Bright Gas di Jatim Sumbang 10 Persen Penjualan Nasional

JATIMPEDIA, Surabaya – Penjualan bright gas (BG) di Jawa Timur hingga Semester I-2024 memberi kontribusi sebesar 10 persen dari sales secara nasional. PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus saat ini terus gencar melakukan sosialisasi penggunaan LPG BG.

Upaya sosialisasi ini dalam rangka mendukung distribusi LPG tiga kilogram kepada warga yang berhak sehingga bantuan subsidi itu tepat sasaran. Untuk penjualan BG ini, Pertamina Patra Niaga menyasar sejumlah segmen. Di antaranya hotel restoran kafe (Horeka) dan laundry.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwosakti menyebutkan, secara kumulatif, penjualan BG di Regional Jatimbalinus rata-rata perbulan pada Januari 2024 hingga Juli 2024 didasarkan atas volume. Masing-masing untuk volume 5.5 Kg 280 metrik ton perbulan, volume 12 Kg sebesar 2820 metrik ton perbulan dan volume can mencapai 4,9 metrik ton perbulan.

Baca Juga  PGN Kembangkan Proyek Gas 2,5 BBTUD, Salahsatunya di Bojonegoro

“Secara nasional kontribusi Jatim terhadap penjualan bright gas nasional sekitar 10% dari sales nasional 2024,” terang Aji Anom Purwosakti.

Ditambahkan, adanya program Subsidi LPG Tepat Sasaran sejauh ini mulai mendorong realisasi penjualan BG meski penjualan LPG subsidi tiga kilogram masih mendominasi.

Selain karena adanya program Subsidi LPG Tepat Sasaran, Bright Gas juga semakin diminati karena masyarakat mulai sadar untuk mengedepankan keamanan dalam penggunaan gas.

Bright Gas dilengkapi dengan security seal cap atau penutup tabung yang lebih aman karena menggunakan teknologi double spindle dan karet pelindung.

Bright Gas yang dilengkapi teknologi valve ganda ini berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih sehingga dua kali lebih aman karena tidak mudah bocor dan lebih hemat.

Baca Juga  Tiga Proyek PHM Dukung Target Produksi Migas Nasional

“Adanya penggunaan subsidi LPG yang dicatat ini semakin rigit untuk pengguna LPG tiga kilogram sehingga masyarakat yang lebih mampu seharusnya menggunakan LPG non subsidi termasuk Bright Gas,” katanya.

Terpisah, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso mengatakan, secara detil, realisasi penjualan BG sepanjang Januari sampai Juli 2024 untuk ukuran lima kilogram adalah 280 metrik ton (MT) per bulan, ukuran 12 kilogram sebanyak 2.820 MT per bulan, dan Bright Gas Can 4,9 MT per bulan.

“Kalau perbandingan antara penjualan LPG subsidi dan non subsidi itu subsidi 96 persen dan non subsidi 4 persen,” ujarnya.(eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *