Tag: #mandiri by kopra

  • HUT ke-26 Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif

    HUT ke-26 Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif

    JATIMPEDIA, Jakarta – Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk menghadirkan kemudahan, kenyamanan, dan pengalaman perbankan yang lebih personal.

    Mengusung tema “Adaptif dan Solutif”, Bank Mandiri terus berkomitmen menawarkan solusi finansial inovatif yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di era digital yang berkembang pesat.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah pembaruan tampilan atau user interface pada aplikasi Livin’ by Mandiri. Aplikasi andalan perseroan ini, hadir dengan desain yang lebih modern dan intuitif, serta memanfaatkan teknologi machine learning untuk memberikan layanan yang lebih personal.

    Selain itu, melalui pemanfaatan analisis data perilaku transaksi nasabah, aplikasi ini mampu merekomendasikan fitur-fitur serta promo yang sesuai dengan kebiasaan dan preferensi masing-masing pengguna. Bukan cuma itu, nasabah juga dapat menyesuaikan tampilan halaman utama aplikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah sehari-hari.

    “Inovasi ini merupakan langkah kami untuk menjadikan Livin’ by Mandiri sebagai Beyond Super App, yang memungkinkan nasabah untuk merasakan pengalaman perbankan yang lebih mudah, cepat, dan personal,” ujar Darmawan di Jakarta, Sabtu (5/10).

    Bukan tanpa sebab, sejak diluncurkan pada Oktober 2021 lalu Livin’ by Mandiri telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Tercatat, hingga Agustus 2024, pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri menembus angka 27 juta pengguna, naik 33% secara Year on Year (YoY). Dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp2.589 triliun dengan volume transaksi sebesar 2,4 miliar transaksi.

    Selain peningkatan pada tampilan aplikasi, Bank Mandiri juga memperkenalkan fitur baru yang semakin memudahkan nasabah untuk mengelola keuangan, lewat Livin’ Investasi Saham. Fitur teranyar ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi jual beli saham langsung melalui aplikasi Livin’, tanpa perlu berpindah ke platform lain.

    Berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas, nasabah pengguna Livin’ kini dapat membuka rekening dana nasabah (RDN), melakukan deposit dan penarikan dana kapan saja, serta memantau portofolio investasi dalam satu aplikasi yang terintegrasi dengan fitur investasi lainnya seperti reksadana.

    “Lewat Livin’ Investasi Saham, nasabah dapat memaksimalkan perencanaan finansial, serta melakukan diversifikasi portofolio secara lebih leluasa. Sehingga semakin dekat dengan tujuan keuangan para nasabah,” imbuh Darmawan.

    Untuk semakin memanjakan nasabah, Bank Mandiri juga meluncurkan fitur Livin’poin. Dengan kehadiran fitur ini, nasabah dapat memantau jumlah poin yang diperoleh secara real-time melalui aplikasi, serta menukarkannya dengan hadiah pilihan sesuai keinginan.

    “Nasabah bisa mengumpulkan poin dari berbagai transaksi yang dilakukan, serta melalui aktivitas menarik lainnya seperti permainan dan tantangan yang tersedia di aplikasi. Poin yang terkumpul dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik, mulai dari voucher diskon untuk produk elektronik hingga airline miles,” kata Darmawan.

    Bank berlogo pita emas ini mengatakan, Livin’poin dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi nasabah dalam setiap transaksi, serta menawarkan fleksibilitas yang memungkinkan nasabah memilih reward yang paling sesuai dengan kebutuhan.

    Lebih dari dua dekade melayani negeri, Bank Mandiri tidak hanya berfokus pada layanan finansial, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat luas. Salah satu wujud dari komitmen ini adalah peluncuran Livin’ Planet, sebuah inisiatif terbaru yang kini terintegrasi dalam aplikasi Sukha, memberikan akses kepada nasabah untuk mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan serta berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

    Darmawan menjelaskan bahwa inovasi ini dirancang untuk melibatkan peran nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Melalui Livin’ Planet, nasabah dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan kendaraan atau konsumsi energi.

    Dengan kalkulator karbon yang terintegrasi dalam super app Livin’ by Mandiri, nasabah dapat secara mandiri mengukur dan memahami dampak aktivitas terhadap lingkungan. Selain itu, nasabah juga dapat berpartisipasi dalam program penanaman pohon sebagai upaya untuk menyeimbangkan emisi karbon pribadi.

    Program ini tidak hanya berkontribusi pada penyerapan karbon yang signifikan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat sekitar. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat mengakses laporan yang memungkinkan memantau kontribusi dalam program pelestarian lingkungan tersebut, menjadikan keterlibatan nasabah lebih transparan.

    Asal tahu saja, bank bersandi emiten BMRI ini menegaskan, komitmen ini merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Tercatat, Per Juni 2024, Bank Mandiri mencatatkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp 278 triliun, tumbuh 14,7% secara tahunan (YoY).

    Pertumbuhan ini didorong oleh portofolio hijau yang mencapai Rp 139 triliun, dengan peningkatan 20,4% YoY, menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader dengan porsi sekitar 30%. Di sisi lain, portofolio sosial tercatat sebesar Rp 139 triliun, tumbuh 9,5% YoY, didorong oleh pertumbuhan kredit UMKM yang diperkuat oleh platform digital Livin’ Merchant, yang memberikan akses finansial kepada 2 juta UMKM dengan porsi 60% di wilayah non-urban.

    Tidak berhenti disitu, Bank Mandiri dalam HUT ke-26 ini juga meluncurkan pembaruan besar pada layanan digital wholesale banking, Kopra by Mandiri, dengan tampilan yang lebih elegan. Versi terbaru ini menghadirkan pengalaman transaksi yang lebih baik dan fitur-fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan nasabah secara menyeluruh.

    Pemanfaatan artificial intelligence di Kopra by Mandiri memberikan wawasan yang membantu nasabah dalam pengambilan keputusan finansial. Langkah ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai pemimpin di pasar wholesale banking Indonesia dengan inovasi yang adaptif dan solutif.

    Adapun, pembaruan Kopra by Mandiri berfokus pada Cash Management, Trade Finance, dan Value Chain untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah domestik dan internasional.

    “Salah satu bentuk inovasi pada Kopra by Mandiri yang memanfaatkan artificial intelligence adalah hadirnya fitur Cashflow Forecasting. Fitur ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk memantau dan mendapatkan wawasan finansial untuk mempersiapkan kebutuhan kas nasabah di masa depan dengan lebih akurat,” tambahnya.

    Bank Mandiri juga memanfaatkan “Unique All-Rounder Ecosystem” untuk memperkuat ekosistem nasabah wholesale dan rantai pasok dengan solusi terintegrasi antara Kopra by Mandiri dan Livin’ by Mandiri. Inovasi ini termasuk layanan Kopra to Livin’ Financing yang mempercepat penerimaan pembayaran bagi supplier, dan mendukung pengembangan ekosistem closed-loop yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari supplier hingga nasabah perorangan.

    “Di usia ke-26 ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik yang adaptif dan solutif bagi seluruh nasabah sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional dengan menciptakan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Darmawan. (cin)

  • Ini Langkah Bank Mandiri Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon

    Ini Langkah Bank Mandiri Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon

    JATIMPEDIA,Jakarta – Jakarta Bank Mandiri berkomitmen guna mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 mendatang. Komitmen tersebut terlihat dari beberapa hal yang dilakukan Bank Mandiri hingga saat ini, mulai dari transformasi layanan hingga pembiayaan hijau.

    Wakil Direktur Bank Mandiri, Alexandra Askandar menyebut, dalam rangka efisiensi energi, Bank Mandiri telah melakukan transformasi melalui digitalisasi layanan, yakni dengan SuperApps seperti Livin’ dan Kopra.

    “Di samping itu, Bank Mandiri menjajaki strategi pengimbangan karbon, termasuk pembelian kredit karbon dan investasi dalam proyek karbon seperti restorasi lahan dan konservasi,” sebutnya dalam sesi diskusi Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di JCC Senayan Jakarta.

    “Komitmen Bank Mandiri yang telah dilakukan dalam memimpin transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon adalah dengan pendekatan yang berfokus pada klien,” imbuh Alexandra.

    Ia pun mengungkapkan, berkaitan dengan itu, Bank Mandiri secara khusus membentuk ESG Desk, yang menawarkan pinjaman terkait keberlanjutan (SLL), pembiayaan untuk perusahaan yang sedang bertransisi, dan produk hijau lainnya.

    “Melalui ESG Desk, Bank Mandiri telah menyelenggarakan banyak forum diskusi kelompok (FGD), lokakarya, dan seminar untuk nasabah Bank Mandiri seperti PLN Group, Pertamina Group, Semen Indonesia Group, Sinarmas Group, dan nasabah korporasi besar lainnya,” ungkap Alexandra.

    “Langkah untuk mensosialisasikan pembiayaan berkelanjutan ini juga diikuti oleh sektor ritel, di mana Bank Mandiri meluncurkan kredit pemilikan rumah (KPR) hijau dan reksa dana hijau,” jelasnya. (raf)

  • Bank Mandiri Pertegas Bisnis Wholesale dan Kembali Kuasai Pasar Sindikasi Indonesia

    Bank Mandiri Pertegas Bisnis Wholesale dan Kembali Kuasai Pasar Sindikasi Indonesia

    Jakarta, JP -Memasuki usia ke-24 Bank Mandiri semakin memperkuat eksistensi sebagai bank unggulan di segmen wholesale lewat optimalisasi bisnis. Untuk itu, Bank Mandiri secara konsisten fokus mengintensifkan pertumbuhan bisnis value chain berbasis ekosistem nasabah.

    Melalui pengembangan dan optimalisasi digital yang menyeluruh, Bank Mandiri telah meluncurkan Super App Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel dan Wholesale Digital Super Platform untuk nasabah wholesale. Kedua aplikasi tersebut telah bertransformasi dengan menyediakan layanan keuangan yang lengkap dan terintegrasi bagi nasabah dari seluruh segmen.

    Hal ini juga menjadi dukungan perseroan terhadap salah satu agenda utama presidensi G20, yakni transformasi ekonomi berbasis digital. Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati menjelaskan, Bank Mandiri juga secara aktif mempertajam fokus bisnis dengan mengedepankan potensi kewilayahan dan bersinergi dengan perusahaan anak untuk menjadi competitive advantage.

    “Sebagai bank dengan pangsa pasar wholesale terbesar, kami ingin mendorong pertumbuhan bisnis yang konsisten dan tentunya berkelanjutan,” ujarnya Senin (17/10).

    Hasilnya, dalam delapan bulan pertama 2022 BMRI telah berhasil menyalurkan kredit wholesale sebesar Rp 580,18 triliun. Nilai itu tumbuh hingga 8,36% secara tahunan atau year on year (YoY) bila dibandingkan periode akhir Agustus 2021 lalu.

    Pertumbuhan kredit wholesale BMRI ini, utamanya disumbang oleh segmen corporate banking yang mencapai Rp 353,75 triliun per Agustus 2022, meningkat Rp 15,8 triliun secara tahunan. Indah menjelaskan, meski kondisi perekonomian saat ini dilanda ketidakpastian, Bank Mandiri optimis Indonesia masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang masih akan bertahan dari dampak tekanan ekonomi global.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, BMRI menitikberatkan optimalisasi bisnis melalui pengembangan layanan yang dapat menjangkau lebih banyak korporasi di berbagai daerah. Dengan begitu, kami berharap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih merata,” imbuhnya.

    Hal ini lanjut Indah juga sejalan dengan intisari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-24 yang jatuh pada 2 Oktober 2022 dengan aspirasi untuk mempertegas posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar dengan konsistensi transformasi bisnis secara menyeluruh. Hari jadi ini juga menjadi momentum bagi Bank Mandiri untuk melanjutkan fokus utama yakni membangun dan berkontribusi bagi perekonomian Tanah Air.

    “Kunci utama untuk mewujudkan hal ini adalah kolaborasi dari seluruh pihak. Ke depan, Bank Mandiri berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah wholesale agar terus memberikan nilai lebih kepada perekonomian dan masyarkat,” terangnya.

    Sebagai bank yang unggul di bisnis wholesale, BMRI juga terus mendorong kontribusi terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan dan pencapaian BMRI menempati posisi puncak sebagai kreditur sindikasi terbesar di Indonesia.

    “Pencapaian ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan Bank Mandiri dalam mempercepat ekspansi usaha dan pengembangan bisnis pelaku usaha yang dapat berkontribusi langsung terhadap perekonomian Tanah Air,” terangnya.

    Mengacu pada data Bloomberg League Table Reports, BMRI tercatat menduduki posisi puncak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dan Bookrunner, Tercatat jumlah pangsa MLA pasar sindikasi Bank Mandiri menembus 15,6% untuk periode 1 Januari – 2 Oktober 2022. Dari sisi MLA, pada periode tersebut BMRI juga tengah mengelola pembiayaan sindikasi senilai  3,41 miliar dollar AS.

    Adapun, dari sisi Bookrunner, Bank Mandiri berhasil menduduki posisi wahid lewat perolehan pangsa pasar yang mencapai 16,86% dengan total nilai menembus 2,3 miliar dollar AS. ndah mengungkapkan, transaksi kredit sindikasi yang dikelola BMRI baik sebagai MLA ataupun Bookrunner ini tidak sedikit yang melibatkan lembaga keuangan internasional bukan hanya dari lembaga keuangan domestik.

    Hal ini disebabkan karena demand atas Indonesian Syndicated Loan di luar negeri yang cukup tinggi, sehingga Mandiri juga menggandeng partner-partner bank di luar negeri untuk ikut berpartisipasi pada kredit sindikasi yang di arrange oleh BMRI.

    “Sebagai bank yang fokus pada bisnis dan ekosistem wholesale, Bank Mandiri memiliki keunggulan serta komitmen yang kuat dalam dukungan kepada pembiayaan berskema sindikasi. Kami berharap upaya ini juga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (raf)

  • Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri

    Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri

    Jakarta,JP – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali menggelar ajang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2022. Perhelatan tahunan ini bertujuan untuk mendorong lahirnya bibit-bibit unggul wirausaha muda kreatif, inovatif serta dapat berkontribusi aktif untuk menciptakan ekonomi Indonesia yang impresif.

    Konsisten digelar sejak 2007, WMM telah menjadi salah satu ajang bergengsi favorit yang mewadahi ribuan pelaku usaha usia muda. Tercatat, lebih dari 50.000 wirausaha muda dari seluruh Indonesia telah menjadi bagian dari kompetisi ini, baik sebagai juara, finalis, maupun peserta.

    Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, WMM 2022 mengusung tema Proud to be Entrepreneur yang diharapkan mampu memantik semangat berwirausaha generasi muda Tanah Air untuk bersama membangun negeri.

    “Tahun ini menjadi tahun ke-17 kompetisi ini digelar. Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN turut bangga dapat terus konsisten mewadahi para Jawara Wirausaha Muda di Indonesia untuk berkembang dan naik level dari lokal ke nasional, nasional hingga ke global,” ujar Rudi di Jakarta, Selasa (27/9).

    Ajang WMM kali ini, lanjut Rudi sangat spesial, karena seluruh peserta akan diuji oleh kegiatan yang dikemas dalam tayangan menghibur dalam format Digital Series. Nantinya, masyarakat pun dapat merasakan langsung dan belajar bersama melalui platform digital Youtube.

    Tak hanya itu, WMM kali ini juga kembali menghadirkan Festival Expo WMM yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Dalam Expo ini Bank Mandiri mengundang seluruh mitra binaan terbaik Bank Mandiri yang menjadi bagian program CSR perseroan di bidang kewirausahaan seperti WMM, Rumah BUMN dan Kewirausahaan Petani.

    Baca juga: Kenaikan Suku Bunga Acuan Bisa Kerek NIM Bank Mandiri (BMRI), Bagaimana dengan Sahamnya?

    “WMM 2022 juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT Bank Mandiri ke-24, di mana event ini menjadi simbol kontribusi Bank Mandiri untuk dunia usaha dan pelaku usaha muda Indonesia. Harapannya, event ini dapat mengapresiasi pelaku usaha muda atas semangat dan inovasi yang telah mereka lakukan untuk kemajuan ekonomi Indonesia,” kata Rudi.

    Sementara VP CSR Center Dept Bank Mandiri Diwangkoro A Ratam menambahkan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, WMM 2022 terbagi ke dalam sub kategori baru yaitu boga atau bisnis makanan dan minuman, lalu kategori kreatif seperti kesenian dan budaya, fesyen, dan entertainment. Kemudian, kategori teknologi dalam bentuk bisnis atau inovasi digital, dan juga kategori sosial yang memiliki aspek pemberdayaan lingkungan dan jasa kepada masyarakat.

    Seluruh peserta, lanjut Diwang, akan mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru mengenai cara mengelola dan memaksimalkan potensi bisnis. Sekaligus memperebutkan posisi pemenang dengan total hadiah mencapai Rp 2 miliar.

    Pasalnya, dalam WMM 2022 Bank Mandiri kembali menghadirkan Expo bagi para peserta sebagai ajang mengenalkan produk dan bisnisnya kepada masyarakat secara langsung. Expo WMM 2022 juga menjadi poin penting dalam penilaian bagi peserta untuk meraih posisi puncak.

    “Tidak hanya sekedar kompetisi, peserta WMM 2022 akan mendapatkan banyak ilmu baru. Sekaligus meningkatkan kapasitas dan kemampuan sebagai pebisnis yang tangguh mulai dari meningkatkan kemampuan branding, komunikasi, hingga strategi marketing lainnya,” lanjut Diwang.

    Inovasi penyelengaraan WMM 2022 tidak berhenti sampai disitu, pada tahun ini untuk pertama kalinya dibuka kategori santripreneur. Hal ini dilakukan untuk mendorong kapasitas para santri di seluruh Indonesia agar memiliki semangat kewirausahaan dan diharapkan dapat menjadi bagian dari motor perekonomian nasional di masa mendatang.

    Sebagai rangkaian dari pre-event kompetisi, anak muda yang sedang merancang model bisnis usahanya juga dapat mendaftarkan diri dalam kategori business plan. Ide bisnis yang cemerlang juga berpeluang untuk memperoleh hadiah dengan total mencapai Rp 500 juta.

    Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Berkontribusi 20,7% terhadap Kredit Hijau Nasional

    Selanjutnya, seleksi kompetisi WMM bagi pengusaha muda akan dilakukan di masing-masing wilayah dengan tahapan awal registrasi melalui akses website www.wmm.id pada 27 September hingga 27 Oktober 2022. Setelah itu, akan dilakukan seleksi administrasi, asesmen, validasi dan penjurian regional 2 minggu setelah pendaftaran ditutup.

    “Sebagai pionir program pembinaan wirausaha, Wirausaha Muda Mandiri memiliki keistimewaan bagi para peserta yaitu kesempatan untuk bergabung dalam komunitas alumni dan tentu saja mengakses produk dan layanan keuangan Bank Mandiri untuk membantu pengembangan usaha,” pungkas Diwang. (raf)

     

  • Bank Mandiri Jaga Proyeksi Bunga Bersih 5,4 Persen

    Bank Mandiri Jaga Proyeksi Bunga Bersih 5,4 Persen

    Jakarta, JP – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bisa dijaga di level 5,4% atau lebih hingga akhir 2022. Di samping itu, perseroan tetap berupaya mengelola biaya dana (cost of fund/CoF) direntang moderat yakni 1,2% sampai 1,3%.

    Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyampaikan, rasio NIM telah diukur setidaknya bisa mencapai 5,1% sampai dengan 5,4% hingga akhir tahun ini. Pada semester I-2022 perseroan berhasil membukukan NIM sebesar 5,4%.

    “Kita meyakini bahwa rate 5,4% dapat dijaga pada level yang sama. Bahkan, kita punya keyakinan akan sedikit meningkat dengan apa yang telah dicapai pada semester I-2022,” ucap Sigit pada Public Expose Live Bank Mandiri, Kamis (15/9).

    Tapi di sisi lain, dia mengatakan, bank perlu mengantisipasi hal-hal yang berpotensi menurunkan NIM, salah satunya yakni mengelola CoF dalam level baik. Apalagi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi tantangan yang berimplikasi mengerek naik CoF perseroan.

    Meski begitu, risiko tersebut bisa ditekan selama rasio dana murah (current account saving account/CASA) dijaga seperti saat ini di level 75%. Berikut dengan inisiatif menghimpun dana murah melalui aplikasi Livin’ dan Kopra dalam beberapa waktu belakangan.

    “Tentu kita memproyeksikan ada sedikit kenaikan CoF. Kalau CoF saat ini ada di kisaran 1,2% sampai 1,3%, ke depan kita perkirakan ada kenaikan 10 basis poin (bps). Ini angka yang sangat minimal dibandingkan kenaikan angka BI Rate yang kita perkirakan sampai akhir tahun sampai dengan 50-100 bps,” kata Sigit.

    Sigit mengakui bahwa kenaikan BI7DDR sampai akhir tahun ini akan mendorong bank menyesuaikan tingkat bunga kredit (lending rate). Tapi sebelum itu, Bank Mandiri perlu menimbang sejumlah faktor dan tidak seketika meningkatkan suku bunga kreditnya.

    Faktor pertama terkait dengan likuiditas. Dengan rasio CASA tadi bisa dipertahankan, maka risiko kenaikan bunga kredit pun bisa ditekan. “Ini bagian dari strategi yang sudah kita lakukan, sehingga CoF bisa terjaga di angka yang rendah dan bisa menjaga NIM di angka yang sehat,” kata dia seperti dikutip Investor.

    Kedua, Sigit menyatakan, Bank Mandiri perlu menilik kondisi usaha debitur. Memandang BI Rate bisa jadi ikut mempengaruhi kemampuan nasabah dalam membayar angsurannya. Sehingga hal ini perlu dipertimbangkan agar nantinya kenaikan suku bunga kredit tidak berdampak lebih jauh pada kualitas aset.

    Sementara faktor ketiga adalah melihat aspek kompetisi. Jika kebanyakan bank lain tidak menaikkan suku bunganya, hal ini akan direspons perusahaan untuk ikut tren industri.

    “Kenaikan BI7DRR tidak serta merta akan diikuti di sisi lending rate, sangat tergantung atau mempertimbangkan banyak sekali faktor. Bank Mandiri akan mempertimbangkan sisi yang terbaik secara keseluruhan supaya bisa memberikan return yang baik, sekaligus terjaga baik serta tumbuh secara sehat,” jelas dia.

    Terpisah, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menambahkan, industri perbankan harus mewaspadai perkembangan NPL dan kecukupan cadangan pada 2023, khususnya portofolio restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Bank Mandiri cukup konservatif dalam melakukan pencadangan secara bertahap.

    “Sehingga apabila kebijakan OJK tersebut tidak diperpanjang tahun depan, kami sudah siap dengan semua CKPN yang diperlukan dan juga kita sudah melakukan account downgrades untuk akun-akun yang tidak bisa bertahan. Sehingga untuk kami, NPL dan CKPN tidak akan ada cliff effect,” jelas dia.

    Di sisi lain, Siddik mengatakan, Bank Mandiri dan industri perbankan nasional siap mendukung pertumbuhan dari sektor industri energi baru terbarukan atau (renewable energy) Hal ini merupakan bagian dari strategi bisnis yang akan diutamakan pada tahun ini dan ke depan.

    “Portofolio kredit Bank Mandiri yang memiliki kriteria sebagai sustainable finance itu sekitar 25% dari total portofolio kredit atau Rp 250 triliun. Kita sudah memiliki strategi khusus untuk pertumbuhan bisnis di sustainable finance yang termasuk di dalamnya adalah energi baru terbarukan,” kata dia. (raf)