Pemerintahan

Serapan Beras Capai 2 Juta Ton, Tertinggi Dalam 57 Tahun Terakhir

JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan serapan beras nasional mencapai 2 juta ton. Serapan tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Jawa Barat menjadi provinsi penyumbang serapan beras Bulog tertinggi. Yaitu mencapai 352.680 ton.

Mentan Andi Amran Sulaiman menyebut capaian serapan beras itu sebagai bukti lompatan besar dari hasil kebijakan percepatan produksi. Kebijakan ini didorong sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo.

“Ini tidak hanya soal angka, tapi tentang keberhasilan kita melindungi petani saat panen raya. Apalagi dengan rekor serapan tertinggi dari Jawa Barat,” katanya di Jakarta kemarin (12/5). Secara khusus dia ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Bulog di lapangan.

Baca Juga  Deflasi Jatim Mei 2024 Dipengaruhi Komoditas beras

Baca Juga: ITB Apresiasi Presiden dan Kapolri, Janji Membina Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo-Jokowi

Kementan sejak akhir 2023 telah mendorong langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas petani. Meliputi peningkatan pupuk subsidi, penguatan alsintan dan mekanisasi, serta dukungan teknologi di sentra-sentra produksi.

Capaian Bulog Jawa Barat mendapat sorotan tersendiri karena menjadi wilayah dengan penyerapan tertinggi dibandingkan seluruh daerah lainnya di Indonesia. Berdasarkan data resmi, serapan Bulog Jabar telah mencapai 352.680 ton. Melampaui semua rekor sebelumnya dan menunjukkan peran sentral wilayah ini dalam memperkuat cadangan pangan nasional.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat Mohamad Alexander menyampaikan bahwa capaian serapan 352.680 ton di wilayahnya. Jumlah itu hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 177 ribu ton.

Baca Juga  Penerimaan Pajak Tahun 2024 Tumbuh 3,5 Persen

Baca Juga: Tarif Trump Ancam Kestabilan Ekonomi Global, Kebijakan PP 28/2024 Perlu Deregulasi

Alexander juga merinci wilayah-wilayah dengan serapan tertinggi. Cabang Bulog Cirebon tercatat sebagai penyumbang terbesar dengan 104.537 ton, tertinggi secara nasional. Disusul oleh Indramayu (83.353 ton) dan Karawang (71.336 ton). Kontribusi signifikan lainnya datang dari Subang (41.921 ton), Ciamis (27.392 ton), Bandung (13.848 ton), Cianjur (7.950 ton), dan Bogor (2.341 ton). (raf)