Ribuan Jamaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Tanah Air Hari Ini
JATIMPEDIA, Makkah – Ribuan jamaah haji Indonesia kloter awal mulai tiba di sejumlah bandara embarkasi di Tanah Air hari ini, (Minggu, 23/6) . Bahkan gelombang pertama debarkasi Surabaya sudah tiba di Bandara Juanda Sabtu malam.
Kepala Daker Madinah Ali Machzumi menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas bagi para jamaah yang bakal tiba di Madinah. ”Mulai hotel tempat menginap, konsumsi, sampai transportasi,” ungkapnya.
Di bagian lain, Kementerian Agama (Kemenag) juga menyampaikan situasi para jamaah selama berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) pada 9–13 Zulhijah atau 15–19 Juni lalu. Berdasar data terakhir, total ada 40 jamaah tanah air yang wafat selama prosesi puncak haji di sana. Sebanyak 11 jamaah di antaranya meninggal di Arafah. Lalu, 29 jamaah lainnya wafat saat berada di Mina.
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief menjelaskan, seluruh jamaah yang meninggal berada di bawah penanganan petugas kesehatan di Arafah maupun Mina. ”Tidak ada yang tak mendapat perawatan dari petugas yang diterjunkan,” ujarnya.
Hilman menyampaikan pernyataan tersebut untuk mengklarifikasi maraknya kabar tentang banyaknya jamaah haji yang meninggal di Mina akibat heatstroke imbas gelombang panas ekstrem. Di sejumlah media sosial, beredar foto dan video yang memperlihatkan para jamaah yang meninggal di sekitar jamarat tanpa didampingi petugas.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Indro Murwoko menuturkan bahwa 40 jamaah tersebut tidak meninggal di satu tempat. ”Ada yang meninggal di tenda dan pos kesehatan Arafah. Ada yang meninggal di pos kesehatan haji Indonesia di jamarat serta rumah sakit Arab Saudi yang ada di Arafah dan Mina,” jelasnya.
Indro menyampaikan, jamaah meninggal karena mengalami serangan jantung, stroke, dan dehidrasi. Bukan hanya itu, rata-rata jamaah haji yang meninggal di Arafah dan Mina memang memiliki penyakit bawaan dari tanah air.
Menjelang dimulainya pergerakan kepulangan para jamaah haji Indonesia ke tanah air, Kemenag telah menyelesaikan seluruh persiapan. Salah satunya adalah cadangan koper. ”Ini diperuntukkan para jamaah yang kopernya mengalami kerusakan. Sudah kami siapkan cadangan dan gratis,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab di Madinah kemarin.
Untuk teknisnya, para jamaah bisa melaporkan kerusakan kopernya kepada tim Layanan Kepulangan (Yanpul) PPIH Arab Saudi. Selain itu, pihak maskapai sudah menyiapkan cadangan koper.
Ada dua jenis koper yang digunakan jamaah haji. Pertama, koper besar dengan berat maksimal 32 kilogram (kg). Kedua, koper kabin dengan berat maksimal 7 kg.
Kemenag juga menyosialisasikan aturan barang bawaan yang bisa dibawa para jamaah ke dalam pesawat. Ada sejumlah jenis barang yang dilarang untuk dibawa. Yang paling keras tak boleh dimasukkan ke koper apa pun adalah air zamzam. Sebab, nantinya setiap jamaah sudah mendapat jatah khusus. Yaitu, 5 liter per orang yang diserahkan saat jamaah tiba di tanah air.
Selain air zamzam, ada sejumlah barang lain yang juga dilarang dibawa ke tanah air. Misalnya, barang berbahaya/mudah terbakar serta barang-barang larangan standar pesawat terbang. Selain itu, pembatasan diberlakukan pada uang yang dibawa jamaah. Maksimal Rp 100 juta.
Dari tanah air, pemerintah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut jamaah haji. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menekankan agar Garuda Indonesia (GA) dan Saudia Airlines (SV) memastikan kepulangan jamaah berjalan dengan baik. Baik dari kesiapan armada, pengaturan bagasi melalui sosialisasi video dan flyer, maupun penimbangan bagasi. ”Selain itu, mengirimkan air zamzam hingga melaksanakan delay management secara lebih baik,” tuturnya.
Direktur Angkutan Udara DJPU Kementerian Perhubungan Putu Eka Cahyadhi menyatakan, pihaknya siap mendukung kepulangan jamaah haji. Baik dari segi kesiapan sarana-prasarana bandara debarkasi dan kesiapan armada pesawat udara maupun meningkatkan pengawasan pemenuhan dalam aspek safety, security and services.
”DJPU juga menyampaikan sudah menerbitkan izin penyesuaian bagi GA terkait dengan perubahan kepulangan 19 kelompok terbang (kloter) yang seharusnya dari bandara di Madinah menjadi bandara di Jeddah,” ujarnya.(cin)