Presiden Jokowi Bakal Resmikan Smelter Freeport di Gresik Pekan Depan

JATIMPEDIA, Jakarta – Presiden Joko Widodo diperkirakan akan meresmikan fasilitas pengolahan konsentrat tembaga alias Smelter Freeport di Gresik pekan depan. Ini sejalan dengan kesiapan smelter memproduksi konsentrat tembaga terbesar di dunia.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, smelter relah siap berproduksi. Menurut perkiraannya, smelter tembaga tersebut bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan depan.

“(Smelter Tembaga Freeport di Gresik) sudah beroperasi kan, dan sudah siap untuk produksi. Mudah-mudahan minggu depan bisa diresmikan oleh pak Presiden ya,” kata Tony saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, seperti dikutip di Jakarta.

Saat ditanya terkait kepastian jadwal peresmian tersebut, ia berharap itu bisa cocok dengan jadwal RI 1. “Tergantung jadwalnya beliau (Jokowi), mudah-mudahan,” ujar Tony.

Baca Juga  Smelter Freeport Komitmen Rangkul Pengusaha Lokal

 

Adapun smelter konsentrat tembaga single line milik Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, sebelumnya telah diresmikan pada 27 Juni 2024.

Namun, peresmian itu masih tahapan commissioning yang mencakup pengujian, percobaan, dan trial. Untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sesuai secara substansial dalam rentang waktu sekitar 6-10 pekan setelahnya.

Smelter PTFI yang diklaim memiliki single line design terbesar di dunia ini akan memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, serta hasil lain seperti emas dan perak murni batangan, platinum group metals, asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.

Hasil tembaga dari smelter ini akan menjadi salah satu bahan utama ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosystem) di samping nikel, alumunium, cobalt, dan lithium.

Baca Juga  Proyek Smelter Freeport di KEK Gresik Sudah 92 Persen Rampung, Juni Segera Beroperasi

Dengan beroperasinya smelter PTFI, produksi akan dimulai pada Agustus, dengan estimasi kapasitas penuh sebanyak 600 ribu ton per tahun akan tercapai pada akhir Desember 2024. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *