PUPR Siapkan Rp200 Miliar Untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

JATIMPEDIA, Banyuwangi –  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi Jawa Timur menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage.

“Proses relokasi akan kami mulai 1 Mei sampai 7 Mei mendatang, pemkab juga menyiapkan armada untuk mobilisasi barang dagangan termasuk tenaga driver dan BBM-nya. Kendaraan ini akan standby di areal pasar selama proses relokasi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono, Kamis.

Dia menjelaskan, pekerjaan revitalisasi pasar itu akan dimulai akhir Mei 2024, dan para pedagang akan direlokasi ke Gedung Wanita Paramitha Kencana dan areal sekitarnya.

Pasar akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan atau bekas kantor dagang Inggris.

Baca Juga  Mendagri Kembali Apresiasi Smart Kampung Banyuwangi

“Revitalisasi pasar ini sepenuhnya dibiayai Kementerian PUPR dengan anggaran kurang lebih Rp200 miliar,” kata Mujiono.

Sementara Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie menyebutkan, sekitar 352 pedagang akan direlokasi.

Para pedagang itu akan ditempatkan sesuai dengan zonasi, seperti area pangan basah, pangan kering siap saji, dan non-pangan.

“Pedagang akan menempati lokasi ini selama proses revitalisasi berlangsung, dan diperkirakan pekerjaannya memakan waktu selama satu tahun,” ucapnya.

Nanin menjelaskan, berdasar informasi dari Kementerian PUPR kegiatan revitalisasi Pasar Banyuwangi sudah masuk tahap tender dan diperkirakan 20 Mei sudah tanda tangan kontrak.

Nanin menyampaikan kesiapan areal relokasi saat ini sudah mencapai 90 persen.

Baca Juga  Banyuwangi Fishing Competition 2024, Cara Pemkab Banyuwangi Promosikan Potensi Perikanan

“Sudah siap, tinggal sedikit pembenahan. Mushala, toilet, area parkir, hingga instalasi listrik dan air sudah ada. Pedagang tinggal masuk,” ujar Nanin.

Pasar Banyuwangi didesain memiliki gedung utama yang terdiri atas dua lantai dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi. Pasar akan dibagi menjadi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner dan juga dilengkapi dengan gedung parkir.

“Pemugaran pasar akan dilakukan dengan teliti, mengingat Pasar Banyuwangi ini ada bangunan yang merupakan cagar budaya,” tutur Nanin.(sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *