Ramadan, Bisnis Kafe dan Restoran di Jatim Terkerek Hingga 40 Persen

JATIMPEDIA, Surabaya – Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur menyebut momen Ramadan atau menjelang Hari Raya Idulfitri tahun ini telah mampu mendongkrak penjualan hingga mencapai 40%.

Bendahara Umum Apkrindo Jatim, Unggul Riyadi mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, pada minggu pertama Ramadan umumnya penjualan kafe dan resto masih belum terlalu kencang. Namun setelah memasuki minggu ketiga, omsetnya pun mulai terdongkrak karena banyak orang melakukan silaturahmi dengan keluarga, teman, hingga kolega.

“Kami ini perkirakan ini akan terjadi sampai minggu keempat bulan puasa. Jadi pertumbuhannya perlahan-lahan sampai menjadi 40%, karena di awal puasa biasanya orang memilih untuk berbuka puasa di rumah bersama keluarga,” jelasnya, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga  Benings Clinic dan Yayasan Putri Heritage Kolaborasi Promosikan Budaya Indonesia

Meski begitu, lanjutnya, pada saat hari H Lebaran biasanya sedikit melandai, tetapi pada H+2 peningkatan penjualan akan kembali terjadi, dan diprediksi akan berlangsung sampai H+7 Lebaran.

Kepala Bidang Program Apkrindo Jatim, Andre Winyoto menambahkan, secara umum para pengusaha kafe dan restoran berharap tahun ini pasar akan bertumbuh dibanding tahun lalu. Pasalnya, banyak momen libur panjang di 2024.

“Apalagi tahun ini jarak antara libur Lebaran dengan libur sekolah nggak berdekatan. Jadi kami berharap di momen-momen seperti libur Lebaran, libur sekolah, hingga akhir tahun nanti akan menjadi peak season bisnis kuliner,” ujarnya.

Meski banyak tantangan yang dihadapi pengusaha kafe dan restoran di tahun ini, mulai gelaran Pemilu, Pilkada serentak, serta kenaikan sejumlah harga bahan pangan.

Baca Juga  Yak Rizki Eko Saputra dan Yuk Diyah Ayu Safitri Terpilih Duta Wisata Lamongan 2022

“Kami masih bisa menyiasati kenaikan harga bahan baku, mulai dengan mengurangi margin keuntungan, hingga kontrak jangka panjang. Kami bersyukur harga beberapa jenis bahan baku sudah melandai, seperti telur, cabe, sayuran. Namun untuk beras dan gula masih tinggi,” ungkapnya.

Konsumsi BBM Industri di Jatimbalinus Diproyeksi Naik 2,7% Saat Mudik Lebaran
Owner Oseng Sambel Leren Timur, Kevin Emerald menambahkan, momen Ramadan dan Lebaran menjadi salah satu peak season bagi industri food & beverage (F&B). Hal ini membuatnya berani melakukan ekspansi dengan membuka restoran baru di BG Junction Surabaya.

“Alhamdulillah sejak awal dibuka menjelang jam buka puasa dari 40 tempat duduk yang tersedia selalu penuh,” katanya.

Baca Juga  SPBU Pertamina Beroperasi 24 Jam di Jalur Padat Jatim Selama Ramadan-Idul Fitri

Menurut Kevin yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Program Akrindo Jatim, menu makanan yang ditawarkan Leren Timur juga disukai oleh lidah orang Surabaya, sebab resto ini mengandalkan menu olahan sambel oseng dengan beragam pilihan bahan dan harga yang terjangkau.

“Ini adalah outlet kedua karena sebelumnya sudah ada di kawasan Juanda. Kami terus mengeluarkan inovasi-inovasi menu dan layanan untuk menarik banyak pengunjung,” imbuhnya. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *