tahun terakhir. Meski hanya sepekan mempersiapkan materi presentasi, namun Maman mampu memaparkan tentang Pokdarwis Desa Wisata ‘Balik Ka Bumi’.
Saat ini, kata dia, Pokdarwis Balik Ka Bumi mampu memetakan potensi, membuat paket wisata, memberikan motivasi dan peningkatan keterampilan untuk mendukung desa wisata, mengkoneksikan dengan kelompok sadar wisata Sukabumi dan desa sekitar.
Kemudian Maman juga menggerakkan dan mengkoordinasikan setiap pokja di desa wisata, mendaftarkan ke Jaringan desa wisata seluruh Indonesia, mempersiapkan desa wisata untuk berlomba di Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Langkah Maman dan Pokdarwis Balik Ka Bumi ini didasari atas kekhawatiran adanya perubahan lahan hijau menjadi lahan pemukiman untuk pembangunan vila dan perumahan. Kemudian kesadaran masyarakat masih rendah untuk menjaga lingkungan, sampah domestik yang tidak dikelola dengan baik, tingginya angka pengangguran yang menjadi ancaman bagi lingkungan sekitar. Ini terjadi karena sebagian warga memilih berburu elang jawa yang dilindungi untuk dijual.
Kemudian bersama-sama masyarakat yang tergabung Pokdarwis Balik Ka Bumi dan dibantu PT Smelting, akhirnya masalah tersebut diselesaikan satu persatu. Warga sekitar diberi pelatihan kerajinan bambu yang memang banyak dijumpai di sekitar. Kemudian bersama KLHK melakukan edukasi konservasi elang jawa agar tidak merusak habitat dan mencegah perburuan liar.
“Hasilnya kini, masyarakat punya penghasilan tambahan menjadi perajin bambu, mengolah sampah menjadi bermanfaat melalui mesin pengolah sampah bantuan PT Smelting, serta menggerakkan warga sekitar menciptakan desa wisata yang kini banyak dikunjungi wisatawan dan memberi nilai tambah kepada masyarakat,” jelas Maman dalam paparannya.
Keberhasilan Maman Mulyana ini mendapat apresiasi dari dewan juri KLHK. Atas pencapaian ini, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan menyampaikan ucapan selamat. Menurutnya, PT Smelting selalu berkomitmen dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup sekaligus melakukan pemberdayaan masyarakat.
“Desa wisata Balik Ka Bumi di Sukabumi merupakan salah satu program pengembangan masyarakat yang diinisiasi oleh PT Smelting menyuguhkan paket wisata edukasi yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) binaan PT Smelting,” kata Irjuniawan P Radjamin.
Dikatakan, kini strategi pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi PT Smelting di Desa Cikahuripan Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi kini berkembang pesat dan membawa manfaat bagi warga sekitar.
Dalam melaksanakan program CSR dalam bentuk pemberdayaan masyarakat kepada warga Desa Cikahuripan.dan Desa Muara Dua ini merupakan komitmen PT Smelting dalam memberikan manfaat positif kepada warga masyarakat.
“Harapan kami, pemberdayaan ini bisa memghidupkan kembali geliat perekonomian melalui wisata konservasi Elang Jawa dan kegiatan kesenian yang nantinya akan menjadi daya tarik wisata hingga menjadi destinasi tujuan wisata,” kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting.
Hal senada disampaikan Senior Manager General Affairs PT Smelting, Saptohadi Prayetno. Menurutnya, paparan Maman Mulyana dalam penilaian Local Hero KLHK kali ini dinilai bagus dan matang. Sebab, ini merupakan penilaian yang pertama kali dilakukan oleh Kementerian LHK.
Begitu ada pengumuman terkait penilaian ini, pihaknya menghubungi Pokdarwis Balik Ka Bumi. Persiapan paparan dilakukan bersama dari Tim Pokdarwis Balik Ka Bumi dan Tim Community Developmennt PT Smelting di Jakarta
“Paparan disiapkan hanya seminggu sebelum penilaian di Jakarta. Namun demikian Maman sudah siap dengan paparan. Sebab, semua kegiatan Pokdarwis Balik Ka Bumi sudah terdokumentasikan dengan baik, terlebih pembinaan yang kami lakukan dengan pengurus Pokdarwis sudah cukup lama. Sehingga saat tampil dalam penilaian, Maman sudah siap,” terang Saptohadi Prayetno.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Bambang Hendroyono menjelaskan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) terkait erat dengan kebutuhan sasaran pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah setiap tahunnya. IKLH memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan daerah tentang kondisi lingkungan di tingkat nasional dan daerah, sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
“IKLH juga merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat tentang pencapaian target program-program pemerintah di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M pada penutupan Festival Pengendalian Lingkungan Tahun 2024 bertema “Atasi Pencemaran dan Pulihkan Lingkungan” di Jakarta, Rabu (24/04/2024).
Diharapkan sinergi dan kolaborasi pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan terus dapat ditingkatkan, diantaranya melalui mekanisme-mekanisme yang telah dipaparkan narasumber, yaitu melalui Dana Alokasi Khusus, Dekonsentrasi atau pemanfaatan portofolio pendanaan iklim yang dikelola oleh BPDLH. (ris)