Tag: #ojk

  • Hingga April 2025, Realisasi Penyaluran KUR Capai Rp76,49 Triliun

    Hingga April 2025, Realisasi Penyaluran KUR Capai Rp76,49 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 21 April 2025 mencapai Rp 76,49 triliun, atau 25,49 persen dari target.

    Penyaluran KUR tersebut diberikan kepada 1.352.024 debitur atau 38,5 persen dari target, dan disalurkan ke sektor produksi sebesar Rp 45,33 triliun atau 59,2 persen dari total penyaluran.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, dalam upaya mendorong peningkatan kualitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat  pada 2025, Kementerian UMKM tengah menyusun Keputusan Menteri (Kepmen) terkait Tim Akselerasi Kualitas Penyaluran.

    Tim itu nantinya akan terdiri dari berbagai jajaran di Kementerian UMKM. Mulai dari Deputi Bidang Usaha Mikro, Deputi Bidang Usaha Kecil, Deputi Bidang Usaha Menengah, dan Deputi Bidang Kewirausahaan.

    “Nantinya, untuk Kredit Usaha Rakyat hingga Rp 100 juta akan ditangani oleh Deputi Usaha Mikro. Sedangkan untuk Deputi Usaha Kecil, KUR hingga Rp 500 juta. Dan untuk KUR Klaster Rp 500 juta akan ditangani oleh Deputi Usaha Menengah,” terang Maman dikutip dari keterangan tertulis, Senin(28/4/2025).

    Melalui Kepmen ini, Maman mengharapkan dapat dirumuskan starategi pembinaan dan peningkatan penyaluran KUR yang berkualitas dan tepat sasaran. Sekaligus mendorong optimalisasi pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat  kecil dan KUR klaster agar lebih optimal.

    Selain itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM juga telah menandatangani Perjanjian Kerja sama Pembiayaan (PKP) Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 dengan 46 lembaga penyalur dan 2 lembaga penjamin.

    Maman menekankan agar lembaga penyalur senantiasa memperhatikan aspek kualitas dalam penyaluran KUR kepada pengusaha UMKM.

    “Jadi saya meminta kepada para lembaga penyalur untuk memperhatikan aspek kualitas. Sedangkan pemerintah, guna memastikan kesiapan pengusaha UMKM untuk mengakses pembiayaan, akan memperkuat legalitas usaha mulai dari penerbitan NIB hingga sertifikasi halal,” ungkapnya.

    Lebih dari itu, dia juga akan mendorong pengusaha UMKM agar terhubung ke dalam rantai pasok. Melalui klasterisasi dan holding UMKM, hingga perluasan pemasaran dengan cara business matching dan digitalisasi.

    “Karena kami sadar sekali pada saat penyaluran KUR ini yang kita dorong salah satunya adalah untuk meningkatkan kinerja sektor produksi dan diharapkan ada multiplier effect secara masif dan optimal terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar nasabah KUR,” ujar dia.

    Dia juga meminta agar para penyalur KUR untuk melakukan pendampingan terhadap pengusaha UMKM hingga menerapkan digitalisasi/modernisasi dalam sistem perbankan untuk menekan angka kredit macet alias Non Performing Loan (NPL).

    “Dari margin atau keuntungan bisa dialokasikan sedikit untuk pendampingan, kami yakin ini bisa menekan NPL. Yang kedua, terapkan digitalisasi atau modernisasi. Jadi diharapkan target pemerintah dan perbankan bisa tercapai,” pungkasnya. (cin)

  • Triwulan I-2025, BRI Bukukan Laba Rp13,80 Triliun

    Triwulan I-2025, BRI Bukukan Laba Rp13,80 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada periode triwulan pertama 2025, dengan aset mencapai Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    “Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.

    Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen yoy. Penyaluran kredit masih didominasi oleh segmen UMKM, dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

    Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, salah satunya melalui Agen BRILink yang telah mencapai 1,2 juta agen hingga akhir Maret 2025 dengan volume transaksi sebesar Rp423 triliun sepanjang triwulan I 2025.

    Adapun pertumbuhan kredit BRI diikuti dengan perbaikan kualitas yang diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit.

    Hal tersebut tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) BRI yang terus membaik dari waktu ke waktu, di mana tercatat 3,11 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 2,97 persen pada akhir triwulan I-2025.

    Rasio loan at risk (LAR) juga terus membaik dari semula 12,68 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 11,12 persen pada akhir triwulan I-2025.

    Namun demikian, perseroan juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL coverage yang mencapai 200,60 persen.

    Dengan coverage ratio yang sangat memadai, bank plat merah ini tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca berkelanjutan namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi terutama di tengah kondisi taganan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif saat ini.

    Selanjutnya dari sisi pendanaan, BRI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, yang didominasi oleh dana murah (CASA) dengan proporsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun. Pencapaian CASA BRI meningkat dibandingkan dengan porsi CASA pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 61,66 persen.

    Pencapaian CASA BRI salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital super app BRImo. Hingga akhir Maret 2025, pengguna BRImo telah mencapai 40,28 juta user atau meningkat 20,26 persen yoy. Pada triwulan I 2025, BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial atau naik 25,5 persen yoy dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen yoy.

    Kinerja positif BRI sampai dengan Maret 2025 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan juga permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan loan to deposit ratio (LDR) Bank yang berada di level 86,03 persen, dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,03 persen.

    Posisi CAR BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan oleh regulator. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang kuat, BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik dan lebih sehat pada periode yang akan datang. (cin)

  • Jasindo Bukukan Pendapatan Premi Rp4,02 triliun pada 2024

    Jasindo Bukukan Pendapatan Premi Rp4,02 triliun pada 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) mencatatkan peningkatan pendapatan premi sebesar 21,65 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp4,02 triliun serta laba bersih melonjak 52,91 persen yoy menjadi Rp157,33 miliar pada 2024.

    “Kinerja positif ini merupakan hasil dari upaya penguatan mitigasi risiko, di mana Jasindo berfokus pada penerapan prudent underwriting dan menyesuaikan profil risiko dengan risk apetite perusahaan sehingga kinerja positif perusahaan dapat lebih sustain,” kata Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel di Tangerang, Banten, Jumat malam.

    Ia menuturkan kinerja positif tersebut juga diiringi dengan tingkat Risk Based Capital (RBC) yang terjaga sebesar 150,40 persen per akhir 2024, lebih tinggi dibandingkan ambang batas minimum yang ditetapkan oleh Ototritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.

    Ia menyampaikan kinerja positif perseroan didukung oleh sejumlah lini bisnis utama, salah satunya asuransi properti yang mencatatkan hasil underwriting sebesar Rp145,23 miliar, meningkat Rp59,71 miliar atau 69,82 persen yoy.

    Lini bisnis asuransi rekayasa turut menjadi salah satu kontributor hasil underwriting terbesar dengan nilai mencapai Rp26,07 miliar, sementara hasil underwriting asuransi cargo tercatat sebesar Rp20,34 miliar, atau naik 138,98 persen yoy.

    Tidak hanya peningkatan hasil underwriting, Andy menyampaikan sejumlah produk Asuransi Jasindo juga mengalami pertumbuhan premi dan perluasan portofolio.

    Ia mengatakan asuransi cargo tumbuh 27,64 persen sejalan dengan meningkatnya aktivitas distribusi dan perdagangan nasional, asuransi engineering meningkat 15,29 persen didorong oleh ekspansi dan peningkatan proyek infrastruktur strategis nasional, serta asuransi marine hull naik 20,63 persen yang mencerminkan peningkatan kebutuhan proteksi armada pelayaran.

    Sedangkan, asuransi kendaraan tumbuh 10,12 persen yang menunjukkan pertumbuhan segmen ritel dan distribusi otomotif nasional, sementara asuransi energy offshore melonjak 51,96 persen yang menegaskan dominasi Jasindo dalam sektor minyak dan gas (migas).

    Selain itu, asuransi energy onshore mencatat pertumbuhan tertinggi 93,79 persen seiring meningkatnya proyek energi di daratan serta asuransi liability tercatat naik 3,42 persen yang mengindikasikan tren positif pada kesadaran mitigasi risiko hukum dan ganti rugi.

    “Keberhasilan ini semakin diperkuat dengan strategi mitigasi risiko yang efektif dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan risiko. Perbaikan menyeluruh pada sisi loss ratio menjadi salah satu kunci utama Jasindo dalam menjaga kinerja bisnis yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Andy Samuel.(cin)

     

  • Nasabah Bank Jatim Bawa Pulang Hadiah Utama Undian Simpeda Rp 500 Juta

    Nasabah Bank Jatim Bawa Pulang Hadiah Utama Undian Simpeda Rp 500 Juta

    JATIMPEDIA, SurabayaAsosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) kembali menyelenggarakan Undian Tabungan Simpeda Nasional Periode ke-2 Tahun XXXV-2025 dengan total hadiah sebesar Rp 3 miliar.

    Bertempat di Istora Papua Bangkit, Sentani, Jayapura, kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj Gubernur Papua Mayjen (Purn) Ramses Limbong, Plt. Ketua Umum Asbanda yang sekaligus sebagai Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, Direktur Utama Bank Papua Yuliana D. Yembise, serta jajaran direksi Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia.

     

    Dalam sambutannya Busrul menjelaskan, Tabungan Simpeda merupakan produk yang mempersatukan BPD seluruh Indonesia. Dalam perkembangannya, diakui Busrul bahwa Tabungan Simpeda terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Ini merupakan kepercayaan dari masyarakat Indonesia kepada BPD di seluruh Indonesia,“ ujarnya.

     

    Hal itu terlihat pada Undian Tabungan Simpeda Periode 2 Tahun XXXIV-2024 yang berlangsung di Danau Toba, Parapat, Sumatera Utara lalu, jumlah penabung tercatat 8.574.835 dengan jumlah saldo sebesar Rp77,88 triliun. “Nah kalau dilihat dari penarikan Simpeda di Parapat Danau Toba hingga Jayapura ini, dari sisi penabung jumlahnya naik 3,05 persen atau sebanyak 253.428 penabung, sedangkan saldonya juga tumbuh 7,36 persen atau naik Rp5,34 triliun,” ungkapnya.

     

    Maka dari itu, Busrul berharap kepada BPD seluruh Indonesia agar dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan produk Simpeda sehingga ke depannya selalu menjadi pilihan utama masyarakat dalam menabung. “Harapan kami, Simpeda bisa menjadi regional champions di BPD masing-masing. Sehingga peran BPD sebagai agen intermediasi keuangan dapat berjalan dengan baik,” tegasnya.

     

    Sementara itu, Ramses Limbong juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk menjadi Tuan Rumah pada pelaksanaan Penarikan Undian Simpeda Tingkat Nasional Tahun XXXV Tahun 2025. 

     

    Menurutnya, kegiatan itu juga menjadi momentum untuk memperkenalkan berbagai peluang serta solusi keuangan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta semakin mempererat tali silahturahmi yang terjalin dengan baik selama ini.

     

    “Lewat ajang Undian Tabungan Simpeda ini diharapkan bisa mendorong sinergi antar BPD yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebab, sinergi dan kolaborasi yang terjalin diyakini bisa meningkatkan kinerja BPD masing-masing daerah,” ujar Ramses.

     

    Adapun Undian tabungan Simpeda dilaksanakan dua kali dalam setahun dengan total hadiah Rp 6 miliar. Periode I pengumpulan poin, yakni 1 Januari – 30 Juni (diundi sekitar Agustus). Sedangkan periode II untuk pengumpulan poin selama 1 Juli – 31 Desember (diundi sekitar Maret). 

     

    Total hadiah Undian Tabungan Simpeda Periode ke-2 Tahun XXXV-2025 senilai Rp 3 miliar ini diikuti oleh 588 nasabah dari 23 BPD di Indonesia. Rinciannya, hadiah utama undian Tabungan Simpeda 2025 sebesar Rp 500 juta sukses dimenangkan oleh nasabah Bank Jatim. Kemudian, untuk kategori hadiah II diberikan kepada 4 nasabah masing-masing Rp100 juta diraih oleh nasabah Bank Kalbar, Bank Jatim, Bank Kaltimtara, dan Bank Papua. Lalu untuk pelaksanaan Undian Tabungan Simpeda berikutnya, estafet tuan rumah resmi diserahkan kepada Bank BPD DIY. (eka)

  • BNI Kucurkan Kredit ke Vinfast Rp1,51 Triliun untuk Bangun Pabrik

    BNI Kucurkan Kredit ke Vinfast Rp1,51 Triliun untuk Bangun Pabrik

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan pembiayaan melalui perjanjian kredit sindikasi sebesar Rp1,51 triliun untuk pembangunan pabrik mobil listrik PT VinFast Automobile Indonesia yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.

    Dalam perjanjian kredit sindikasi dengan total Rp1,84 triliun ini, BNI bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers and Bookrunner (MLAB). Adapun sisa porsi kredit untuk pembangunan pabrik VinFast disalurkan oleh PT Bank Maybank Indonesia.

    “Pabrik ini diharapkan menjadi pusat produksi kendaraan listrik VinFast untuk pasar domestik dan ekspor, sekaligus memperkuat rantai pasok industri otomotif nasional,” kata Direktur Corporate Banking BNI Agung Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Menurut Agung, keterlibatan aktif lembaga keuangan dalam pembiayaan industri mobil listrik akan mempercepat transformasi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.

    Ia mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen BNI terhadap perkembangan mobil listrik di Indonesia.

    “Ini bukan hanya tentang pembiayaan. Ini tentang keyakinan akan visi yang lebih besar tentang inovasi, keberlanjutan dan masa depan industri kendaraan listrik. Kerja sama ini bisa membawa kita bergerak lebih cepat, lebih jauh serta memberikan dampak nyata,” kata Agung.

    Adapun penandatanganan perjanjian kredit sindikasi telah diselenggarakan pada Kamis (24/4) di Jakarta antara BNI yang diwakili International and Financial Institutions Division Head BNI Rima Cahyani, bank peserta sindikasi, serta Deputi CEO VinFast Global Pham Thuy Linh.

    Sebelumnya pada Maret 2025, BNI dan VinFast (produsen mobil listrik asal Vietnam) juga telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di sela-sela dialog bisnis tingkat tinggi Vietnam-Indonesia dengan tema “Vietnam-Indonesia: Partnership for Progress and Prosperity” di Jakarta.

    Melalui MoU tersebut, BNI siap menyediakan dukungan konsultasi, pengalaman serta wawasan lokal, dan memfasilitasi akses ke produk layanan transaksional perbankan bagi VinFast dan perusahaan lain dalam ekosistem Vingroup.

    Selain itu, BNI juga dapat memfasilitasi mitra bisnis dalam mendukung misi VinFast mempercepat mobilitas hijau dan pengembangan infrastruktur di Indonesia, dengan tetap mematuhi regulasi dan kondisi setempat.(cin)

     

  • Kuartal I-2025, Realisasi KUR Bank Mandiri Rp12,83 Triliun

    Kuartal I-2025, Realisasi KUR Bank Mandiri Rp12,83 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kuartal I-2025 (Januari-Maret) telah mencapai Rp12,83 triliun dengan penerima lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia.

    Perseroan mencatat, realisasi tersebut mencapai 33,34 persen dari target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp38,5 triliun.

    “Komitmen kami adalah menghadirkan pembiayaan yang dapat memberikan dampak ekonomi langsung kepada pelaku usaha. Penyaluran KUR kami arahkan untuk mengakselerasi sektor-sektor produktif yang berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat struktur ekonomi daerah,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Darmawan merinci, penyaluran KUR Bank Mandiri pada periode tersebut terus didominasi oleh sektor produksi dengan komposisi sebesar 59,88 persen atau senilai Rp7,68 triliun, sedangkan sektor non-produksi sebanyak Rp5,15 triliun atau 40,12 persen dari total penyaluran KUR pada kuartal I-2025.

    Adapun berdasarkan sektor tersebut, pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp3,81 triliun atau setara 29,72 persen dari total KUR.

    Selanjutnya diikuti sektor jasa produksi sebesar Rp2,71 triliun, industri pengolahan sebesar Rp984 miliar, perikanan sebesar Rp164 miliar, dan sektor pertambangan Rp6,1 miliar.

    Sementara dari sisi segmen kredit, penyaluran KUR hingga Maret 2025 antara lain didominasi KUR Kecil sebesar Rp8,18 triliun dan KUR Mikro Rp4,64 triliun.

    Sebagai upaya menjaga kualitas penyaluran, Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam proses analisis kredit. Hasilnya, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) KUR Bank Mandiri masih dalam tren yang membaik dan terkendali.

    Darmawan mengatakan, penyaluran KUR ini merupakan hasil dari sinergi antara Bank Mandiri, pemerintah, dan pelaku usaha dalam mendorong pemulihan dan penguatan ekonomi, khususnya dari sektor produktif.

    Bank berkode emiten BMRI ini menjelaskan, pihaknya terus berupaya memperluas akses pembiayaan kepada UMKM dengan pendekatan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

    “Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat bersama seluruh pemangku kepentingan, kami optimistis penyaluran KUR semakin optimal, tepat sasaran, dan memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ekonomi nasional,” kata Darmawan.

    Dalam memperluas akses layanan perbankan bagi pelaku UMKM, Bank Mandiri juga terus mengembangkan ekosistem digital.

    Melalui platform Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, serta Livin’ Merchant, Bank Mandiri menghadirkan solusi digital yang memungkinkan UMKM mengakses pembiayaan, melakukan transaksi usaha, dan mengelola keuangan secara lebih mudah, efektif dan efisien.

    Selain itu, Bank Mandiri juga memaksimalkan peran Mandiri Agen, mitra layanan keuangan di berbagai wilayah pelosok, untuk memperluas jangkauan program KUR dan melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat.

    Menurut perseroan, strategi ini merupakan bagian dari upaya membangun fondasi pertumbuhan UMKM yang tangguh dan mandiri. (cin)

     

  • Penjualan Sukuk ST014 BSI Lampaui Target

    Penjualan Sukuk ST014 BSI Lampaui Target

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat bahwa penjualan Sukuk Tabungan Ritel Seri ST014 melalui BSI telah melampaui target awal penjualan atau oversubscribe sebesar 153,75 persen dari target.

    Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan, capaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan negara melalui instrumen investasi yang aman, syariah, dan menguntungkan melalui BSI.

    “Artinya, kehadiran Sukuk Ritel ST014 ini memperoleh antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya nasabah BSI,” kata Bob dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

    Dengan masa penawaran yang dibuka pada 7 Maret dan ditutup pada 16 April 2025 pukul 10.00 WIB, Bob mencatat bahwa peminat Sukuk ST014 ini meningkat dibandingkan seri sukuk tabungan sebelumnya yakni seri ST013.

    Sebagai mitra distribusi sukuk negara untuk penjualan ST014, Bob mengatakan bahwa BSI terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan dan investasi syariah yang inklusif dan mudah bagi seluruh nasabah.

    Sukuk Tabungan Ritel Seri ST014 terdiri atas dua seri antara lain ST014-T2 yang memiliki tenor 2 tahun serta ST014-T4 dengan tenor 4 tahun.

    Di BSI, penjualan sukuk ritel ST014-T2 lebih tinggi baik dari segi investor maupun nominal apabila dibandingkan ST014-T4. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah di BSI lebih menyukai untuk berinvestasi pada instrumen investasi dengan tenor yang lebih pendek.

    Sukuk ritel ST014 merupakan produk investasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah. Produk ini menawarkan imbal hasil yang menarik bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi sesuai dengan prinsip syariah.

    Seri ST014-T2 menawarkan kupon imbal hasil 6,5 persen. Sementara seri ST014-T4 memberikan kupon imbal hasil sebesar 6,6 persen.

    Selain menawarkan imbal hasil kompetitif, sukuk ritel juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk turut serta membangun negeri.

    Sukuk Ritel ST014 menjadi salah satu bagian dari strategi pembiayaan APBN yang inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat partisipasi investor domestik dalam mendukung pembangunan nasional.

    “Selain berinvestasi untuk diri sendiri, dengan membeli sukuk ritel ini kita juga turut berpartisipasi dalam pembangunan negeri,” tutup Bob.(cin)

  • DPK Perbankan Mulai Melambat Sejak Maret 2025

    DPK Perbankan Mulai Melambat Sejak Maret 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – Setelah mengalami penguatan pertumbuhan dalam dua bulan berturut-turut (Januari-Februari 2025), pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan kembali bergerak melambat pada Maret 2025 menjadi 4,75% year on year (yoy)

    “Dana pihak ketiga perbankan atau DPK perbankan tercatat tumbuh 4,75% menjadi Rp 9.010 triliun,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam konferensi pers Hasil Rapat berkala KSSK II Tahun 2025 yang digelar secara daring pada Kamis (24/4/2025).

    Dia pun merinci setiap pertumbuhan instrumen DPK, baik itu giro, tabungan, dan deposito yang mana masing-masing bertumbuh sebesar 4,01% yoy, 7,74% yoy, dan 2,89% yoy.

    Jika ditilik lebih lanjut, pertumbuhan total DPK sebesar 4,75% yoy pada Maret 2025 menandai telah terjadi pelambatan, setelah dua bulan sebelumnya penghimpunan dana masyarakat oleh perbankan tumbuh menguat.

    Sebagai gambaran, DPK perbankan pada Desember 2024 tumbuh sebesar 4,48% yoy. Kemudian pertumbuhan tercatat lebih tinggi pada Januari 2025 menjadi 5,51% yoy dan sebesar 5,75% yoy pada Februari 2025.

    Kekhawatiran mengenai pelambatan pertumbuhan DPK sejatinya sudah dibeberkan oleh Bank Indonesia (BI) pada Rabu (23/4/2025). BI menyebut bahwa sejumlah bank tengah menghadapi kesulitan untuk meningkatkan DPK, meskipun minat menyalurkan kredit masih kuat dan kondisi likuiditas relatif memadai.

    “Minat penyaluran kredit dan kondisi likuiditas masih cukup memadai, meskipun sejumlah bank mulai menghadapi kendala dalam meningkatkan pendanaan, baik dana pihak ketiga (DPK) maupun sumber lainnya untuk penyaluran kreditnya,” beber Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada Rabu (23/4/2025).

    Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum I Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Alexandra Askandar menyatakan bahwa program-program pemerintah akan mendorong permintaan kredit (credit demand) di dalam negeri. Ini jadi kompensasi atas melemahnya permintaan kredit di sektor-sektor ekonomi di Indonesia yang terdampak tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    “Ada sektor yang memang secara langsung terdampak dengan adanya policy tariff ini. Tapi banyak sektor lain yang juga masih terbuka, ada ruang untuk pertumbuhannya (pertumbuhan kredit),” kata Alexandra di Jakarta, pada Kamis (24/4/2025), seperti dikutip.

    Namun demikian, wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI itu menuturkan bahwa dari sisi penawaran kredit (supply credit), perbankan dihadapkan pada kendala likuiditas. Kecepatan penyaluran kredit ke depan salah satunya akan ditentukan oleh keseimbangan likuiditas tersebut.

    Di samping itu, Alexandra juga menyatakan bahwa perbankan mesti menjaga kualitas asetnya di tengah potensi pelambatan ekonomi global saat ini dan ke depan. Risiko yang demikian itu membuat bank-bank tidak seagresif dibandingkan dengan periode sebelum perang dagang.(cin)

  • Kuartal I-2025, Bank Jago Salurkan Kredit Rp20,3 Triliun

    Kuartal I-2025, Bank Jago Salurkan Kredit Rp20,3 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Jago Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp20,3 triliun per kuartal I 2025, meningkat 42 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 14,3 triliun.

    “Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung di Jakarta, Jumat.

    Bank Jago menyalurkan kredit dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian.

    Hal ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

    Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp32,5 triliun atau tumbuh 44 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,5 triliun.

    Sementara Bank Jago juga membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp60 miliar per akhir Maret 2025 atau tumbuh 178 persen dari akhir Maret 2024 sebesar Rp22 miliar.

    Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 36,4 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Di sisi lain rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio berada pada 94 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat.

    “Pencapaian ini merupakan bukti Bank Jago tetap fokus untuk bertumbuh sebagai bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta fundamental dan manajemen risiko yang baik. Dengan situasi yang menantang, kami selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian sambil melihat peluang untuk tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Arief.

    Per kuartal I 2025, Bank Jago telah melayani 16,3 juta nasabah, termasuk 13 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah empat juta nasabah dibandingkan posisi akhir kuartal I-2024 yang sebanyak sembilan juta nasabah.

    Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 62 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Per Maret 2025, total DPK Bank Jago mencapai Rp21,4 triliun, naik dari Rp13,2 triliun per Maret 2024.

    Dari jumlah tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 54 persen atau Rp11,5 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 46 persen atau Rp9,9 triliun.

    “Dengan situasi perekonomian global yang mengalami ketidakpastian, kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada,” sebut Arief.(cin)

  • Equity Life Indonesia dan Bank Maspion Jalin Kemitraan Strategis

    Equity Life Indonesia dan Bank Maspion Jalin Kemitraan Strategis

    JATIMPEDIA, JakartaPT Equity Life Indonesia (Equity Life Indonesia) bersama PT Bank Maspion Indonesia Tbk (Bank Maspion) resmi menjalin kemitraan strategis dengan meluncurkan produk asuransi jiwa, Legacy Lifetime Protection.

    Produk ini hadir sebagai solusi proteksi jiwa untuk memberikan ketenangan pikiran kepada nasabah Bank Maspion dengan memberikan manfaat perlindungan jangka panjang sekaligus legacy bagi keluarga tercinta.

    Adapun kemitraan strategis ini diresmikan melalui penandatanganan kerja sama yang berlangsung di kantor pusat Bank Maspion di Surabaya.  

    Perlindungan Hari Ini, Legacy untuk Masa Depan Nanti

    Risiko dalam hidup seperti sakit ataupun kecelakaan dapat terjadi tanpa diduga, namun mempersiapkan masa depan keluarga adalah keputusan yang dapat diambil hari ini. Di sinilah asuransi jiwa memiliki peran penting sebagai bentuk jaring pengaman sekaligus warisan untuk keluarga tercinta apabila terjadi risiko tak terduga. Legacy Lifetime Protection adalah jawaban bagi tulang punggung keluarga untuk dapat terus menjaga kesejahteraan keluarga, bahkan saat mereka sudah tak bisa lagi mendampingi. 

    Legacy Lifetime Protection memberikan manfaat utama berupa 100% uang pertanggungan jika terjadi risiko meninggal dunia akibat penyakit atau kecelakaan, dengan pilihan masa perlindungan jiwa hingga usia 75, 85, atau 100 tahun. Selain itu, produk ini juga memberikan manfaat lainnya seperti:

    1. Tambahan manfaat meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar 100% uang pertanggungan, hingga Tertanggung berusia 75 tahun.
    2. Tambahan manfaat pengembalian premi sebesar 100% total premi yang telah dibayarkan jika terjadi risiko meninggal dunia terhadap diri Tertanggung dalam masa pembayaran premi.
    3. Manfaat akhir masa asuransi sebesar 100% uang pertanggungan akan diberikan jika Tertanggung hidup hingga akhir masa asuransi.

    Produk ini juga memberikan keleluasan bagi nasabah untuk melengkapi manfaat perlindungan dasarnya dengan produk-produk asuransi tambahan seperti manfaat bebas premi dalam hal terjadi risiko cacat tetap total atau didiagnosis mengalami salah satu dari 31 penyakit kritis terhadap diri Tertanggung, manfaat bebas premi dalam hal terjadi risiko meninggal dunia atau cacat tetap total terhadap diri Pemegang Polis, serta tambahan manfaat meninggal dunia akibat penyakit atau kecelakaan terhadap diri Tertanggung hingga usia 75 atau 100 tahun.

     

    Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Pasti

    Kemitraan strategis ini mencerminkan komitmen jangka panjang Equity Life Indonesia dalam memperluas jangkauan produk melalui jalur distribusi bancassurance, serta menjadi bagian nyata dalam perencanaan keuangan keluarga Indonesia. Kemitraan ini tidak hanya memperkuat jaringan distribusi produk asuransi, tetapi juga mendorong literasi keuangan masyarakat dalam hal perencanaan warisan dan manajemen risiko.

    Presiden Direktur Bank Maspion, Ibu Kasemsri Charoensiddhi, menuturkan, “Peluncuran produk asuransi jiwa hasil kemitraan dengan Equity Life Indonesia ini merupakan langkah strategis Bank Maspion dalam memberikan layanan finansial yang komprehensif kepada nasabah. Kami menyadari berkembangnya kebutuhan Masyarakat akan perlindungan finansial jangka panjang, Bank Maspion ingin hadir lebih dari sekedar penyedia layanan perbankan, tetapi juga sebagai mitra terpercaya dalam setiap kebutuhan finansial nasabah. Melalui kolaborasi ini, Bank Maspion ingin menghadirkan solusi asuransi jiwa yang tidak hanya mudah diakses, tetapi juga relevan bagi dan bernilai bagi nasabah.”

    Presiden Direktur Equity Life Indonesia, Bapak Samuel Setiawan menambahkan, “Legacy Lifetime Protection bukan hanya tentang proteksi, namun juga tentang memberikan ketenangan pikiran dan menyiapkan legacy yang bermakna bagi keluarga. Diharapkan dengan hadirnya produk ini, juga dapat melengkapi ragam kebutuhan finansial nasabah PT Bank Maspion Indonesia Tbk.” (cin)