Usai Lempar Jumrah Jamaah Haji Laki Bertahalul Cukur Gundul

JATIMPEDIA, Makkah – Salah satu profesi yang menuai cuan usai puncak ibadah haji wukuf di Padang Arafah adalah tukang cukur. Sebab, salah satu rangkaian prosesi haji adalah tahalul yang ditandai dengan menggunting rambut. Secara harfiah tahalul berarti dihalalkannya kembali larangan-larangan selama berihram yang ditandai dengan mencukur rambut.

Ada yang cuma memotong beberapa sentimeter pada bagian ujung rambutnya tapi banyak yang merasa lebih afdal membabat habis alias gundul. “Ya, cuma sekali dalam hidup ini tak apalah ganti penampilan,” kata Agus Pranata, 61 tahun.

Tentu tak semua kaum pria bisa bersikap enteng seperti Agus. Mereka yang melakoni profesi tertentu keputusan mencukur rambut kepala hingga plontos dilakukan dengan penuh pertimbangan.

Baca Juga  83 Persen Jamaah Haji Indonesia Gunakan Tabungan Haji BSI

Terlepas dari itu, semua ada dalilnya. Dalam surah Al Fath ayat 27, Allah SWT berfirman, “Kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya”.

Selain itu juga ada beberapa hadis Nabi yang menyatakan, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mencukur rambutnya pada haji Wada” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya Nabi berkata; setiap orang ihram yang mencukur rambutnya mendapat cahaya di hari kiamat dari setiap helai rambut yang dicukur”. (HR. Ibnu Hibban).

Ustaz Hafizd yang menjadi salah satu pemandu pelaksanaan ibadah haji Paket Al-Fath Maktour mengungkapkan, ketika menunaikan Haji Wada, Rasulullah pernah berdoa, “Ya Allah berilah kebaikan kepada orang-orang yang dibotak (mencukur habis rambutnya).”

Baca Juga  Kebijakan Murur Saat Armuzna Mampu Tekan Jamaah Haji Sakit

Lalu ada sahabat yang sampai tiga kali bertanya, “Bagaimana dengan yang rambutnya (cuma) dipotong pendek?” Ternyata doa Rasulullah sebagai jawaban sama. Ketika si Sahabat kembali bertanya hal serupa, baru Rasulullah menjawab dengan doa, “Ya Allah berilah kebaikan kepada orang-orang yang mencukur pendek rambutnya.”

Tahalul ini, Hafizd melanjutkan, merupakan simbol memutus keburukan. Sebab rambut kerap dianggap sebagai mahkota seseorang, melekatnya mahkota. Kepala juga adalah tempatnya pikiran, sumber perbuatan. Nah, ketika rambutnya dipotong maka putuslah hubungan masa lalu dengan kita.

“Apalagi dengan menggunduli rambut kita, itu simbol bahwa kita membuat segala keburukan yang pernah melekat dan terlahir menjadi pribadi baru yang siap menggapai kemabruran,” ujarnya. (cin)

Baca Juga  Jamaah Haji Diminta Hati-hati Simpan Smartcard Jelang Armuzna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *