Presiden Prabowo Subianto Resmikan Proyek Strategis Ketenagalistrikan Berbasis Energi Bersih

JATIMEPDIA, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan sejumlah proyek strategis di sektor ketenagalistrikan berbasis energi bersih, bertempat di PLTA Jatigede, Jawa Barat, didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Proyek-proyek ini mencakup total kapasitas lebih dari 3,2 gigawatt (GW), mampu melistriki ratusan ribu rumah, serta berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi karbon hingga lebih dari 1 juta ton CO2 per tahun. Dalam pidatonya, Presiden menekankan bahwa proyek-proyek ini merupakan hasil kerja keras putra-putri Indonesia dan optimistis bahwa Indonesia dapat segera mencapai swasembada energi.

Dari total kapasitas pembangkit yang diresmikan, sebanyak 89 persen berasal dari energi bersih yang mencakup energi terbarukan dan gas. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat transisi energi dari sumber energi fosil menuju energi terbarukan. Salah satu proyek unggulan, PLTA Jatigede di Sumedang, memiliki kapasitas 110 MW (2×55 MW) yang mampu melistriki lebih dari 71.923 rumah. Pembangkit ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi sebesar 415.800 ton CO2 per tahun serta menciptakan 485 lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Baca Juga  Penumpang KAI Daop 8 Surabaya Capai 24.294 Orang pada H-2

Selain PLTA Jatigede, Presiden juga meresmikan PLTA Asahan III di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, dengan kapasitas 174 MW (2×87 MW). Pembangkit ini dapat melistriki lebih dari 113.769 rumah, mengurangi emisi karbon sebesar 688.610 ton CO2 per tahun, dan menyerap hampir 2.000 tenaga kerja lokal. Proyek ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan tercatat sebagai proyek PLTA dengan waktu pembangunan tercepat.

Proyek lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara (IKN). PLTS ini memiliki kapasitas 50 MWac (72 MWp) dan dilengkapi teknologi Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10,32 MWh untuk mendukung kebutuhan energi hijau di wilayah IKN. PLTS ini mampu menghasilkan 92,8 GWh energi bersih per tahun, melistriki beban puncak 7–10 MW di IKN, mengurangi emisi karbon hingga 44.000 ton CO2 per tahun, serta melibatkan 502 tenaga kerja lokal dan berbagai UMKM setempat.

Baca Juga  Presiden Prabowo Resmikan Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral, Simbol Toleransi Umat Beragama

Secara keseluruhan, Presiden meresmikan 26 pembangkit listrik di 18 provinsi, termasuk proyek transmisi sepanjang 739,71 kilometer sirkuit dan gardu induk dengan kapasitas 1.740 MVA. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi bersih, menciptakan lapangan kerja, melibatkan UMKM, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Proyek-proyek strategis ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan energi domestik tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam penggunaan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *