Sajian Kuliner Lebaran Lontong Bumbu Ladan, Rempah Bumbu Bercampur Mlinjo Bikin Betah Silaturahmi

JATIMPEDIA, Gresik – Masing-masing daerah di Jawa Timur punya keistimewaan dalam penyajian kuliner saat lebaran. Sebagai gudangnya makanan khas, Gresik tidak hanya dikenal dengan bandeng atau nasi krawu. Ini yang dicari saat lebaran, Lontong Bumbu Ladan.

Kuliner khas ini hanya bisa dijumpai di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.  Makanan khas yang wajib ada saat tradisi Rebo Wekasan atau hari Rabu terakhir di bulan Safar juga untuk sajian tamu silaturahmi lebaran.

Makanan ini terdiri dari lontong dengan tambahan kelapa parut yang sudah disangrai dan diberi bumbu jangkep atau lengkap seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, kemiri, jahe, merica, kencur, pala, bunga cengkeh, kayu manis, dan ketumbar jinten.

Baca Juga  Hokky Buka Gerai Baru di Citraland, Ada Kafe dan Resto Ternyata

“Rasanya gurih dan enak,” kata Masunah, salah satu warga desa Suci , Rabu.

Saat menghidangkan lontong bumbu ladan, lanjut Chofifah, biasanya diberi tambahan aneka lauk. Baik ayam, udang maupun daging kambing atau sapi. Tak lupa tambahan kerupuk, emping mlinjo atau peyek sebagai pelengkap.

“Lontong ini disuguhkan kepada saudara atau teman yang berkunjung ke rumah saat Rebo Wekasan,” ungkapnya.

Dalam sehari, setiap rumah bisa menyediakan ratusan porsi lontong bumbu ladan untuk tamu yang datang mulai hari Rabu (10/4) sampai Sabtu (13/4).

“Masak satu panci gede. Sehari bisa bisa seratus porsi,” ucap perempuan 58 tahun itu.

Bagi masyarakat Desa Suci ada dua hari raya yang kudu disajikan lontong bumbu ladan. Pertama Lebaran dan kedua  Rebo Wekasan sudah seperti lebaran kedua setelah Idulfitri. Sehingga warga akan membuka pintu rumah selebar-lebarnya untuk para tamu.

Baca Juga  Galaxy S24 Series Punya Circle to Search Hingga AI Editing Tools yang Bikin Kamu Auto Jadi Fashion Content Creator Ikonik

Tak hanya lontong, ada juga aneka kue dan jajanan yang bisa dinikmati setiap tamu. Keramaian saat lebaran dan  tradisi Rebo Wekasan juga terasa di sepanjang jalan desa, karena ada banyak pedagang makanan dan minuman serta aneka wahana permainan yang ditawarkan. (ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *