Bisnis

Tahun 2024, Nilai Ekspor dari Banyuwangi Capai 196 Juta Dolar AS

JATIMPEDIA, Banyuwangi – Nilai ekspor berbagai produk unggulan asal Kabupaten Banyuwangi mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan total mencapai 196 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 18,2 juta dolar AS dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar 177,8 juta dolar AS.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik capaian ini. Menurut Ipuk produk-produk dari Bumi Blambangan ini telah menembus pasar di 80 negara yang tersebar di lima benua.

“Alhamdulillah, total ekspor Banyuwangi setiap tahun terus mengalami kenaikan. Ini tren positif yang harus dipertahankan,” ujar Bupati Ipuk, Kamis (24/4/2025).

Data dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Banyuwangi, ada 27 komoditas unggulan menjadi andalan ekspor daerah ini. Ragam produk yang dikirim ke mancanegara meliputi ikan hias, batu apung, koral, ikan kaleng, olahan kayu jati, kopi, hingga pupuk cair.

Baca Juga  PLN UID Jatim Jamin Keandalan Listrik Selama AFF U-19

Sebuah pencapaian penting di tahun 2024 adalah keberhasilan produk ikan kaleng Banyuwangi menembus pasar Kanada. Nilai ekspor untuk komoditas ini mencapai 450 ribu dolar AS pada akhir tahun, menandai babak baru ekspansi pasar bagi sektor perikanan Banyuwangi.

Kendati mencatatkan tren positif, para pelaku usaha di Banyuwangi kini dihadapkan pada tantangan baru terkait rencana kenaikan tarif impor di Amerika Serikat. Pemerintah pusat menginformasikan bahwa tarif masuk untuk sejumlah produk unggulan Indonesia ke AS berpotensi melonjak hingga 47 persen.

Menyikapi hal ini, Bupati Ipuk mengungkapkan pihaknya telah bergerak cepat menjalin komunikasi dengan para eksportir lokal. Koordinasi juga intens dilakukan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur serta pihak-pihak terkait lainnya untuk memitigasi dampak dari kebijakan tersebut.

Baca Juga  Selama Ramadan, Pemkab Banyuwangi Sesuaikan Jam Kerja dan Layanan Publik

“Kami terus berkoordinasi dengan Disperindag Jatim, dan pihak terkait lainnya. Hingga saat ini, mereka menyampaikan bahwa belum ada perubahan tarif, masih menggunakan ketentuan sebelumnya,” kata Bupati Ipuk.

Kepala Diskoperindag Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mwngatakan pengiriman produk ke Amerika Serikat saat ini masih berjalan sesuai kontrak lama. “Salah satu eksportir udang beku, misalnya, masih mengirim sekitar 20 ton ke AS dan proses pengiriman berjalan lancar,” ungkap Nanin.

Selain udang beku, beberapa eksportir ikan hias dan terumbu karang asal Banyuwangi juga memiliki catatan pengiriman ke pasar Amerika Serikat. Namun, untuk tahun 2025, belum ada kontrak baru yang disepakati. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama para pelaku usaha akan terus memantau perkembangan kebijakan tarif impor AS dan mencari solusi terbaik untuk menjaga keberlanjutan ekspor daerah.(sat)

Baca Juga  Ada Efisiensi, Pemkab Banyuwangi Tetap Prioritaskan Infrastruktur