Gaya Hidup

Wali Kota Mojokerto Dorong Penguatan Ekonomi Melalui Pengelolaan Bank Sampah

JATIMPEDIA, Mojokerto – Pemerintah Kota Mojokerto mendorong penguatan ekonomi sirkuler seperti yang sudah diterapkan oleh Bank Sampah Migunani di RW 4 Kelurahan Meri kota setempat.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Kota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (11/7), mengatakan melalui bank sampah itu warga bergerak serentak untuk mengelola sampah hingga menghasilkan produk-produk yang bernilai ekonomi.

“Seperti pembuatan grease trap, eco enzyme dari sampah organik, sabun batang dari minyak jelantah, sabun cair organik serta ternak maggot dan ayam petelur,” katanya.

Ia mengatakan dengan kepedulian yang tinggi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Meri, khususnya di RW 4, menjadikan lingkungan bersih.

“Ini bukan hal yang gampang untuk saya gerakkan di setiap pelosok yang ada di kota ini. Maka saya sangat apresiasi ke depan RW 4 Kelurahan Meri ini bisa menjadi contoh bagi RW-RW lain di Kota Mojokerto,” katanya.

Baca Juga  Berburu Berkah Ramadan, Paguyuban Honda Delta Sidoarjo Gelar Honda Community Bikers Sholeh

Ika yang akrab disapa Ning Ita mengatakan apa yang telah dilakukan oleh Bank Sampah Migunani merupakan prototipe yang tentunya harus dikembangkan dalam jumlah atau kapasitas yang lebih besar dan manajemen yang lebih baik.

“Tapi kalau sudah dikembangkan besar biasanya kendalanya yang akan dihadapi adalah manajemen. Maka jika dibutuhkan ada pelatihan, ada pendampingan, jangan segan dari pihak Migunani ini untuk menyampaikan kepada kami Pemkot Mojokerto, maka kami akan siap memberikan fasilitasi sesuai kebutuhan,” ujar dia.

 

Ia mengatakan lingkungan yang aman, nyaman, layak, asri untuk bisa tinggal, berdomisili dan berusaha merupakan hal yang harus bisa diwariskan kepada generasi di masa akan datang.

Baca Juga  Menapak Jejak Sejarah Soekarno Kecil di Mojokerto

“Jangan sampai kita wariskan Kota Mojokerto dengan kondisi kerusakan lingkungan. Bagaimana kesadaran di tingkat personal, kesadaran individu itu bisa terbentuk bahwa sampah adalah tanggung jawab diri kita. Lingkungan adalah tanggung jawab pribadi kita. Karena ke depan kita akan mewariskan Kota Mojokerto ini untuk anak cucu kita,” ujar Ika. (sat)