PGN Fokus Bangun Infrastruktur Gas Bumi Strategis
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero) menyatakan fokus membangun sejumlah proyek infrastruktur gas bumi strategis, yang akan memberikan kontribusi pada masa depan.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
“Proyek pertama adalah pembangunan infrastruktur gas bumi, pipa Tegal-Cilacap, yang merupakan implementasi strategi pilar Grow untuk terus mengembangkan core bisnis perusahaan,” kata Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Menurut dia, pembangunan pipa gas Tegal-Cilacap itu melanjutkan pemanfaatan pipa gas Cirebon-Semarang Tahap 2 menuju proyek gasifikasi Kilang RU IV Cilacap dengan volume yang dialirkan sebesar 36 MMSCFD.
Pipa Tegal-Cilacap nantinya dapat memperluas jangkauan infrastruktur gas bumi untuk pelanggan di sisi selatan Pulau Jawa maupun potensi pelanggan lainnya di sepanjang jalur pipa, sehingga pemanfaatan gas bumi akan meningkat. Saat ini, proyek dalam penyusunan perjanjian komersial antara PGN dengan PT Kilang Pertamina Internasional, pelaksanaan FEED, dan pengurusan perizinan.
“Proyek berikutnya adalah transportasi minyak Cikampek-Plumpang sebagai inisiasi dari pilar Adapt. Kemi melihat peluang untuk melakukan diversifikasi portofolio bisnis PGN yaitu dengan membangun infrastruktur pipa untuk menyalurkan minyak,” ujar Arief.
Proyek pembangunan pipa transportasi minyak antara TBBM Cikampek hingga TBBM Plumpang itu dilakukan anak perusahaan PGN, PT Pertamina Gas (Pertagas), bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN). Skema pembangunannya adalah build-maintenance-transfer (BMT) dan jangka waktu 10 tahun masa pengoperasian.
Pipa dengan diameter 16 inci dan panjang 96 km itu dijadwalkan dioperasikan pada kuartal pertama 2027 untuk mengangkut minyak sebanyak 4,6 miliar liter per tahun.Sampai September 2024, Pertagas dan PPN dalam proses penyusunan perjanjian penyediaan jasa pipa BBM Cikampek-Plumpang dan persiapan tender EPC.
Arief melanjutkan proyek strategis selanjutnya adalah jaringan gas rumah tangga (Gaskita) yang dilaksanakan secara mandiri oleh PGN. Program tersebut dimulai pada 2021 dan telah diterapkan di 36 kota/kabupaten, termasuk pengembangan jargas di luar pipa menggunakan CNG di Jawa Tengah dan selatan yang mencakup Yogyakarta, Sleman, dan Solo.
Hingga September 2024, kemajuan konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 88%.Sedangkan, progres pembangunan pipa telah mencapai 2.076 km atau 93% dari target dan 123.371 sambungan rumah (SR) telah terpasang dari target 290.400 SR.
Berikutnya adalah proyek revitalisasi tangki LNG hub Arun, Aceh. Terminal LNG Arun terletak strategis di sepanjang jalur perdagangan utama dan dekat dengan pasar LNG yang sedang berkembang di Asia Tenggara dan Selatan.Pertamina selaku Holding Migas bercita-cita memosisikan Terminal LNG Arun sebagai pusat LNG terkemuka di Asia.
Langkah awal adalah revitalisasi tangki F-6004, yang telah tidak beroperasi sejak 2004. Hingga September 2024, kemajuan pekerjaan revitalisasi secara keseluruhan mencapai 35,33%.
“Proyek terakhir adalah biomethane, inisiatif strategis oleh PGN untuk mempromosikan penggunaan gas secara luas selama transisi energi. PGN sedang memajukan dekarbonisasi industri kelapa sawit melalui proyek biomethane, yang memanfaatkan limbah kelapa sawit,” jelas Arief.
PGN melakukan studi bersama dengan konsorsium Jepang mengenai pengembangan biomethane itu.Selain itu, PGN telah menyelesaikan studi kelayakan pemanfaatan biomethane dan studi kelayakan pengembangan fasilitas titik injeksi di SPBG Pagardewa, menandatangani nota kesepahaman (HoA) dengan konsorsium Jepang dan mendapatkan letter of intent (LOI) dengan pelanggan potensial.
PGN juga telah menyelesaikan FEED untuk kilang biomethane pada Juni 2024 dan telah menunjuk konsultan ISCC Bio-certificate pada 30 September 2024. (raf)