Tag: #Pansela

  • Damri Layani Trayek KSPN Rute Pacitan dan Tulungagung

    Damri Layani Trayek KSPN Rute Pacitan dan Tulungagung

    JATIMPEDIA, Pacitan – Damri menghadirkan layanan transportasi umum menuju  Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di sisi selatan Jawa Timur dengan tarif terjangkau. Adapun trayeknya yakni dari Terminal Purboyo Madiun ke Pantai Watu Karung Pacitan, serta dari Terminal Pacitan ke Stasiun Tulungagung.

    General Manager Damri cabang Ponorogo, Sumaji mengatakan,  trayek pertama  ada dua kali perjalanan dari Terminal Tipe A Purboyo Madiun, berangkat pukul 04.00 WIB dan 16.00 WIB. Sedangkan keberangkatan dari Pantai Watu Karung ke Madiun setiap harinya pukul 06.00 dan 14.00 WIB, dengan tarif Rp28.500 per orang.

    “Kita melintasi sisi barat Madiun, mulai Terminal Purboyo ke Stasiun Madiun, lalu Stasiun Barat melalui Pondok Pesantren Temboro, terminal Maospati, Gorang-Gareng melewati Ponorogo tapi tidak masuk ke terminal Seloaji. Alasannya ya karena berhimpitan dengan beberapa transportasi ke Pacitan, kita menghindari kres antara kompetitor, kemudian melewati Goa Gong, Pantai Klayar, di pertigaan arah Sungai Maroon, dan berakhir di Pantai Watu Karung,” ujarnya saat berbincang dengan Pro 1 RRI Madiun, Selasa (11/2/2025).

    Berikutnya trayek kedua, dari Terminal Pacitan menuju Stasiun Tulungagung melewati jalur lintas selatan (JLS) berangkat jam 08.00 WIB dan 16.00 WIB. Sedangkan dari Stasiun Tulungagung berangkat jam 04.00 WIB dan jam 16.00 WIB dengan tariff Rp21.000 per orang.

    “Ini melintasi sepanjang selatan pantai Pacitan, mulai pantai  Puring, termasuk melewati PLTU Sudimoro,” tambahnya.

    Sumaji menyatakan, Damri menyediakan empat unit armada Hiace untuk melayani trayek KSPN baik dari Madiun ke pantai Watu Karung Pacitan maupun dari Terminal Pacitan ke Stasiun Tulungagung. Masing-masing unit berkapasitas 14 seat atau tempat duduk.

    Berdasarkan pendataannya, minat masyarakat berwisata menggunakan kendaraan Damri rute KSPN cukup tinggi, sekitar 50 persen. Artinya, sekali jalan ada 7-8 orang yang memesan tiket dari kapasitas 14 tempat duduk per unit armada.

    “Kalau untuk yang KSPN ini minatnya masih tinggi. Dan tiket bisa dipesan melalui aplikasi Damri Apps, Traveloka, maupun redbus,” jelasnya. (sat)

  • Jalur Pansela Mampu Kurangi Beban Jalur Pantura Saat Arus Mudik Lebaran

    Jalur Pansela Mampu Kurangi Beban Jalur Pantura Saat Arus Mudik Lebaran

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian PUPR menyatakan Jalan Pantai Selatan (Pansela) dapat mengurangi beban lalu lintas arus mudik dan balik Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa pada Lebaran 2024, sekaligus menjadi jalur wisata untuk destinasi di pesisir pantai selatan guna mendorong perekonomian daerah.

    “Kita terus promosikan jalur Pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak obyek wisata,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja di Jakarta, Sabtu.

    Endra mengatakan Kementerian PUPR terus berupaya merampungkan pembangunan Jalan Pansela dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur (Jatim).

    Total panjang Jalur Pansela yang terbentang melintasi lima provinsi dari Banten hingga Jatim adalah 1.543 kilometer (km). Menurut data Kementerian PUPR dalam unggahan di akun instagram @kemenpupr, hingga awal 2024, jalan yang sudah terbangun adalah 1.313 km.

    Di Banten pada 2024, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp45 miliar untuk pekerjaan preservasi jalan dan jembatan jalur Pansela Banten sepanjang 170,13 km, salah satunya Jalan Cilegon-Pasauran-Cibaliung dan Citereup-Tanjung Lesung, termasuk penanganan longsor ruas Bayah-Cibarenok-Batas Provinsi Jabar.

    Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Wida Nurfaida mengatakan Pansela Banten menjadi akses menuju tempat-tempat wisata di pesisir pantai Banten dan liburan keluarga serta Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung.

    Kemudian, pembangunan juga dilaksanakan untuk ruas Pansela Provinsi Jawa Barat dari Batas Provinsi Banten-Sindang Barang hingga Batas Provinsi Jawa Tengah sepanjang 416 km. Pada 2024 dilakukan pekerjaan lanjutan berupa preservasi jalan dan jembatan sepanjang 444,4 km dengan biaya Rp280 miliar, termasuk penggantian Jembatan Cibareno dan Cilangla.

    Kemudian, Jalan Lintas Pansela di Provinsi Jawa Tengah dengan ruas mulai Batas Provinsi Jawa Barat-Congot-Duwet hingga Glonggong sepanjang 213,36 km. Pada 2024 dikerjakan pembangunan duplikasi Jembatan Tipar sepanjang 120 meter.

    Selanjutnya jalur Pansela Provinsi DI Yogyakarta dengan ruas Congot -Legundi hingga Duwet sepanjang 118,39 km. Pada TA 2024 dilakukan pembangunan Jembatan Pandansimo sepanjang 1,2 km serta preservasi jalan dan jembatan sepanjang 100 km, salah satunya Jalan Congot-Kretek-Legundi-Duwet.

    Terakhir jalan Pansela Provinsi Jawa Timur dengan ruas Panggul-Sendangbiru–Jarit-Puger hingga Glenmore sepanjang 628,39 km. Pada TA 2024 dialokasikan anggaran sebesar Rp 97 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan sepanjang 3,4 km, salah satunya jalan dan jembatan Bululawang-Sidomulyo-Tambakrejo.

    Pada tahun ini, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim – Bali, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR juga melanjutkan penanganan jalan dan jembatan sepanjang 202 km diantaranya Jalan Pansela Kabupaten Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. (raf)

  • Persiapan Mudik Lebaran 2024: Jalan Nasional, Pansela, dan Fly Over Djuanda Siap Beroperasi

    Persiapan Mudik Lebaran 2024: Jalan Nasional, Pansela, dan Fly Over Djuanda Siap Beroperasi

    JATIMPEDIA, Sidoarjo – Jelang musim mudik Lebaran tahun ini, Jawa Timur telah melakukan persiapan matang untuk kelancaran arus lalu lintas. Menurut Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, Nanang Permadi, kondisi jalan nasional di Jawa Timur saat ini sangat baik. Dengan panjang total mencapai 2.261 kilometer, jalan nasional tersebut telah memperoleh tingkat kemantapan mencapai 98,22 persen. Selain itu, sepanjang 33.521 meter jembatan juga telah memperoleh tingkat kemantapan sebesar 86,36 persen. Hal ini menandakan bahwa Jalan Nasional, Pansela, dan Fly Over Djuanda siap untuk digunakan selama mudik Lebaran tahun 2024.

    Pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa Timur juga telah mencapai progres yang signifikan. Dari total panjang 628,39 kilometer, sekitar 386,91 kilometer telah berhasil dibangun. Jalan ini akan melintasi delapan kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur, mulai dari Pacitan hingga Banyuwangi.

    Tidak hanya itu, pembangunan Jalan Tol Probolingo-Banyuwangi juga sedang berlangsung dengan proyeksi selesai pada Desember 2024. Bagian pertama hingga ketiga dari total tujuh bagian telah mencapai progres yang signifikan.

    Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas dari Surabaya dan Sidoarjo menuju Bandara Internasional Juanda, Fly Over Djuanda akan difungsionalkan mulai tanggal 2 April hingga 19 April 2024.

    Meski demikian, pengguna jalan diimbau untuk tetap waspada terhadap titik-titik rawan kemacetan dan bencana alam yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur. Terdapat 27 titik rawan kemacetan yang perlu diwaspadai oleh para pengguna jalan.

    Dengan persiapan yang matang ini, diharapkan arus mudik Lebaran tahun 2024 dapat berjalan lancar dan aman bagi semua pemudik.(eka)

     

  • Mudik Lewat Jalur Pansela Makin Menyenangkan

    Mudik Lewat Jalur Pansela Makin Menyenangkan

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, pembangunan Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa telah rampung dan bisa dilalui hingga 1.313 kilometer (km), dari target keseluruhan 1.543 km.

    Jalur Pansela Jawa memang menjadi jalur alternatif yang mendukung konektivitas antardaerah. Jalur yang melintasi pesisir selatan Pulau Jawa, dari ujung Banten sampai Jawa Timur ini menjadi salah satu pilihan saat mudik Lebaran dan Nataru.

    Dikutip unggahan akun Instagram resmi Kementerian PUPR, @kemenpupr, rinciannya antara lain di Provinsi Banten ruas Simpang Labuhan-Batas Provinsi Jawa Barat sepanjang 170 km, lalu di Jawa Barat ruas Batas Provinsi Banten-Sindang Barang sepanjang 416 km.

    Selanjutnya, di Provinsi Jawa Tengah ada ruas Batas Provinsi Jawa Barat-Congot-Duwet-Glonggong sepanjang 216 km. Lalu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ada ruas Karang Nongko-Legundi-Duwet sepanjang 112 km.

    Sementara itu, ruas Jalan Pansela yang belum terbangun ialah sepanjang 230 km. Rinciannya, di Daerah Istimewa Yogyakarta masih ada sisa 6 km lagi, dan di Jawa Timur ada 224 km jalan lagi yang belum terbangun.

    Di balik fungsinya mendukung konektivitas, jalur ini menyuguhkan beragam pemandangan alam yang menyejukkan mata dan melintasi berbagai objek pariwisata.

    Objek wisata tersebut adalah pemandangan pantai yang menawan. Adapun pantai-pantai yang dilewati oleh jalur tersebut antara lain Pantai Congot, Pantai Soge, Pantai Pandansimo, Pantai Laguna Glagah, Pantai Glagah, Pantai Parangtritis, Pantai Kuwaru, serta Pantai Bantul. (raf)