PMI Manufaktur Indonesia Terus Berkembang dan Inflasi Tetap Terkendali Meskipun Tantangan Ekonomi Global
JATIMPEDIA, Jakarta – Kinerja Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencapai 54,2, menandakan kelanjutan dari tren ekspansif yang telah berlangsung selama 31 bulan berturut-turut. Peningkatan ini didorong oleh permintaan dalam negeri yang tinggi serta pembelian bahan baku untuk menggerakkan produksi menjelang Idulfitri.
Meskipun ekonomi global mengalami pelemahan, sentimen di sektor manufaktur Indonesia tetap positif pada bulan Maret 2024, dengan harapan akan pemulihan pasar yang lebih kuat dan stabilitas harga yang lebih baik.
Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menyoroti bahwa beberapa mitra dagang Indonesia, seperti India (59,2) dan Amerika (52,5), juga mencatatkan kinerja manufaktur yang positif. Di sisi lain, negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam masih mengalami kontraksi dalam sektor manufaktur mereka.
“Ini menunjukkan ketangguhan ekonomi nasional Indonesia di tengah meningkatnya risiko global. Kami akan terus mendukung stabilitas ekonomi melalui kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi risiko global,” ungkap Febrio.
Selanjutnya, inflasi tetap terkendali pada bulan Maret 2024, meskipun mengalami sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh lonjakan harga komoditas pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Pemerintah terus memantau kenaikan harga pangan, yang menjadi fokus utama untuk menjaga ketersediaan dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Langkah-langkah stabilisasi pasokan dan harga terus diambil, termasuk melalui operasi pasar, impor yang dipercepat, dan penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat.
“Inflasi yang terkendali adalah prioritas kami. Kami akan terus melakukan upaya untuk mengatasi gejolak harga pangan dan transportasi, serta memastikan kecukupan stok domestik,” pungkas Febrio.