Pemkab Bangkalan Ajak Petani Penuhi Kebutuhan SPPG
JATIMPEDIA, Bangkalan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, melibatkan para petani setempat untuk memasok hasil pertanian mereka ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah itu.
“Petani harus menjadi bagian penting dalam rantai pasok program ini. Dengan begitu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah ini tidak hanya meningkatkan kualitas gizi penerima manfaat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal,” kata Bupati Bangkalan Lukman Hakim saat meninjau kegiatan distribusi makanan untuk program MBG di Bangkalan, Senin.
Ia menjelaskan pembangunan SPPG yang dilakukan pemerintah bukan hanya menyediakan makanan bergizi, namun juga memberdayakan masyarakat desa sebagai garda depan pembangunan ekonomi.
Karena itu, pelibatan petani lokal dalam rantai pasok bahan pangan, khususnya beras, akan memberikan dampak ganda, yakni menyehatkan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi warga.
“Program MBG ini tentu semakin efektif jika dikelola secara kolaboratif,” katanya.
Karena itu, Lukman mendorong agar pemerintah desa, kelompok tani, dan pengelola dapur MBG menjalin kerja sama yang berkesinambungan.
“Dengan begitu, distribusi pangan bisa lebih merata, kualitas makanan tetap terjaga, dan manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat,” katanya.
Pembangunan SPPG bekerja sama dengan lintas sektor, termasuk dengan pemerintah desa dan pondok pesantren.
Menurut Lukman Hakim, salah satu dapur MBG yang bekerja sama dengan pemerintah desa, yakni di Desa Kombangan, Kecamatan Geger, Bangkalan.
Dapur MBG yang diberi nama Jaya Barokah ini mampu melayani sebanyak 4 ribu penerima manfaat. Mereka tersebar di dua desa, yakni Desa Kombangan dan Desa Kampak.
Kehadiran dapur ini tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar sebagai tenaga dapur maupun distributor makanan.
Bangkalan kini memiliki lima dapur penyedia makanan bergizi yang tersebar di beberapa titik strategis. Selain di Desa Kombangan, dapur MBG juga beroperasi di area belakang Pendopo Bangkalan (Kodim), Kampung Bungsang, Kecamatan Modung, serta Desa Bumianyar.
Dengan adanya sentra-sentra pangan ini, pemerintah daerah optimistis dapat memperluas jangkauan penerima manfaat, terutama anak-anak sekolah, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.
“Program MBG ini adalah investasi jangka panjang. Kita tidak hanya menyiapkan generasi sehat, tetapi juga membangun fondasi ekonomi kerakyatan dari desa. Saya berharap semua pihak bisa ikut menjaga keberlangsungan program ini,” katanya. (sat)