Ribuan Jamaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Tanah Air Hari Ini

JATIMPEDIA, Makkah – Ribuan jamaah haji Indonesia kloter awal mulai tiba di sejumlah bandara embarkasi di Tanah Air hari ini, (Minggu, 23/6) . Bahkan gelombang pertama debarkasi Surabaya sudah tiba di Bandara Juanda Sabtu malam.

Kelompok terbang (kloter) 1 jamaah haji 1445 Hijriah Debarkasi Surabaya tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Sabtu malam. Stakeholder Relation Manager Bandar Udara Internasional Juanda Heri Trisno Wibowo di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan jamaah haji tersebut menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines yang mengangkut 370 haji dari kloter 1 mendarat pukul 20.15 WIB.
Alhamdulillah, malam ini telah mendarat kloter yang merupakan dari Bojonegoro. Sesuai jadwal bahwa hari ini (22/5) terdapat tiga kloter yang akan tiba yaitu kloter 2 pada pukul 21.50 WIB dan kloter 3 pada pukul 23.35 WIB. Adapun keberangkatan ketiga kloter jamaah haji ini dari Jeddah pada tanggal 22 Juni 2024,” ujarnya.
Ia menjelaskan jumlah kloter debarkasi yang akan dilayani sama seperti saat embarkasi, yaitu 106 kloter. “Untuk jadwal kepulangan atau debarkasi dimulai hari ini, 22 Juni dan akan selesai pada tanggal 21 Juli 2024. Adapun flow-nya setelah pesawat parkir di parking stand, para jamaah haji langsung turun baik melalui garbarata maupun tangga manual untuk menuju bus angkutan haji yang telah disediakan. Kemudian, akan menuju asrama haji untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan sebelum kembali ke tempat tinggal masing-masing,” ujarnya.
Pihaknya juga telah mempersiapkan dengan baik kebutuhan dari sisi pengelola bandara untuk kelancaran penerbangan haji 1445 Hijriah.
“Kami terus memastikan kesiapan fasilitas kebandarudaraan, pengaturan flow jamaah dan kendaraan, hingga pengawalan bus penjemput di sisi udara bersama Lanudal Juanda, Kantor Otoritas Bandara Wilayah III, Perum LPPNPI Cabang Surabaya, Kementerian Agama Jawa Timur, Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Saudi Arabia Airlines, JAS, Pertamina dan Perum Damri serta instansi terkait lainnya,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Abdillah menjelaskan,  sebanyak 49 kloter berangkat dari bandara Madinah dan Jeddah hingga 3 Juli. Untuk jamaah gelombang kedua bakal meninggalkan Makkah untuk bertolak ke Madinah. Di sana mereka akan tinggal sekitar sembilan hari untuk melakukan sejumlah kegiatan ibadah/ziarah.

Kepala Daker Madinah Ali Machzumi menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas bagi para jamaah yang bakal tiba di Madinah. ”Mulai hotel tempat menginap, konsumsi, sampai transportasi,” ungkapnya.

Baca Juga  Jamaah Haji Jawa Timur akan Tempati Hotel di Madinah dan Makkah Sektor Berikut

Di bagian lain, Kementerian Agama (Kemenag) juga menyampaikan situasi para jamaah selama berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) pada 9–13 Zulhijah atau 15–19 Juni lalu. Berdasar data terakhir, total ada 40 jamaah tanah air yang wafat selama prosesi puncak haji di sana. Sebanyak 11 jamaah di antaranya meninggal di Arafah. Lalu, 29 jamaah lainnya wafat saat berada di Mina.

Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief menjelaskan, seluruh jamaah yang meninggal berada di bawah penanganan petugas kesehatan di Arafah maupun Mina. ”Tidak ada yang tak mendapat perawatan dari petugas yang diterjunkan,” ujarnya.

Hilman menyampaikan pernyataan tersebut untuk mengklarifikasi maraknya kabar tentang banyaknya jamaah haji yang meninggal di Mina akibat heatstroke imbas gelombang panas ekstrem. Di sejumlah media sosial, beredar foto dan video yang memperlihatkan para jamaah yang meninggal di sekitar jamarat tanpa didampingi petugas.

Baca Juga  Selama Ibadah di Mina, 27 Jamaah Haji Indonesia Wafat

Sementara itu, Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Indro Murwoko menuturkan bahwa 40 jamaah tersebut tidak meninggal di satu tempat. ”Ada yang meninggal di tenda dan pos kesehatan Arafah. Ada yang meninggal di pos kesehatan haji Indonesia di jamarat serta rumah sakit Arab Saudi yang ada di Arafah dan Mina,” jelasnya.

Indro menyampaikan, jamaah meninggal karena mengalami serangan jantung, stroke, dan dehidrasi. Bukan hanya itu, rata-rata jamaah haji yang meninggal di Arafah dan Mina memang memiliki penyakit bawaan dari tanah air.

Menjelang dimulainya pergerakan kepulangan para jamaah haji Indonesia ke tanah air, Kemenag telah menyelesaikan seluruh persiapan. Salah satunya adalah cadangan koper. ”Ini diperuntukkan para jamaah yang kopernya mengalami kerusakan. Sudah kami siapkan cadangan dan gratis,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab di Madinah kemarin.

Untuk teknisnya, para jamaah bisa melaporkan kerusakan kopernya kepada tim Layanan Kepulangan (Yanpul) PPIH Arab Saudi. Selain itu, pihak maskapai sudah menyiapkan cadangan koper.

Ada dua jenis koper yang digunakan jamaah haji. Pertama, koper besar dengan berat maksimal 32 kilogram (kg). Kedua, koper kabin dengan berat maksimal 7 kg.

Baca Juga  Jamaah Haji Indonesia Bisa Pulang Awal, Ini Syaratnya

Kemenag juga menyosialisasikan aturan barang bawaan yang bisa dibawa para jamaah ke dalam pesawat. Ada sejumlah jenis barang yang dilarang untuk dibawa. Yang paling keras tak boleh dimasukkan ke koper apa pun adalah air zamzam. Sebab, nantinya setiap jamaah sudah mendapat jatah khusus. Yaitu, 5 liter per orang yang diserahkan saat jamaah tiba di tanah air.

Selain air zamzam, ada sejumlah barang lain yang juga dilarang dibawa ke tanah air. Misalnya, barang berbahaya/mudah terbakar serta barang-barang larangan standar pesawat terbang. Selain itu, pembatasan diberlakukan pada uang yang dibawa jamaah. Maksimal Rp 100 juta.

Dari tanah air, pemerintah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut jamaah haji. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menekankan agar Garuda Indonesia (GA) dan Saudia Airlines (SV) memastikan kepulangan jamaah berjalan dengan baik. Baik dari kesiapan armada, pengaturan bagasi melalui sosialisasi video dan flyer, maupun penimbangan bagasi. ”Selain itu, mengirimkan air zamzam hingga melaksanakan delay management secara lebih baik,” tuturnya.

Direktur Angkutan Udara DJPU Kementerian Perhubungan Putu Eka Cahyadhi menyatakan, pihaknya siap mendukung kepulangan jamaah haji. Baik dari segi kesiapan sarana-prasarana bandara debarkasi dan kesiapan armada pesawat udara maupun meningkatkan pengawasan pemenuhan dalam aspek safety, security and services.

”DJPU juga menyampaikan sudah menerbitkan izin penyesuaian bagi GA terkait dengan perubahan kepulangan 19 kelompok terbang (kloter) yang seharusnya dari bandara di Madinah menjadi bandara di Jeddah,” ujarnya.(cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *