SGN dan SPBUN SGN Perkuat Sinergi Menuju Swasembada Gula Nasional
JATIMPEDIA, Karanganyar – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) bersama Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPBUN) SGN menegaskan komitmen bersama dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan visi swasembada gula nasional melalui Rapat Bipartit edisi April 2025 bertempat di PG Tasikmadoe Karanganyar hari Kamis (17/4/2025).
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat transformasi internal perusahaan. Beberapa fokus utama meliputi penataan organisasi dan operasional pabrik gula, penyusunan sistem kerja dan formasi SDM yang lebih adaptif, harmonisasi sistem remunerasi berbasis person grade, serta pengembangan budaya kerja dan kapabilitas karyawan melalui pelatihan, asesmen kompetensi, dan integrasi sistem informasi SDM.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, menekankan pentingnya kolaborasi antara manajemen dan serikat pekerja sebagai fondasi dalam mewujudkan kemandirian industri gula nasional. Ia menyampaikan bahwa sinergi yang solid menjadi kunci utama keberhasilan program swasembada yang tengah dijalankan perusahaan.
“Manajemen PT Sinergi Gula Nusantara bersama seluruh jajaran Serikat Pekerja berkomitmen penuh untuk mewujudkan swasembada gula,” ujar Mahmudi dalam keterangan tertulis, Surabaya, Minggu (20/4/2025)
Ia mengungkapkan bahwa salah satu langkah nyata yang telah dirancang adalah reaktivasi pabrik-pabrik gula yang selama ini belum produktif.
“Insya Allah, pada 2025 kami akan mengaktifkan kembali PG Bone di Sulawesi, disusul PG Sei Semayang di Sumatera Utara pada 2026, dan selanjutnya menata PG Tasikmadu, PG Pangka, serta PG Olean. Ini adalah aset besar bangsa yang harus kita hidupkan bersama,” tambah Mahmudi.
Senada dengan hal tersebut, Ketua SPBUN PT SGN, Muchammad Rofi, menyampaikan dukungan penuh terhadap arah kebijakan perusahaan.
“Kami mewakili seluruh serikat pekerja SPBUN PT SGN mendukung penuh pengoperasian kembali pabrik-pabrik gula di bawah PT SGN. Ini merupakan langkah nyata menuju swasembada gula nasional,” ungkap Rofi.
Ia juga menegaskan pentingnya pola hubungan kerja yang konstruktif antara Manajemen SGN dan SPBUN SGN. “Paradigma baru serikat pekerja bukan lagi berhadapan sebagai rival, tapi bersinergi. Kami menjadikan diskusi sebagai ruang utama untuk memperjuangkan kesejahteraan karyawan, sembari memastikan keberlangsungan perusahaan sebagai tempat mencari nafkah bagi seluruh insan SGN,” pungkas Rofi.
Rapat Bipartit ini mempertegas bahwa harmonisasi antara manajemen dan pekerja adalah fondasi utama dalam membangun perusahaan agribisnis yang berkelanjutan, berdaya saing tinggi, dan menjadi pilar ketahanan pangan nasional.(eka)