Wagub Emil Dardak Mentori 3 Kepala OPD Pemprov Jatim Peserta Proyek Perubahan LAN
Surabaya, JP – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali aktif menjalankan tugasnya. Belum genap seminggu sang ayah, almarhum Achmad Hermanto Dardak, meninggal dunia, Emil Dardak kembali melakukan aktivitas sebagai Wagub Jatim di Gedung Wisesa, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Kamis (25/8).
Kali ini, dirinya menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan LIII Tahun 2022. Di mana, ia mementori Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur (Bappeda Prov. Jatim) Mohammad Yasin, Kepala BPSDM Provinsi Jatim Aries Agung Paewai, serta Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono.
Peserta pertama, Mohammad Yasin, mempresentasikan proyek penanggulangan kemiskinan pedesaan yang targetnya dapat menurunkan angka kemiskinan di Jatim satu digit. Target itu diharapkan tercapai dengan tiga langkah. Yakni RKPD yang mampu mengakomodir secara Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial (HITS) serta implementasinya melalui desa model binaan terpadu di 14 Desa di 7 kabupaten (DHARMA BHAKTI NAGARI).
Selain itu, ada pula pengolah data Sistem Informasi Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (SINTA GELIS) yang dikatakan Emil sangat penting untuk melacak kantong kemiskinan. Nantinya, dari data yang ada, penanggulangan kemiskinan dapat ditindaklanjuti oleh OPD terkait.
“Jadi ini hal konkret yang bisa dilakukan. Kemiskinan itu kan lintas sektor. Jangan sampai satu orang yang memiliki peran sebagai wali murid di bawah naungan Dinas Pendidikan sekaligus nelayan di bawah Dinas Kelautan sampai terlewatkan padahal berada dalam naungan dua OPD,” ucap Emil Dardak yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Jatim itu.
Sementara itu, Kepala BPSDM Aries mempresentasikan proyek Stratehi Pembaharuan Corporate University (Corpu) Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ini adalah program pengembangan kompetensi yang difokuskan pada ASN Jatim.
Pemetaan indikator SGDs di BPSDM Jatim didasarkan pada Global Goal yang terdiri atas 17 target perdamaian dan keadilan dunia. Sehingga, memudahkan BPSDM dalam menyusun program pengembangan kompetensi.
“Pembangunan ini tidak bisa kita lakukan kalau aparaturnya tidak kompeten. Kadang kita sering mikir, ya sudah anggarkan saja kegiatan dan programnya. Tapi bagaimana eksekutornya? Karena esensinya kan bukan hanya eksekusi anggaran tapi juga kreativitas mengeksekusi program dengan lebih baik,” terangnya.
Terakhir, Nyono membawakan presentasi tentang proyek peningkatan pelayanan kualitas angkutan umumumum berbasis android. Ia mengatakan, dirinya dan tim telah menciptakan aplikasi Trans-Jatim Ajaib yang digunakan masyarakat untuk memesan Trans Jatim.
Aplikasi ini dibuat untuk mengembalikan minta masyarakat terhadap fasilitas kendaraan umum. Sehingga, penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang dan kemacetan lalu lintas juga kecelakaan bisa diminimalisir.
“Perasaan saya mendengar pemaparan Pak Nyono ini campur aduk. Karena almarhum papa saya dulunya Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. Beliau menyampaikan dengan sangat baik tentang trip generation, trip distribution, trip assignment, dan modal split,” jelasnya.
“Keempat ini pasti udah dipikirkan dalam membuat Trans-Jatim Ajaib. Ada perbedaan antara jarak jauh dan jarak pendek, juga kita ingin melihat adanya sinergi sehingga tidak tercipta monopoli,” lanjut Emil.
Dari ketiga inovasi yang ada, mantan Bupati Trenggalek itu mengaku bangga dan percaya bahwa ketiganya dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Mengingat, sudah banyak perubahan berarti yang terlihat setelah ketiga program tersebut berjalan.
Prestasi itu antara lain penurunan jumlah kemiskinan yang tertinggi di Indonesia, yang membuat Yasin diminta untuk menyiapkan diri menjadi percontohan di Papua. Serta peningkatan kualitas ASN Jatim yang mengantarkan Pemprov Jatim meraih banyak penghargaan di bidang pemerintahan. Tak hanya itu, Trans-Jatim Ajaib hingga saat ini telah diinstal lebih dari 10.000 pengguna.
“Selamat. Saya bangga sekali. Saya berharap inovasi ini bisa menciptakan snowball effect untuk daerah lain. Nantinya, ini bisa meningkatkan sistem yang sudah ada dan upgrading level mereka. Banyak peluang untuk pengembangan ke depannya, tinggal bagaimana SDM-nya saja. Semoga bisa mencapai hasil yang diinginkan,” tutup Emil. (sat)