Wali Kota Kediri : Jangan Takut Makan Daging Kurban

Kediri, JP –  Menjelang hari raya kurban, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengimbau warga agar tidak takut mengkonsumsi daging. Kekhawatiran ini  menyusul merebaknya temuan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kediri.

“Memang penyakit ini menular tapi tidak menular ke manusia. Jadi nanti kurban insyaallah aman, yang penting dimasak secara benar di atas suhu 70 derajat Celcius selama 30 menit,” kata Wali Kota Kediri setelah meninjau vaksinasi pada ternak di Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa.

Wali Kota juga menambahkan ternak di peternakan milik Paidi, warga Kelurahan Ngampel, Kota Kediri ini juga sudah diperiksa dan hasilnya sehat.

Ada empat sapi di peternakan Paidi tersebut dan sapi itu dinyatakan aman dan sehat setelah dilakukan pengecekan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri .

Baca Juga  Dispendik Jember Gelar Peningkatan Kualitas Pembelajaran

“Alhamdulillah sapi di sini sudah dicek dan aman. Hari ini kami vaksin dan kami mencoba memvaksin seluruh hewan yang ada di Kota Kediri khususnya pada hewan yang berkuku belah seperti kambing, sapi, kerbau dan babi,” katanya.

Kota Kediri mendapatkan alokasi 500 dosis vaksin PMK. Jumlah ini terbatas karena lebih sedikit dari populasi ternak berkuku genap di Kota Kediri.

Misalnya, untuk sapi dan kerbau di Kota Kediri, populasinya hingga sekitar 4.000 ekor, belum dengan jenis hewan lainnya seperti kambing dan domba.

Wali Kota berharap vaksinasi untuk ternak ini bisa secepatnya tuntas untuk mencegah ternak yang sehat terkena PMK.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohamad Ridwan mengatakan untuk vaksinasi PMK ini diutamakan diberikan kepada sapi perah.

Baca Juga  Hari Ini, Kemenag Jatim Pantau Hilal di 30 Titik Untuk Tentukan Idhul Adha

Di Kota Kediri, jumlah sapi perah 118 ekor dan ternak yang sehat akan divaksinasi, sedangkan sisa vaksin akan diberikan untuk sapi potong.

Ia mengatakan untuk vaksinasi ini memang diperuntukkan ternak sapi, sedangkan ternak lainnya menyusul. Vaksinasi dilakukan di daerah zona hijau, dengan sasaran ternak yang sehat.

Menurut ia, untuk ternak yang sebelumnya pernah terpapar PMK sudah mempunyai antibodi di tubuhnya, sehingga vaksinasi ini khusus untuk ternak yang sehat atau belum pernah terkena PMK.

“Vaksinasi ini diperuntukkan bagi ternak yang sehat, yang belum pernah sakit. Ternak yang sembuh dari PMK juga tidak divaksinasi. Jadi, yang pertama ini kami alokasikan untuk lingkungan zona hijau,” tutup Ridwan. (eka)

Baca Juga  Raksasa Rokok Gudang Garam Bagikan Deviden Rp 4,3 Triliun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *