PJT I Serahkan 5 IPAL Biogas di Tulungagung
JATIMPEDIA, Tulungagung – Perum Jasa Tirta I (PJT I) menyerahkan lima Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Biogas di Desa Kradinan Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, untuk mendukung energi alternatif ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami percaya bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan membawa manfaat ganda, tidak hanya bagi kelestarian alam tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” kata Direktur Utama PJT I Fahmi Hidayat dalam keterangan diterima di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, kehadiran IPAL Biogas di Desa Kradinan merupakan contoh nyata bagaimana limbah ternak yang selama ini dianggap masalah, justru bisa diubah menjadi energi terbarukan yang bermanfaat.
“Desa Kradinan ini dapat menjadi percontohan pengelolaan limbah berbasis energi bersih di wilayah Tulungagung dan sekitarnya,” ujarnya.
Lebih jauh, Fahmi menegaskan bahwa program ini juga selaras dengan Astacita Presiden RI, khususnya butir kedua mengenai kemandirian bangsa dalam bidang pangan, energi dan air.
Kehadiran IPAL Biogas merupakan langkah nyata PJT I dalam mendorong ketahanan energi berbasis masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Kepala Sub Divisi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Environmental, Social and Governance (ESG) PJT I, Andriana Kartikasari menjelaskan IPAL Biogas hadir sebagai solusi pengelolaan limbah ternak yang berwawasan lingkungan.
Melalui IPAL Biogas, limbah ternak dapat diolah agar tidak mencemari lingkungan, mengurangi bau tidak sedap, menjaga kualitas air tanah, sekaligus menghasilkan energi alternatif ramah lingkungan berupa biogas.
Selain itu, pemanfaatan IPAL Biogas juga mendorong pola hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
“Bantuan PJT I ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan dalam mengimplementasikan program TJSL yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Andriana menambahkan program IPAL Biogas dirancang bukan hanya untuk menjawab permasalahan lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Kradinan.
“Inilah wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan yang tidak sekadar seremonial, tetapi memberi manfaat nyata, terukur dan berkelanjutan bagi masyarakat,” katanya. (sat)