PLN EPI : PLN Energi Primer Indonesia, Pasokan Bahan Bakar ke Pembangkit Aman

JATIMPEDIA, Jakarta – Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen mendukung kehandalan pasokan listrik selama periode Ramadan dengan memperkuat pasokan bahan bakar pembangkit.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya memastikan kecukupan bahan bakar pembangkit dengan terus memperkuat rantai pasok dan memperbaiki tata cara pemenuhan bahan bakar pembangkit.

“PLN EPI siap memberikan pasokan listrik yang handal selama periode Ramadan tahun ini. Stok bahan bakar pembangkit saat ini berada dalam taraf aman,” kata Iwan di Jakarta.

Iwan menegaskan, selain memperkuat pasokan bahan bakar, PLN EPI juga terus memantau bongkar muat hingga pengadaan yang semua terpantau secara digital.

Iwan merinci, stok batubara untuk pembangkit listrik secara umum berada dalam kondisi aman.

Baca Juga  Melalui Renewable Energi Certificate, PLN Penuhi 291.347 MWh Listrik Hijau Kebutuhan Pelanggan Jawa Timur

“Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik saat ini berada dalam kondisi aman dengan rata-rata di atas 20 Hari Operasi (HOP),” ungkap Iwan.

Iwan menjelaskan, stok batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 26,6 HOP. Sementara itu, stok untuk sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 22,6 HOP dan untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 32,6 HOP.

Selain kebutuhan batubara, PLN juga menjamin tersedianya kebutuhan energi primer lainnya seperti BBM dan Gas. Dengan stok Liquefied Natural Gas (LNG) diatas 20 HOP.

Tercatat, nominasi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik PLN secara nasional mencapai 1.220 BBTUD dengan rata-rata realisasi sebesar 1.229 BBTUD.

Sementara itu, pemenuhan kebutuhan BBM sebagai bahan bakar pembangkit juga terus diperkuat dimana rata-rata stok BBM diseluruh sistem kini berada di atas 11 HOP.

Baca Juga  PLN Selesaikan Pemeliharaan Jaringan SUTT Surabaya Barat

PLN EPI berkomitmen memberikan keamanan pasokan energi primer pembangkit yang optimal agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dengan nyaman dan khusuk, tutup Iwan. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *