Trenggalek Desain Tata Kota Berkelanjutan Net Zero Carbon
JATIMPEDIA, Trenggalek – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mulai menyusun perencanaan tata kota berdaya saing dengan konsep berkelanjutan yang selaras dengan visi Net Zero Carbon.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Jumat mengatakan, untuk merealisasikan misi itu Pemkab Trenggalek secara khusus menggandeng arsitek lanskap jebolan Singapura dan Inggris, Qintharra U. Yassifa.
“Kita ingin membangun kota yang tidak hanya ekonominya tumbuh, tetapi juga sehat dan berdaya saing. Target kita Net Zero Carbon dan ekonomi berpenghasilan tinggi,” kata Bupati Nur Arifin.
Menurutnya, pembangunan yang berorientasi Net Zero Carbon harus mewujudkan kota berkelanjutan dengan konsep walkable city serta ekonomi hijau.
“Kita butuh tata kota yang menarik investasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja, sekaligus ramah lingkungan,” kata dia.
Dalam perencanaan ini, Qintharra saat presentasi di hadapan Bupati Nur Arifin dan jajaran menyebut bahwa Trenggalek ke depan akan diarahkan menjadi Smart City Hub yang mengintegrasikan pembangunan dengan konsep ramah lingkungan.
“Intinya, kita ingin menciptakan kota yang ramah lingkungan dan masyarakat. Masyarakat juga harus berperan dalam pengurangan emisi karbon,” jelasnya.
Ia menyoroti potensi besar Trenggalek, terutama dari sisi ekowisata dan warisan budaya. Salah satu fokus pengembangan adalah Kebun Kopi yang memiliki nilai historis dan lingkungan yang masih terjaga.
“Potensinya luar biasa, tinggal bagaimana kita meningkatkan nilai tambahnya agar lebih menarik bagi wisatawan,” ujarnya.
Qintharra dan tim akan melakukan penelitian serta pemetaan kawasan strategis dalam beberapa bulan ke depan untuk merancang pengembangan berbasis partisipasi masyarakat.
“Kita akan desain cluster-cluster yang memungkinkan masyarakat berinteraksi dan memanfaatkan ruang kota dengan optimal,” imbuhnya.
Pemerintah berharap perencanaan ini dapat menjadi pijakan bagi pembangunan Trenggalek hingga 2045, dengan mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. (sat)