Stimulus Diskon Tiket Kapal 50 Persen Dongkrak Jumlah Penumpang Pelni Hingga 49 Persen
JATIMPEDIA, Jakarta – Program stimulus berupa potongan harga tiket kapal sebesar 50 persen yang digulirkan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) terbukti efektif. Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, menyampaikan bahwa kebijakan ini berhasil meningkatkan jumlah penumpang hingga 49 persen selama periode 5–20 Juni 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Jika kita lihat dari 5 Juni hingga 20 Juni tahun lalu (2024), penjualan tiket tercatat sebanyak 208.000. Tahun ini melonjak menjadi 310.000 tiket. Artinya, ada peningkatan sekitar 49 persen,” ujar Tri saat ditemui di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menurutnya, lonjakan signifikan ini menjadi bukti bahwa diskon tarif angkutan laut sangat efektif dalam mendorong mobilitas masyarakat sekaligus meningkatkan penggunaan layanan kapal Pelni.
“Seperti saya sampaikan, ini rasanya seperti libur sekolah rasa Lebaran, karena semuanya meningkat,” tambahnya.
Program diskon 50 persen ini merupakan bagian dari kebijakan stimulus ekonomi senilai Rp24 triliun yang dicanangkan Presiden. Dari total tersebut, Pelni mendapat alokasi anggaran sebesar Rp134 miliar guna mendukung konektivitas transportasi laut nasional. Diskon tarif diberlakukan untuk seluruh trayek kapal Pelni hingga 31 Juli 2025.
Hingga 20 Juni 2025, atau baru berjalan selama 15 hari, Pelni mencatat penyerapan anggaran sudah mencapai 40 persen. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat serta efektivitas program dalam mendorong pergerakan warga antarwilayah.
Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, Pelni juga memperoleh dispensasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dapat mengoperasikan seluruh kapalnya dengan rata-rata tingkat keterisian mencapai 52 persen.
“Meski jumlah penumpang naik, kami tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam seluruh operasional,” tegas Tri.
Tri juga menjelaskan bahwa program diskon tiket ini tak hanya meningkatkan mobilitas masyarakat, tetapi juga ditujukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan meningkatnya pergerakan orang ke berbagai daerah, kegiatan ekonomi lokal turut terdorong.
“Lonjakan jumlah penumpang akan menggerakkan ekonomi lokal karena aktivitas bepergian berkontribusi langsung terhadap perputaran uang di berbagai wilayah Indonesia,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Tri Andayani berbincang langsung dengan salah satu penumpang Pelni, Eri (43), yang akan berlayar ke Batam dari Jakarta untuk mengunjungi orang tuanya.
Eri mengaku sangat senang dengan adanya diskon 50 persen ini. Ia langsung membeli tiket setelah mengetahui informasi tersebut karena tarifnya jauh lebih terjangkau.
Sejak 2002, Eri telah menjadi pelanggan setia Pelni. Ia kerap melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Batam melalui Pelabuhan Tanjung Priok, terutama saat musim liburan.
“Dulu kapal sering penuh dan berdesakan, bahkan saya pernah kecopetan. Tapi sekarang pelayanannya jauh lebih bagus, kapal lebih bersih dan nyaman, dan proses masuk kapal juga lebih tertib berkat e-boarding,” ujar Eri. (raf)