Sekolah Alam Sumenep Gelar Workshop Hidroponil

JATIMPEDIA,  Sumenep – Sekolah Alam Sumenep kembali melaksanakan workshop untuk siswa-siswi SMA/SMK sederajat dengan tema Hidroponik, Minggu (17/11/2024)

Workshop dipusatkan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumenep, diikuti oleh Lima sekolah, diantaranya SMK Al Karimiyyah, MAN Sumenep, SMA Muhammadiyah 1, SMAN 1 Gapura, dan SMAN 3 Sumenep

Sebagai informasi, Sekolah alam ini adalah program kolaborasi Asa Sociopreneur dan Lazismu Sumenep yang difasilitasi oleh Lazismu Pusat dalam program Lazismu Climate Change dalam pilar lingkungan “Sayangi Daratmu.”

Pemateri dalam workshop Hidroponik yaitu Aswar, S.Pd selaku pegiat hidronik sejak tahun 2019 di Kabupaten Sumenep.

Aswar mengapresiasi workshop yang telah dilakukan tim sekolah alam sumenep.

“Kami sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh tim sekolah alam untuk mengenalkan Hidroponik kepada siswa-siswi di Kabupaten Sumenep,” ucapnya

Baca Juga  Semen SBI dan Pemkab Tuban Beri Pelatihan Olah Makanan Cegah Stunting

Semua peserta Workshop Hidroponik sekolah alam
Aswar menyampaikan, Hidroponik merupakan solusi pertanian dilahan yg terbatas seperti kawasan perumahan di kota.

“Ini penting disampaikan karena hidroponik merupakan solusi untuk pertanian perkotaan yg minim lahan,” ujarnya.

Pemateri memberikan souvenir workshop
“Harapannya, siswa-siswi setelah mengenal hidroponik bisa mempraktekkannya nanti,” paparnya.

Agus Wedi selaku pengurus Sekolah Alam Sumenep, menyampaikan, workshop hidroponik sangat penting untuk dikenalkan ke pelajar di Sumenep agar mengenal jenis pertanian bagi warga yang minim lahan terutama yg tinggal di kota.

“Setelah mendapatkan materi, siswa-siswi diberi sesi tanya jawab, Zarina Ulfa menjadi penanya pertama kepada pemateri, siswi utusan MAN Sumenep,” katanya.

Pemateri memberikan sosialisasi Hidroponik
Setelah sesi tanya jawab selesai langsung dibentuk kelompok dalam sesi Focus Grup Discussion (FGD).

Baca Juga  ITS Turut Pengembangan Bus Listrik KTT G20

Sesi FGD merupakan hal penting dalam workshop ini, karena siswa-siswi juga diminta untuk membuat kerangka berfikir di sebuah kertas lalu dipresentasikan didepan peserta lainnya

“Harapannya, siswa-siswi juga bisa berperan aktif dalam mengolah informasi yang didapatkan oleh pemateri, sehingga apa yang disampaikan pemateri benar-benar bisa diserap dengan baik.” Ucapnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *